terjadi di dalam proses metabolisme tanaman dan proses ini terjadi di lapangan on farm.
Sukrosa mempunyai nilai ekonomis karena rasa manis dan kemurniannya. Di samping untuk dikonsumsi langsung, sukrosa
mempunyai potensi menjadi bahan baku untuk produksi bahan kimia lainnnya Paryanto, 1999.
Menurut Nuryanto 1997, sukrosa mempunyai sifat non-toksik, tidak berbau dan tidak berasa, tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan
apabila dicampurkan dengan bahan lain akan terhidrolisa ke dalam bentuk normal produk makanan. Tidak seperti kebanyakan surfaktan, sukrosa juga
merupakan emulsifier yang baik dan mempunyai performa yang baik sebagai deterjen bila digunakan secara sendirian atau dicampur dengan
surfaktan anionik. Pada umumnya sukrosa diaplikasikan sebagai surfaktan untuk produk-produk kosmetika seperti cream, lotion, sabun dan
sebagainya. Karena karakteristik sabun transparan yang hampir mirip dengan
sabun konvensional, kecuali berbeda pada tingkat transparasinya, maka sukrosa bisa dipakai sebagai bahan aktif pada pembuatan sabun trasparan.
Ditambahkan pula oleh Mitsui 1997, sukrosa berfungsi sebagai humektan, sehingga dengan adanya sukrosa akan membuat sabun
transparan tidak hanya tampak menarik, tetapi juga dapat merawat kulit dengan baik dan sangat lembut.
D. ASAM SITRAT
Asam sitrat adalah asam hidroksi trikarboksilat 2 hidroksi – 1, 2, 3 – propana trikarboksilat yang diperoleh dari ekstraksi buah-buahan atau
hasil proses fermentasi. Asam sitrat merupakan senyawa organik yang pertama kali diisolasi dan dikristalkan oleh Scheele pada tahun 1784 dari
sari buah jeruk kemudian dibuat secara komersial pada tahun 1860 di Inggris Wertheim dan Jeskey, 1956. Struktur kimia asam sitrat seperti
terlihat pada Gambar 6 berikut ini:
Gambar 5. Struktur kimia asam sitrat www.wikipedia.com
Keasaman asam sitrat disebabkan oleh adanya tiga gugus karboksil COOH, dimana dalam bentuk larutan masing-masing gugus akan
melepaskan ion protonnya. Jika ini terjadi maka akan terbentuk ion sitrat. Sitrat membuat penyangga yang sangat baik untuk mengendalikan pH.
Pada suhu kamar, asam sitrat berbentuk bubuk kristal putih terdiri dari asam sitrat yang tidak berair anhydrous atau sebagai monohydrate
satu molekul air dalam setiap molekul asam sitrat. Asam sitrat anhydrous mengkristal dari air panas sedangkan monohydrate dikristalkan dari air
dingin. Asam sitrat monohydrate dapat dikonversi menjadi anhydrous melalui pemanasan di atas 74
C www.wikipedia.org. Asam sitrat C
6
H
8
O
7
memiliki kelarutan dalam air 163 gram dalam 199 ml air Kirk et al., 1954. Dalam industri, asam sitrat paling banyak
digunakan dalam industri pangan 60, farmasi 16, kulit dan industri sejenisnya 5, kosmetika 3, serta industri lainnya 1.
Menurut Swern 1982, kontaminasi logam dalam lemak dan minyak diduga berada di dalam bentuk sabun logam. Metode yang umum dipakai
untuk menyingkirkan kontaminasi logam, yang khususnya bermanfaat sebagai proses tambahan pada deodorisasi adalah dengan memanfaatkan
senyawa yang disebut penyapu logam yang dapat membentuk suatu kompleks tidak aktif dengan besi dan logam-logam berat lainnya. Senyawa
yang dikenal di mancanegara selama bertahun-tahun sebagai penyapu logam tersebut adalah senyawa-senyawa asam seperti asam fosfat dan
asam organik sitrat dan tartarat.
Penggunaan lain dari asam sitrat dalam sabun atau deterjen adalah kemampuannya sebagai penyapu logam-logam berat dalam air sadah.
Menurut Winarno dan Laksmi 1974, asam sitrat berfungsi sebagai chelating agent
, yaitu senyawa yang dapat mengikat logam-logam divalen seperti Mn, Mg dan Fe yang sangat diperlukan sebagai katalisator dalam
reaksi-reaksi biologis. Karena itu, reaksi biologis dapat dihambat dengan penambahan asam sitrat
www.wikipedia.org .
E. MUTU SABUN