Prosedur Pelaksanaan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

merumuskan sendiri penemuannya, dimana kegiatan inkuiri terbimbing terdiri dari pernyataan masalah, hipotesis, pengumpulan data, dan analisis data. 2. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang akan menimbulkan dan memberikan arah pada kegiatan belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan menunjukkan keinginan dalam mendalami materi, ketekunan dalam mengerjakan tugas, keinginan untuk berprestasi dan keinginan untuk maju. 3. Penguasaan Konsep Penguasaan konsep siswa merupakan kemampuan siswa dalam memahami konsep sebelum dan setelah pembelajaran selesai dilakukan. Peningkatan penguasaan konsep pada siswa dilihat dari gain nilai yang diperoleh siswa setelah menjawab 16 soal tes objektif berupa soal tes pilihan jamak yang memiliki lima opsi dengan jenjang kognitif C1 sampai dengan C4 pada tes awal pretes dan tes akhir postes. 4. Keefektivan Keefektivan merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan ukuran pengaruh suatu perlakuan terhadap ketercapaian suatu tujuan. Keefektivan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa diukur melalui lembar observasi penilaian kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis validitas dan reliabilitas instrumen tes

Teknik analisis data validitas dan reliabilitas instrumen tes digunakan untuk mengetahui kualitas instrumen tes yang digunakan dalam penelitian mengenai instrumen tes angket motivasi belajar siswa dan penguasaan konsep siswa. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui dan mengukur apakah instrument dianggap valid dan sudah memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai pengumpul data sesuai kepentingan penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel Arikunto, 2004. Berdasarkan hasil uji coba tersebut maka akan diketahui validitas dan reliabilitas instrument tes yang akan digunakan. a. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen tes Arikunto, 2004. Suatu instrumen tes dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan memenuhi syarat. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, dalam hal ini analisis dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Office Exel 2007. b. Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kepercayaan instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data. Suatu alat evaluasi disebut reliabel jika alat tersebut mampu memberikan hasil yang dapat dipercaya dan konsisten. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan derajat reliabilitas alat evaluasi menurut Guilford Suherman, 2003, dalam hal ini analisis uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Office Exel 2007. Kriteria derajat reliabilitas r 11 alat evaluasi menurut Guilford: 0,80 r 11 ≤ 1,00; derajat reliabilitas sangat tinggi 0,60 r 11 ≤ 0,80; derajat reliabilitas tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60; derajat reliabilitas sedang 0,20 r 11 ≤ 0,40; derajat reliabilitas rendah 0,00 r 11 ≤ 0,20; tidak reliable

2. Analisis Data Motivasi Belajar

Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makna atau arti yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah, tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah data skor motivasi belajar sebelum dan sesudah siswa kelas penelitian. Langkah-langkah analisis data dan kuesioner: Motivasi belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan angket motivasi belajar ARCS. Pengolahan angket ARCS ini dilakukan dengan cara penskoran semua pilihan pada setiap pernyataan yang ada di dalam angket. Setiap pilihan pada pernyataan memiliki skor yang berbeda seperti yang tertera pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Skoring Angket Motivasi Belajar Model ARCS Kriteria Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Setuju S 3 2 Kurang Setuju KS 2 3

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit

1 21 12

EFEKTIVITAS MODEL SIKLUS BELAJAR PDEODE PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PREDIKSI SISWA

1 30 58

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR EMPIRIS INDUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

0 23 53

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN NON-ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKANKETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN INFERENSI

0 7 47

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN NON-ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT

0 3 49

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAN PADA MATERI LARUTAN NON-ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA

1 11 52

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI LARUTAN NON ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA

2 16 55

Analisis Keterampilan Berpikir Lancar pada Materi Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit Menggunakan Inkuiri Terbimbing

0 47 169

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR ORISINIL

6 28 47

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROIT

2 9 71