Pengertian dan Manfaat Rasio Keuangan Rasio Keuangan Bank

7 Analisa Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisa untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba. Analisis ini juga dimaksudkan untuk mengetahui posisi laba yang di-bugdet-kan dengan laba yang benar-benar dapat dihasilkan. 8 Analisa Break Even, merupakan teknik analisa untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian, tetapi pada tingkat penjualan tersebut perusahaan belum memperoleh keuntungan.

e. Pengertian dan Manfaat Rasio Keuangan

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian teknik analisis laporan keuangan, analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mempelajari hubungan antara berbagai pos- pos dalam laporan keuangan. Hubungan antara pos-pos tersebut dinyatakan dengan angka yang disebut dengan rasio. Menurut Djarwanto 2004:143 bahwa “rasio dalam analisis laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.” Analisis laporan keuangan dengan teknik rasio merupakan hal yang sangat umum dilakukan dimana hasilnya akan memberikan pengukuran relatif dari operasi perusahaan. Teknik ini juga sangat penting dan berguna bagi manajer keuangan maupun pihak-pihak lain di luar perusahaan. Analisis rasio keuangan dapat digunakan oleh manajer keuangan untuk menilai kinerja yang telah dicapai perusahaan, yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan fungsi- fungsi manajemen khususnya fungsi perencanaan dan pengendalian. Universitas Sumatera Utara Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan oleh pihak di luar perusahaan yang umumnya berkepentingan terhadap prospek perusahaan di masa yang akan datang. Selain itu, analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan usaha dan menganalisis pemberian kredit. Pentingnya analisis rasio keuangan juga dapat dipakai untuk mendapatkan tolak ukur yang digunakan untuk membandingkan kinerja suatu perusahaan pada tahun-tahun tertentu dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya dan sesudahnya. Dalam hal persaingan usaha, analisis rasio keuangan juga dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan kinerja perusahaan lain dalam industri yang sama.

f. Rasio Keuangan Bank

Rasio-rasio keuangan perbankan menurut Sawir 2005:28 diklasifikasikan menjadi lima kelompok yaitu “rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio resiko usaha bank dan rasio efisiensi usaha.” 1 Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merujuk kepada kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, termasuk utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, membayar kembali semua deposan serta dapat memenuhi permintaan kredit dengan aktiva lancarnya. Universitas Sumatera Utara Menurut Sawir 2005:29 rasio likuiditas terdiri dari: a Quick Ratio, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam membiayai kembali kewajibannya kepada para nasabah yang menyimpan dananya dengan cash assets yang dimilikinya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Quick ratio ini dapat dihitung dengan: b Banking Ratio, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para deposannya yang telah menyimpan dananya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. c Cash Ratio, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kewajibannya yang sudah jatuh tempo dengan cash assets yang dimilikinya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. d Loans to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan asset bank yang tersedia. Semakin tinggi rasionya maka yang terjadi justru sebaliknya yaitu semakin rendah tingkat likuiditasnya. e Loans to Deposit Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali kewajibannya kepada para deposan dan pemilik modal dengan menarik kembali kredit- kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. Semakin tinggi rasionya menunjukkan hasil yang semakin baik. 2 Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan permodalan bank dalam mendukung kegiatan bank yang dilakukan secara efisien serta menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat Universitas Sumatera Utara dihindarkan. Rasio solvabilitas sering juga disebut sebagai rasio permodalan. Menurut Sawir 2005:38 rasio solvabilitas terdiri dari: a Primary Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan permodalan pada suatu bank untuk menutupi penurunan aktivitasnya akibat berbagai kerugian yang tidak dapat dihindarkan. Semakin tinggi rasionya menunjukka n hasil yang semakin baik. b Capital Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan permodalan pada suatu bank untuk menutupi kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses permodalan kredit. Semakin tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang semakin baik. c Capital Adequacy Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan permodalan pada suatu bank setelah dikurangi aktiva tetap dan untuk menutupi kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses permodalan kredit. Semakin tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang semakin baik. 3 Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Menurut Ali 2004:66, “profitability merupakan indikator dari kemampuan bank untuk mengatasi risiko dan atau untuk mempertahankan kecukupan modal.” Jika profitabilitas rendah maka bank tidak akan mampu menambah permodalannya. Selain itu, rasio profitabilitas juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Universitas Sumatera Utara Menurut Sawir 2005:31 rasio profitabilitas terdiri dari: a Gross Profit Margin, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni. b Net Profit Margin, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan net income ditinjau dari sudut operating income-nya. Semakin tinggi rasionya menunjukkan hasil yang semakin baik. c Return on Equity Capital, rasio untuk mengetahui kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan net income ditinjau dari sudut equity capital-nya. Semakin tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang semakin baik. d Return on Total Assets, rasio untuk mengetahui kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan berbagai pendapatan. Semakin tinggi rasionya akan menunjukka n hasil yang semakin baik. e Interest Margin on Loans,rasio ini untuk mengetahui kemampuan perkreditan bank dalam menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi rasio yang dimiliki menunjukkan hasil yang semakin baik. f Return on Invesment, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam mengelola aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Semakin tinggi rasio yang dimiliki akan menunjukkan hasil yang semakin baik. Universitas Sumatera Utara 4 Rasio Risiko Usaha Bank Rasio risiko usaha bank digunakan untuk mengetahui berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh bank dalam bisnis perbankan. Menurut Sawir 2005:34 rasio risiko usaha bank terdiri dari: a Deposit Risk Ratio, yaitu rasio untuk mengukur permodalan yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan untuk memenuhi kemungkinan kegagalan dalam memenuhi kewajiban kepada para nasabah yang menyimpan dananya. Semakin tinggi rasionya menunjukkan hasil yang semakin baik. b Assets Risk Ratio, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan modal dalam menyerap risiko terjadinya kerugian yang mengakibatkan penurunan terhadap aktiva bank yang bersangkutan. Semakin tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang semakin baik. 5 Rasio Efisiensi Usaha Rasio efisiensi usaha digunakan untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank apakah telah menggunakan semua faktor- faktor produksinya dengan efisien. Melalui rasio ini dapat diukur secara kuantitatif tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh manajemen bank. Menurut Sawir 2005:39 rasio efisiensi usaha terdiri dari: a Leverage Multiplier, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan manajemen suatu bank di dalam mengelola aktiva yang dikuasainya, mengingat atas penggunaan aktiva tetap tersebut bank harus mengeluarkan sejumlah biaya yang tetap. Semakin tinggi rasio menunjukkan hasil yang semakin baik. Universitas Sumatera Utara b Assets Utilization, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan manajemen suatu bank dalam memanfaatkan aktiva yang dikuasai untuk menghasilkan total income. Semakin tinggi rasio ini akan menunjukka n hasil yang semakin baik.

g. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan dengan Teknik Rasio