Tahapan waktu dalam fertilisasi : 1.
Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula
akan berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner
cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast lapisan terluar blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon
tembuniplasentaari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding
uterusproses implantasi dan akan mengeluarkan hormon HCG hormone Chorionik gonadotrophin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan
menstimulasi produksi hormon progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding
uterus. 5.
Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio.
Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya
usia kandungan.
2.8 Hormon yang Berperanan dalam Kehamilan
1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa
kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormon estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan
bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi
Universitas Sumatera Utara
uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
2. Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi
untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin fetus tetap mendapatkan nutrisi.
3. HCG hormone chorionic gonadotrophin merupakan hormon untuk
mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji
kehamilan. Hormon oksitosin merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi uterus
menjelang persalianan. Anonimous, diunduh januari 2010
2.9 Prinsip Kontrasepsi dalam Reproduksi
Bertujuan untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel ovum, sehingga tidak terjadi fertilisasi. Macam cara dalam kontrasepsi adalah :
1. Sistem kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita.
2. Secara hormonal yaitu menghambatmenghentikan proses ovulasi.
3. Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida
untuk pria, vaginal douche untuk wanita. 4.
Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi. 5.
Sterilisasi yaitu dengan membuat setril organ-organ reproduksi bagian dalam. Seperti vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita.
2.10 Program Keluarga Berencana
Undang-undang Nomor 10 tahun 1992 Tentang Kependudukan dan Pembangunan keluarga sejahtera menyebutkan bahwa Keluarga Berencana
merupakan “Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga melalui; 1 Pendewasaan usia perkawinan, 2 Pengaturan kelahiran, 3 Peningkatan
Universitas Sumatera Utara
ketahanan keluarga, dan 4 Peningkatan kesejahteraan keluarga”. Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan ICPD tahun 1996 yang
diratifikasi Indonesia pada tahun 1996 telah mengubah paradigma Program KB, dari yang sebelumnya melalui pendekatan target demografi melalui
pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan akses dan kualitas dengan memperhatikan hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender
yang meletakkan penduduk sebagai “Pusat pembangunan” Zaeni 2006. Keluarga berencana diartikan sebagai “Suatu program yang dimaksudkan
untuk membantu para pasangan dan perorangan dalam mencapai reproduksi mereka, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi insiden
kehamilan berisiko tinggi, kesakitan dan kematian, membuat pelayanan yang bermutu, terjangkau, diterima dan mudah diperoleh bagi semua orang yang
membutuhkan, meningkatkan mutu, nasehat, komunikasi, informasi, dan edukasi, konseling dan pelayanan, meningkatkan partisipasi dan tanggung
jawab pria dalam praktek KB, dan meningkatkan pemberian Air Susu Ibu ASI untuk penjarangan kehamilan BKKBN 2001.
Universitas Sumatera Utara
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat
Gelas Beaker Tabung
reaksi Rak
tabung reaksi
Labu ukur
100 ml
Gelas Ukur
100 ml
Penangas air Neraca
analitik Gelas Erlenmeyer
Oven Rotari evaporator
3.2 Bahan
Buah terung belanda hasil sambung pucuk Kloroform
Metanol HCl p
NaOH 10N Akuades
Indikator universal Kertas saring whatman
Mencit Mus musculus Pereaksi Mayer
Pereaksi Wagner Pereaksi Bouchardat
Pereaksi Dragendorp
Universitas Sumatera Utara