Pengendalian Mutu Kemasan Analisis Diagram Sebab Akibat

Air yang telah dikemas dalam galon akan diambil sampelnya untuk dilakukan pengujian antara lain uji fisika, dan kimia yang meliputi pH, TDS, turbidity, dan suhu serta uji mikrobiologi yaitu uji bakteri e-coli, seperti yang ditampilkan pada Tabel 6. Cara – cara pengujian fisika dan kimia sama dengan pengujian air baku pada tank penampungan bahan baku. Cara – cara pengujian mikrobiologi ditampilkan pada Lampiran 5. Tabel 6. Pengendalian Mutu Produk Jadi Pengujian Indikator Mutu Standar Pengujian Nilai Terapan Kimia pH Analisa pH 6,5 – 8,5 Fisika TDS Turbidity Suhu Analisa TDS Analisa Turbidity Analisa Suhu 50 – 90 mgl maks.2.5 NTU maks.30ºC Mikrobiologi Bakteri e coli Pengujian Mikrobiologi Negatif Keterangan : TDS = Total Dissolved Solid Turbidity = Kekeruhan NTU = Nephelometric Turbidity Units

4.2.3. Pengendalian Mutu Kemasan

Galon dan tutup galon yang digunakan didapatkan dari pemasok, adapun standar dari galon dan tutup galon terdapat pada Lampiran 6. Sanitasi galon yang digunakan sebagai kemasan air ini melalui 4 tahap pencucian dimana tahap akhir menggunakan air yang telah melalui proses ozonisasi dan air panas, dengan demikian diprediksikan kemasan galon bebas dari mikroorganisme yang merugikan, untuk lebih jelasnya instruksi kerja pencucian galon dapat dilihat pada Lampiran 7.

4.4.1. Analisis Diagram Sebab Akibat

Diagram sebab akibat digunakan untuk menganalisis persoalan dan faktor-faktor yang menimbulkan persoalan tersebut. Berdasarkan hasil brainstorming dan pengamatan yang dilakukan ditemukan faktor – faktor yang mempengaruhi mutu dari AMDK, yaitu bahan baku, mesin alat, kemasan, lingkungan, metode serta karyawan. Diagram sebab akibat ditunjukkan pada Gambar 8. 1 Bahan Baku Bahan baku utama dalam produksi AMDK SBQUA adalah air yang berasal dari PDAM. Kualitasmutu air dipengaruhi oleh parameter mutu air, penyimpanan bahan baku air dan cuaca. Parameter mutu air terdiri dari pH, suhu, kekeruhan, TDS, chlorida , dan mikrobiologi. Nilai pH dalam perairan mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam air. Penyimpangan dalam pH pada air minum akan mempengaruhi pertumbuhan mikroba didalam air dan perubahan rasa pada air. Menurut SNI- 01-3553-1996, persyaratan pH pada AMDK adalah 6,5 – 8,5. Perusahaan menetapkan persyaratan pH AMDK sesuai dengan SNI. Suhu dalam air tidak boleh tinggi karena akan mempermudah munculnya bakteri – bakteri pada air. Suhu maksimum yang diperbolehkan adalah 30°C. Paremeter mutu AMDK selanjutnya adalah kekeruhan. Kekeruhan didalam air disebabkan oleh adanya zat – zat tersuspensi seperti lumpur, zat organik, dan zat – zat halus lainnya. Kekeruhan akan mengakibatkan perubahan warna dari air. Menurut SNI-01-3553-1996, persyaratan kekeruhan pada AMDK adalah maks. 5 NTU. Perusahaan menetapkan persyaratan kekeruhan AMDK sebesar maks. 2,5 NTU. TDS Total Dissolved Solid merupakan zat yang terlarut dalam air. Menurut SNI-01-3553-1996, persyaratan TDS pada AMDK adalah maks. 500 mgl. Perusahaan menetapkan persyaratan TDS Perawatan Mesin Alat Mutu Air Minum Dalam Kemasan Mesin Alat Karyawan Lingkungan Bahan Mutu Air pH TDS Kekeruhan Mikrobiologi Chlorine Cuaca Suhu Penyimpana Tanki Bahan Suhu Kemasan Pencucian Pembilasan Penyabunan Carbon Active Filter Ressin Filter Filter Catridge Ozon Generator Ozon Reactor Ozon Sinar UV Pump Filler Alat Uji Lab Kalibrasi Backwash Backwash Filter Gambar 8. Diagram Sebab Akibat Kualitas AMDK SBQUA Pengetahuan Pelatihan Pengalaman Kedisiplinan Kebersihan Suhu Sterilisasi Air pH TDS Kekeruhan Chlorida Suhu Metode Kalibras i Backwash Analisa Mutu Air Parameter Mutu Air Alat Uji Sanitasi Kemasan Standar Pencucian Alat Pencuci Kemasan Filter pengujian untuk melihat kandungan unsur – unsur mikrobiologi seperti bakteri E-coli, yang dilakukan setiap 2 minggu sekali. Pengujian mutu air selanjutnya yaitu pengujian chlorida cl yang terdiri dari total chlorine dan free chlorine, yang dilakukan minimal 1 bulan sekali. Menurut persyaratan SNI-01- 3553-1996 total chlorine adalah maks. 250 mgl dan free chlorine adalah maks. 0,1 mgl. Cuaca berpengaruh pada bahan baku air, terutama jika musim hujan, kekeruhan air akan meningkat. Penyimpanan bahan baku tidak boleh terkena sinar matahari langsung oleh karena itu bahan yang digunakan adalah bahan yang kedap cahaya, karena jika suhu dari air meningkat maka akan mempermudah munculnya bakteri – bakteri pada air. Suhu maksimum yang diperbolehkan adalah 30°C. 2 MesinAlat Mesin atau peralatan memiliki peranan penting agar dapat dihasilkan produk yang bermutu. Mesinperalatan yang dimiliki oleh PT SBQUA antara lain adalah carbon active filter I, ressin filter, carbon active filter II, filter cartridge, pump, ozon generator, ozon reactor, Ultra Violet UV, dan mesin filler pengisi kemasan. Mesin pendukung produksi AMDK yaitu alat pencuci kemasan. Peralatan lain yang dimiliki oleh PT SBQUA yaitu peralatan laboratorium yang mampu menganalisa parameter uji mikrobiologi dan uji fisika-kimia yang minimal dibutuhkan. Mesinperalatan memerlukan perawatan agar kinerjanya tetap terkontrol dan berada dalam standar, perawatan yang dilakukan antara lain penggantian filter dan backwash pada mesin produksi serta kalibrasi untuk peralatan pengujian. 3 Kemasan Bahan kemasan, terdiri dari galon, tutup galon, tissue, serta segel SBQUA. Bahan kemasan tersebut diperoleh dari pemasok dan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Galon dan pemberian sabun khusus kemasan teepol, hingga pembilasan sesuai dengan instruksi kerja pencucian galon. 4 Lingkungan Kebersihan lingkungan meliputi ruang produksi dan tempat penyimpanan produk jadi, serta laboratorium harus diperhatikan, karena memiliki pengaruh terhadap mutu air. Jika kebersihan tidak dijaga maka akan berpengaruh terhadap bau dan rasa dari air tersebut. Kebersihan dapat dijaga dengan menjauhkan tempat sampah dari ruang produksi, dan pembersihan ruangan produksi setiap kali akan melakukan produksi. Sterilisasi ruangan harus dilakukan terutama pada ruang filler dan juga laboratorium. Suhu ruangan tidak boleh terlalu tinggi, agar mencegah timbulnya bakteri – bakteri pada air. 5 Metode AMDK yang terjamin harus melewati tahap pengujian parameter mutu air, agar air yang dihasilkan terbebas dari rasa, bau, dan warna, serta baketeri-bakteri yang merugikan. Perawatan untuk mesinalat yang dimiliki antara lain dilakukan backwash atau penggantian filter, agar kinerja mesin tetap stabil dalam menghasilkan air yang berkualitas. Kalibrasi pada peralatan uji laboratorium, dilakukan sebelum menguji air, hasil pengukuran air tersebut akurat. Kemasan yang digunakan juga harus melewati tahapan pencucian kemasan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 6 Karyawan Karyawan memiliki pengaruh yang penting terhadap mutu produk yang dihasilkan. Karyawan produksi operator bertugas menjaga dan mengendalikan mesin agar tetap berjalan sesuai dengan fungsinya, serta melakukan pencucian galon, pengisian galon, sampai pemberian seal segel galon. Karyawan bagian QC bertanggungjawab dalam pengujian mutu air. pelatihan, serta pengalaman yang mereka dapatkan selama bekerja. Kebersihan dalam produksi sangat penting, terutama pada bagian pengisian air kedalam kemasan filler, dimana ruangan serta pakaian yang dikenakan oleh operator harus steril. Kedisiplinan karyawan dibutuhkan untuk menjaga kestabilan mutu air, seperti pengecekan mesin setiap akan berproduksi, pengecekan sampel air, serta penggunaan pakaian khusus, penutup kepala, dan penutup mulut pada ruang filler.

4.4.2. Analisis Grafik Kendali