2 Loans to Deposit Ratio LDR
LDR pada tahun 2008 sebesar 3,821 dan mengalami penurunan sebesar 0,337 pada tahun 2009 yang disebabkan oleh
peningkatan total deposits sebesar 41,821 tidak sebanding dengan peningkatan pembiayaan yang diberikan yang hanya sebesar 29,3.
Peningkatan total deposits tersebut berasal dari peningkatan produk giro sebesar 74,68, tabungan sebesar 24,78 dan Simpanan
Berjangka sebesar 80,534. Pada tahun 2010 LDR kembali mengalami penurunan sebesar 0,386 dari 3,484 pada tahun 2009
menjadi 3,098 pada tahun 2010. Hal ini terjadi karena pembiayaan yang diberikan mengalami penurunan sebesar 3,14 sementara total
deposits mengalami kenaikan sebesar 8,929.
b. Analisis Solvabilitas
Berdasarkan perhitungan tingkat solvabilitas bank dapat dilihat di Lampiran 2 dan 3, rasio solvabilitas PT Bank Syariah Mandiri Cabang
Pematangsiantar cenderung mengalami penurunan. Kondisi ini memperlihatkan bahwa permodalan atau keadaan keuangan jangka
panjang bank kurang baik. Hal ini disebabkan karena equity capital bank hanya berasal dari laba tahun berjalan.
1 Primary Ratio
Universitas Sumatera Utara
Primary Ratio pada tahun 2008 sebesar 1,230 artinya equity capital dapat menjamin 1,230 kerugian yang berasal dari
pengelolaan asset. Pada tahun 2009 Primary Ratio mengalami penurunan sebesar 0,111 menjadi 1,119. Hal ini terjadi karena
equity capital hanya bersumber dari laba tahun berjalan. Selain itu, kenaikan laba tahun berjalan yang juga berarti kenaikan equity capital
sebesar 1,924 jauh lebih rendah dari pada kenaikan total assets yang mencapai 11,998. Kondisi ini juga terjadi pada tahun 2010 dimana
Primary Ratio mengalami penurunan sebesar 0,615 menjadi 0,504. Kenaikan equity capital sebesar 23,45 pada tahun 2010
jauh lebih rendah dari pada kenaikan total assets yang mencapai 174,098 sehingga Primary Ratio kembali mengalami penurunan.
Adanya penurunan rasio dalam tiga tahun penelitian menunjukkan kondisi bank yang kurang baik karena dengan kondisi
permodalan yang semakin menurun mengakibatkan kemampuan bank dalam mengembangkan usaha dan menampung risiko kerugian akan
semakin buruk.
2 Capital Ratio
Capital Ratio mengalami kondisi yang berbeda dengan Primary Ratio. Capital Ratio mengalami penurunan pada tahun 2009 tetapi
mengalami kenaikan pada tahun 2010. Capital Ratio pada tahun 2008 sebesar 4,677, artinya kemampuan permodalan bank dalam
Universitas Sumatera Utara
menutupi kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses pembiayaan adalah 4,677. Tahun 2009 Capital Ratio sebesar 3,687 berarti ada
penurunan sebesar 0,99. Equity capital meningkat sebesar Rp 356.924.323,28 atau naik 1,924 dan total loans bertambah Rp
116.221.813.744,75 atau naik 29,3. Kenaikan total loans jauh lebih tinggi daripada kenaikan equity capital yang menyebabkan Capital
Ratio mengalami penurunan. Pada tahun 2010, equity capital mengalami kenaikan sebesar 23,5 menjadi Rp 23.351.213.034,15
sedangkan total loans mengalami penurunan sebesar 3,14 menjadi Rp 496.768.138.895,62. Hal ini menyebabkan Capital Ratio pada
tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 4,701. Peningkatan rasio ini berarti bahwa kemampuan permodalan bank meningkat dalam
menutupi kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses pembiayaan. Hal ini juga menunjukkan kemampuan menajemen bank
meningkat dalam mengelola modal yang dimiliki.
c. Analisis Profitabilitas