Fungsi Sertipikat Hak Atas Tanah.

71 e. Peristiwa hukum yang terjadi dengan tanah. Meskipun telah mendapat pengakuan dalam UUPA, sertipikat belum menjamin kepastian hukum pemilikannya karena dalam peraturannya sendiri memberi peluang dimana sepanjang ada pihak lain yang merasa memiliki tanah dapat menggugat pihak yang namanya tercantum dalam sertipikat secara keperdataan ke Peradilan Umum, atau menggugat Kepala Badan Pertanahan Nasional BPNKepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ke Pengadilan Tata Usaha Negara, atau gugatan yang menyangkut teknis administrasi pernerbitannya. 71

2. Fungsi Sertipikat Hak Atas Tanah.

Bukti telah dilakukannya pendaftaran tanah adalah dengan diberikannya sertipikat hak atas tanah. Fungsi utama dari sertipikat hak atas tanah adalah sebagai bukti hak atas tanah. Selain itu sertipikat juga berfungsi bagi: 1. Pemilik tanah. Dengan diberikannya sertipikat sebagai alat bukti yang kuat, pemilik tanah dapat dengan mudah membuktikan hak atas tanahnya apabila ada gangguangugatan pihak lain. Dalam hal ini pemegang sertipikat dalam hal pembuktian sifatnya pasif bilamana ada gangguangugatan dan yang harus membuktikan adalah pihak yang menggugat. 2. Pihak ketiga krediturpembeli yang berkepentingan terhadap tanah yang bersangkutan. 71 Rusmadi Murad, Administrasi Pertanahan Pelaksanaannya Dalam Praktik, Bandung : Mandar Maju, 1997, halaman 46. Universitas Sumatera Utara 72 Dengan adanya sertipikat merupakan bukti yang mantap bagi pihak ketiga dalam hal ini adalah kreditur atau pembeli yang berkepentingan dengan tanah tersebut. Selain itu juga dapat dengan mudah memperoleh keterangan yang dapat dipercaya tentang tanah. Apabila pihak ketiga tidak yakin terhadap data yang ada pihak ketiga dapat meminta keterangan kepada Kantor Pertanahan dengan memanfaatkan asas publisitas di Kantor Pertanahan untuk dicocokkan. 3. Kepentingan negara Adanya sertipikat hak atas tanah membuktikan bahwa tanah yang bersangkutan telah didaftar pada Kantor Pertanahan. Dimana data-data tentang tanah yang bersangkutan secara lengkap disimpan di Kantor Pertanahan. Data-data itu sangat penting bagi perencanaan kegiatan pembangunan dan pengawasan. Selain dari itu fungsi utama sertipikat menurut Effendi Perangin yaitu sebagai alat bukti hak atas tanah dan Hak Tanggungan. 72 Kekuatan pembuktian sertipikat hak atas tanah dapat ketahui dalam Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 yaitu setipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang terkuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat didalamnya, sepanjang data fisik data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan. 73 Jadi dapat diketahui kekuatan pembuktian dari suatu sertipikat hak atas tanah yang dimiliki pemegang hak yang pada dasarnya dijamin oleh Undang-Undang 72 Effendi Perangin, Praktek Pengurusan Sertipikat Hak Atas Tanah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,1996, halaman 1. 73 Op.Cit, halaman 536. Universitas Sumatera Utara 73 karena didalamnya tertulis secara jelas mengenai jenis hak, keterangan fisik mengenai tanah, beban diatas tanah tersebut dan peristiwa hukum yang saling berhubungan dengan tanah tertentu yang dibuatditulis oleh pejabat berwenang Kantor Pertanahan maka data-data tersebut dianggap benar. Walaupun fungsi utama sertipikat hak atas tanah adalah sebagai alat bukti, tetapi dalam kenyataannya sertipikat bukanlah merupakan satu-satunya alat bukti kepemilikan hak atas tanah. Pada dasarnya kekuatan pembuktian hak sertipikat pengganti hak atas tanah sama kedudukannya seperti halnya sertipikat asli. Apabila suatu bidang tanah telah dimintakan penerbitan sertipikat pengganti maka secara yuridis sertipikat asli yang dikeluarkan sebelumnya menjadi tidak berlaku demi hukum karena sudah diterbitkan sertipikat pengganti oleh Badan Pertanahan Nasional. Hal tersebut didukung dengan adanya asas publisitas yang dianut oleh Indonesia sehingga apabila ada pihak lain yang merasa keberatan dengan diterbitkannya hak atas tanah tersebut dapat mengajukan keberatannya disertai dengan bukti yang menguatkan keterangannya. Hal tersebut melindungi kepentingan hukum pemegang hak terhadap segala gangguan yang diakibatkan penyalahgunaan sertipikat asli yang dikeluarkan sebelumnya.

B. Kepastian Hukum Atas Tanah Sertipikat Hak Milik Yang Terbit Diatas Hak Ulayat.

1. Pengertian Kepastian Hukum

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan atas Perpanjangan Sertipikat Hak Guna Bangunan yang Berada di Atas Tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pakanbaru

4 112 105

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewajiban Verifikasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) Atas Peralihan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Di Kota Pekanbaru

6 97 144

Tinjauan Yuridis Atas Tanah Wakaf yang Dikuasai Nadzir (Studi Kasus di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh)”

4 66 139

Tinjauan Yuridis Atas Pensertifikatan Tanah yang Berasal dari Hak Ulayat (Studi Kasus Putusan MA No. 274/K/PDT/2005)

3 52 113

Tinjauan Yuridis Atas Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Yang Telah Bersertifikat Hak Milik (Study Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2725 K/Pdt/2008)

1 55 132

Tinjauan Yuridis Mengenai Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK)/Herziening Yang Diajukan Oleh Jaksa (Analisa Terhadap Putusan MA RI No. 55 PK/Pid/1996, Putusan MA RI No. 109 PK/Pid/2007 dan Putusan MA RI No. 07 PK/Pidsus/2009)

2 111 125

Tinjauan Yuridis Alas Hak Di Bawah Tangan Sebagai Dasar Pendaftaran Hak Atas Tanah

5 75 156

Tinjauan Yuridis Pembatalan Putusan Arbitrase Oleh Pengadilan Negeri (Studi Kasus Perkara No. 167/Pdt.P/2000/PN-Jak.Sel)

2 51 168

Tinjauan Hukum Atas Pengakuan Kepemilikan Hak Atas Tanah Oleh Penyewa (Studi Kasus Di Kampung Jawa Banda Aceh)

1 52 140

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewajiban Verifikasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) Atas Peralihan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Di Kota Pekanbaru

0 0 16