237,668 kemudian mengalami penurunan sebesar 41,812 menjadi 195,856 pada tahun 2009. Pada tahun 2010 Assets Risk Ratio
kembali mengalami penurunan menjadi 59,854 turun sebesar 136,002. Hal ini disebabkan kenaikan total assets sebesar
174,098 pada tahun 2010 jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan equity capital yang hanya sebesar 23,5. Walaupun Assets Risk Ratio
mengalami penurunan, tetapi kemampuan bank dalam menyerap risiko penurunan terhadap nilai aktiva masih dalam kondisi yang baik.
e. Analisis Efisiensi Usaha
Berdasarkan perhitungan tingkat efisiensi usaha bank dapat dilihat di Lampiran 2 dan 3, kemampuan manajemen bank dalam mengelola
aktiva yang dikuasinya dapat dikatakan baik karena persentase Leverage Multiplier dan Assets Utilization yang tinggi meskipun angka yang
ditunjukkan Assets Utilization mengalami penurunan tetapi masih berada dalam tingkat yang tinggi.
1 Leverage Multiplier
Rasio Leverage Multiplier dalam tiga tahun penelitian terus mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan kenaikan total assets yang
lebih tinggi daripada kenaikan equity capital-nya. Pada tahun 2008 Leverage Multiplier sebesar 81,316 dan mengalami kenaikan
sebesar 8,217 menjadi 89,533. Kondisi ini terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2010 Leverage Multiplier tercatat
Universitas Sumatera Utara
sebesar 198,313 mengalami kenaikan sebesar 108,78 dari tahun sebelumnya. Hal ini menggambarkan tingkat efisiensi bank
mengalami peningkatan dalam mengelola aktiva yang dikuasainya.
2 Assets Utilization
Tahun 2008 total assets sebesar Rp 15.084.987.481,86, sedangkan hasil penjumlahan operating income dan non operating
income sebesar Rp 69.200.578.744,74 sehingga didapat Assets Utiliization sebesar 458,738, artinya kemampuan manajemen bank
dalam memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan income adalah sebesar 458,738 yang merupakan kondisi yang sangat baik. Pada
tahun 2009 Assets Utilization mengalami kenaikan sebesar 52,617 menjadi 511,355. Tetapi pada tahun 2010 Assets Utilization
mengalami penurunan yang mencapai 299,37 menjadi 211,985. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan total assets yang mencapai
174,098 sementara kenaikan total operating income dan non operating income-nya hanya sebesar 13,629.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian, analisis, dan evaluasi kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Pematangsiantar, maka pada bagian akhir dari skripsi ini
peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Rasio likuiditas bank yaitu Quick Ratio dan Loans to Deposit Ratio dapat dikatakan tidak baik, dan terus mengalami penurunan dalam tiga tahun
penelitian. Rasio likuiditas menunjukkan angka yang rendah yang hanya berkisar antara 3 sampai dengan 7, artinya setiap Rp 1 utang lancar
hanya dijamin oleh Rp 0,03 sampai dengan Rp 0,07 harta lancar. 2.
Rasio solvabilitas bank yaitu Primary Ratio dan Capital Ratio juga cenderung mengalami penurunan. Hanya Capital Ratio pada tahun 2010
yang mengalami kenaikan. Rasio solvabilitas juga menunjukkan angka yang rendah disebabkan equity capital bank hanya berasal dari net income
karena bank merupakan kantor cabang. Hal ini berarti kemampuan permodalan bank dalam menyerap kerugian yang tidak dapat dihindarkan
masih kurang baik. 3.
Rasio profitabilitas bank yaitu Net Profit Margin dan Return on Equity mengalami kondisi yang berbeda. Net Profit Margin mengalami kondisi
yang tidak stabil dimana mengalami penurunan pada tahun 2009 tetapi mengalami kenaikan pada tahun 2010 sedangkan Return on Equity berada
Universitas Sumatera Utara