Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Definisi Mutu Kualitas

produksi 4093 galonbulan. Untuk mempertahankan kepuasan pelanggan, PT. SBQUA harus mengadakan pengendalian mutu didalam produksinya, sesuai dengan pedoman Badan Standarisasi Nasional BSN, bahwa pemasok harus mengidentifikasikan dan merencanakan produksi yang dapat langsung mempengaruhi mutu serta harus menjamin bahwa proses-proses tersebut dilakukan dibawah kondisi terkendali. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian terhadap pengendalian mutu yang hasilnya akan dibahas dalam skripsi berjudul “Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan AMDK SBQUA”.

1.2. Rumusan Masalah

1 Bagaimana proses produksi air minum dalam kemasan AMDK di PT.Sinar Bogor Qua, dalam usaha menghasilkan air minum yang aman untuk dikonsumsi? 2 Bagaimana pengendalian mutu pada proses produksi AMDK? 3 Apakah sebab – sebab potensial yang mempengaruhi mutu air minum dalam kemasan di PT.Sinar Bogor Qua? 4 Apakah pengendalian mutu pada proses produksi tersebut terkendali ataupun tidak terkendali?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1 Mengetahui proses produksi air minum dalam kemasan AMDK di PT.Sinar Bogor Qua, dalam usaha menghasilkan air minum yang aman untuk dikonsumsi. 2 Menganalisis pengendalian mutu pada proses produksi air minum dalam kemasan. 3 Mengidentifikasikan sebab – sebab potensial yang mempengaruhi mutu AMDK di PT.Sinar Bogor Qua. 4 Mengetahui apakah pengendalian mutu pada proses produksi tersebut terkendali ataupun tidak terkendali. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1 Bagi perusahaan, untuk : a. Memberikan masukan tentang pengendalian mutu yang akan dijalankan untuk menciptakan kualitas air minum yang aman untuk dikonsumsi. b. Memperbaiki penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dalam proses produksi. 2 Bagi pihak umum, untuk memberikan informasi, ilmu, dan bahan penelitian selanjutnya.

2.1. Definisi Mutu Kualitas

Para pakar memiliki definisi yang berbeda – beda tentang kata mutu, namun pada intinya mengandung maksud yang sama.Menurut Juran dalam Nasution 2004, kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk fitness for use untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kecocokan penggunaan itu didasarkan atas lima ciri utama berikut : a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan b. Psikologis, yaitu citra rasa atau status c. Waktu, yaitu kehandalan d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan e. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur Kecocokan penggunaan suatu produk adalah apabila produk mempunyai daya tahan penggunaannya lama, produk yang digunakan akan meningkatkan citra atau status konsumen yang memakainya, produknya tidak mudah rusak, adanya jaminan kualitas quality assurance dan sesuai etika bila digunakan. Kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi Crosby dalam Nasution, 2004. Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Perusahaan harus benar–benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan Deming dalam Nasution, 2004 Figenbaum 1996 menyatakan, mutu produk dan jasa dapat didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembikinan, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan untuk memenuhi harapan–harapan pelanggan. Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusiatenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang Davis dalam Nasution, 2004. Nasution 2004 menyimpulkan ada beberapa persamaan dalam definisi kualitas, yaitu dalam elemen – elemen sebagai berikut : a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan b. Kualitas mencakup produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang. Menurut perbendaharaan istilah ISO 8402 dalam Gaspersz 2003, kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Menurut Prawirosentono 2004, jika ditinjau dari produsen, mutu produk adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan.

2.2. Dimensi Mutu