dengan menggunakan derajat reliabilitas alat evaluasi menurut Guilford Suherman, 2003, dalam hal ini analisis uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan software Microsoft Office Exel 2007.
Kriteria derajat reliabilitas r
11
alat evaluasi menurut Guilford: 0,80 r
11
≤ 1,00; derajat reliabilitas sangat tinggi 0,60 r
11
≤ 0,80; derajat reliabilitas tinggi 0,40 r
11
≤ 0,60; derajat reliabilitas sedang 0,20 r
11
≤ 0,40; derajat reliabilitas rendah 0,00 r
11
≤ 0,20; tidak reliable
2. Analisis Data Motivasi Belajar
Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makna atau arti yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah,
tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah data skor motivasi belajar sebelum dan sesudah siswa kelas
penelitian. Langkah-langkah analisis data dan kuesioner:
Motivasi belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan angket motivasi belajar ARCS. Pengolahan angket ARCS ini dilakukan dengan cara penskoran semua
pilihan pada setiap pernyataan yang ada di dalam angket. Setiap pilihan pada pernyataan memiliki skor yang berbeda seperti yang tertera pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Skoring Angket Motivasi Belajar Model ARCS
Kriteria Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Setuju S 3
2 Kurang Setuju KS
2 3
Kriteria Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Tidak Setuju TS 1
4
John Keller dalam Reliyana, 2014.
Setelah diperoleh skor motivasi belajar masing-masing siswa kemudian untuk mengetahui kategori motivasi belajar dapat dilihat pada Tabel 3.3 dibawah ini:
Tabel 3.3 Kategori Motivasi Belajar Siswa
Skor Kategori Motivasi Belajar
x ≥ 76 Tinggi
56 ≤ x ≤ 75 Sedang
x ≤ 55 Rendah
Arikunto, 2004
a.
Setelah diperoleh skor dari tiap nomor pernyataan dari masing-masing siswa langkah selanjutnya dilakukan pengubahan data ordinal menjadi data interval
dengan menggunakan MSI Method Successive Interval untuk mendapatkan data yang bersifat kuantitatif dan memenuhi persyaratan uji statistika dengan
langkah-langkah sebagai
berikut : 1.
Menghitung frekuensi masing-masing skor 2.
Menghitung proporsi yaitu dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden
3. Menghitung proporsi kumulatif, yaitu dengan cara menjumlahkan
proporsi secara berurutan untuk setiap nilai. 4.
Menghitung nilai z 5.
Menghitung nilai densitas fungsi z Nilai densitas Fz =
Exp - z
2
6. Menghitung scale value
SV = 7.
Mentransformasikan ke dalam bentuk skala interval y = SV + [SV min] = 1 – SV
1
b. Setelah mendapatkan nilai interval tiap nomor soal. Kemudian mencari nilai
maksimum tiap nomor dan menjumlahkannya. Selanjutnya mengkonversi jumlah nilai interval menjadi nilai akhir dengan cara membagi nilai tersebut
dengan nilai maksimum, dan dikalikan 100. Nilai akhir =
x 100 c.
Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan n-Gain g untuk mengetahui efektivitasnya.
n-Gain = Hake, 2002
3. Analisis Data Penguasaan Konsep
Penguasaan konsep kimia merupakan kemampuan siswa dalam menggunakan konsep, prinsip, teori, dan hukum-hukum kimia ke dalam situasi yang konkrit
pada pemecahan masalah dan ditunjukkan oleh skor yang diperoleh siswa dalam tes penguasaan konsep pretes dan postes. Selanjutnya peningkatan penguasaan
konsep ditunjukkan melalui perolehan skor gain, yaitu selisih antara skor postes dan skor pretes Sunyono, 2012: 55. Namun untuk menghindari pembiasan pada
skor gain, maka dilakukan normalisasi skor gain tersebut dengan mengacu pada rumus Hake, sehingga diperoleh nilai n-Gain.
= postes
pretes 100
pretes