Bulan Agustus Kondisi Ruaya Migrasi dan Sebaran Distribusi Ikan Layang

5.4.2 Bulan Agustus

Gambar 41 memperlihatkan perkiraan ruaya ikan layang pada bulan Agustus. Pola ruaya ikan layang selama bulan Agustus tidak terlalu panjang. Ikan layang bergerak dari perairan sebelah timur Pulau Bawean melewati kawasan perairan sebelah barat Pulau Maselembu kemudian mendekati perairan sebelah timur laut Pulau Madura dan berakhir mendekati perairan pantai sebelah utara Pulau Kangean. Pola ruaya ini diperkirakan mengikuti pola massa air yang membawa nutrient berasal dari Laut Flores dan Selat Makassar, sejalan dengan terjadinya fenomena upwelling di sekitar perairan selatan Makassar. Posisi-posisi ruaya ikan layang berdasarkan hasil perhitungan diagram kontrol Sheewarth yang disarankan sebagai posisi penangkapan disajikan pada Tabel 23 berikut ini: Tabel 23 Perkiraan posisi ruaya layang pada bulan Agustus Lintang Selatan LS Bujur Timur BT 5 O 28’ 900” 113 O 38’ 150” 5 O 23’ 518” 113 O 28’ 816” 6 O 20’ 917” 114 O 01’ 240” 6 O 23’ 438” 114 O 11’ 659” 6 O 28’ 500” 115 O 37’ 500” 6 O 28’ 550” 115 O 37’ 400” Penggunaan measure tools dari Arc-view terhadap posisi-posisi yang terdapat pada Tabel 23 untuk mengukur jarak schooling layang dari perairan lepas pantai pulau-pulau terdekat disajikan pada Tabel 24 berikut ini: Tabel 24 Jarak posisi schooling berdasarkan pengukuran spasial dari perairan lepas pantai pada bulan Agustus No Posisi shoaling Jarak mil = 1.6 km Titik ukur 1. 5 O 28’ 900”LS ∼ 113 O 38’ 150” BT 42,57 mil Pulau Masalembu 2. 5 O 23’ 518”LS ∼ 113 O 28’ 816” BT 37,89 mil Pulau Bawean 3. 6 O 20’ 917” LS ∼ 114 O 01’ 240” BT 16,01 mil Pulau Madura 4. 6 O 23’ 438” LS ∼ 114 O 11’ 659” BT 20,51 mil Pulau Madura 5. 6 O 28’ 500” LS ∼ 115 O 37’ 500” BT 12,46 mil Pulau Kangean 6. 6 O 28’ 550” LS ∼ 115 O 37’ 400” BT 12,88 mil Pulau Kangean Hasil pada Tabel 24 di atas menunjukkan hanya posisi nomor dua dengan titik ukur perairan lepas pantai Pulau Madura dan posisi nomor empat dengan titik ukur perairan lepas pantai Pulau Bawean yang mendekati pernyataan dari Asikin 1971 dan Saanin 1984 tersebut. Gambar 42 menunjukkan perkiraan sebaran ikan layang pada bulan Agustus. Penyebaran ikan layang pada bulan Agustus mendekati tenggara Pulau Sambergalang, kemudian terus ke arah barat di atas Pulau Bawean, selanjutnya ikan layang tersebar di sekitar Pulau Keramian, Masalembu dan perairan pantai utara Pulau Kangean. Posisi-posisi ikan layang yang disarankan sebagai posisi potensial penangkapan disajikan pada Tabel 25 berikut ini: Tabel 25 Perkiraan posisi potensial penangkapan layang pada bulan Agustus Lintang Selatan LS Bujur Timur BT 6 O 20’ 758” 114 O 02’ 360” 5 O 05’ 600” 113 O 26’ 080” 6 O 26’ 250” 115 O 04’ 650” 5 O 05’ 925” 113 O 26’ 250” 5 O 48’ 366” 116 O 04’ 634” Tabel 26 di bawah ini menunjukkan perbandingan kondisi oseanografi ikan layang hasil olahan spasial Tabel 17 atau Gambar 41 dengan teori-teori sebelumnya dan hasil wawancara di lapang. Tabel 26 Perbandingan kondisi oseanografi ikan layang untuk parameter SPL, konsentrasi klorofil-a, kecepatan arus dan salinitas antara teori dan hasil olahan spasial bulan Agustus No. Parameter Teori Hasil olahan spasial bulan Agustus 1. SPL 20-30 O C untuk kisaran suhu optimum penangkapan Leavastu dan Hela, 1970 27-28 O C 2. Konsentrasi klorofil-a 0,2 mgL Bond, 1979 0,5-2 mgL 3. Kecepatan arus 2 knot untuk aktifitas penangkapan Trimulyo H 12 Agustus 2006, komunikasi pribadi 1,5-2 knot 4. Salinitas 32-34 ‰ salinitas yang disenangi layang Djamali, 1995 32-33,75 ‰ untuk pergerakan layang musim timur Asikin, 1971 32-32,5 ‰ salinitas optimum Lursinap, 1970 33,75-34,5 ‰ Perbandingan pada Tabel 26 di atas menunjukkan hasil olahan spasial dapat dipakai sebagai informasi pendukung keberadaan atau sebaran ikan layang pada wilayah operasi purse seine Bajomulyo untuk bulan Agustus di Laut Jawa. Gambar 41 Ruaya ikan layang Decapterus spp pada perkiraan bulan Agustus. Gambar 42 Sebaran ikan layang Decapterus spp pada perkiraan bulan Agustus.

5.4.3 Bulan September