seperti menggunakan telepon untuk menghubungkan keluar maupun kedalam departemen itu sendiri.
D. Tata Ruang Perkantoran a
Arti Tata Ruang Perkantoran Menurut Terry dalam Gie 2007:186, tata ruang kantor adalah
penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang
praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
Pada Departemen Manajemen, tata ruang sudah cukup baik. Fungsi dari Tata ruang pada departemen ini adalah agar menambah sarana sebagai
penunjang kinerja yang ada didalamnya. Selain itu tata ruang pada departemen ini sebaiknya dibuat dalam bentuk 1 ruangan karena dengan
dibuatnya departemen ini menjadi 1 ruang makanya tata ruang kantor pada departemen ini akan menunjang bagi pelaksanaan kerja didalamnya.
b Tujuan Tata Ruang Perkantoran
Menurut Terry dalam Gie 2007:188, tujuan dari tata ruang perkantoran adalah:
1 Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena prosedur
kerja dapat dipersingkat. 2
Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan. 3
Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien.
Universitas Sumatera Utara
4 Menciptakan kenyamanan bekerja bagi para pegawai.
5 Memberikan kesan yang baik terhadap para pengunjung.
6 Mengusahakan adanya keleluasaan bagi:
a. gerakan pegawai yang sedang bekerja
b. Kemungkinan pemanfaatan ruangan bagi keperluan lain pada waktu tertentu
c. Kemungkinan perkembangan dan perluasan kegiatan di kemudian hari.
Pada Departemen Manajemen, tujuan dari tata ruang ini sudah begitu jelas terlihat. Pada departemen ini tata ruangnya memang sudah baik. Tetapi
jika tata ruangnya terus dibuat seperti ini membuat penghamburan tenaga dan waktu para staf karena harus berjalan dengan jarak yang memakan
banyak waktu jika hendak menuju ruang atasan. Selain itu, departemen manajemen ini haruslah dibuat dalam 1 ruangan saja agar orang-orang
mengetahui dimana letak dari bagian departemen manajemen itu sendiri.
c Asas – asas Pokok Tata Ruang Perkantoran
Menurut Muther dalam Gie 2007:190, mengemukakan beberapa asas itu adalah:
1 Asas Jarak Terpendek
Merupakan jarak antara dua titik dalam garis lurus
2 Asas Rangkaian Kerja
Penempatan para pegawai dan alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Asas Penggunaan Segenap Ruang
Tidak ada ruang yang tidak terpakai, tidak hanya yang berupa luas lantai, tetapi juga vertikal ke atas atau kebawah
4 Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja
Apabila diperlukan mudah untuk diubah, karena: a.
Perubahan proses kerjaprosedur kerja kantor b.
Penemuan teknologi baru, dan lain-lain. Pada Departemen Manajemen, asas yang digunakan adalah asas jarak
terpendek, karena ruang atasan dekat dengan bagian staf dimana kedua bagian tersebut sering berhubungan. Selain asas jarak terpendek ada juga
lain yang digunakan seperti asas rangkaian kerja, karena penempatan alat- alat kantor seperti telepon, komputer ada disetiap meja staf untuk
mempermudah aktivitas. Dan asas yang digunakan adalah Asas penggunaan setiap ruang, karena tidak ada ruang kosong dalam ruang kerja pada
departemen ini.
d Jenis – jenis Tata Ruang Perkantoran
Menurut Wylie dalam Gie 2007:192, tata ruang perkantoran dapat dibedakan dalam empat bagian, yaitu:
1 Tata Ruang Kantor Berkamar
Ruangan untuk bekerja yang dipisah atau dibagi dalam kamar-kamar kerja
Keuntungan :
a Konsentrasi kerja lebih terjamin.
Universitas Sumatera Utara
b Pekerjaan yang bersifat rahasia lebih terjaminterlindung.
c Untuk menambah kewibawaan status pejabat, sehingga untuk terpelihara
kewibawaan pimpinan. d
Untuk menjamin keberhasilan kerja dan merasa ikut bertanggungjawab atas ruangan.
Kerugian :
a Komunikasi langsung antar pegawai tidak dapat lancar, sehingga kesempatan
untuk mengadakan komunikasi menjadi berkurang. b
Diperlukan biaya yang lebih besar untuk pemeliharaan ruangan, pengaturan penerangan.
c Pemakaian ruangan kurang luwes.
d Mempersulit pengawasan.
e Memerlukan ruangan yang luas.
2 Tata Ruang Kantor Terbuka
Ruangan besar untuk bekerja yang ditempati oleh beberapa pegawai yang bekerja bersama-sama diruangan termasuk tanpa dipisah oleh penyekat.
Keuntungan:
a Mudah dalam pengawasan, pengaturan cahaya, udara, warna dan dekorasi.
b Luwes apabila diperlukan perubahan ruangan.
c Mudah untuk mengadakan hubungan langsung, pengawasan, penyeragaman
kerja, dan pembagian peralatan kerja.
Universitas Sumatera Utara
d Biaya lebih hemat untuk pemeliharaan ruangan, penggunaan
telepon, kelengkapan dan peralatan, dan lain-lain.
Kerugian :
a Kemungkinan timbul kegaduhankebisingan.
b Pegawai sulit untuk bekerja dengan penuh konsentrasi.
c Batas kedudukan antara pimpinan bawahan tidak tampak jelas.
d Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit untuk dilakukan.
e Kemungkinan terlihat adanya tumpukan-tumpukan berkas kertas sehingga
mengakibatkan pemandangan kurang baik.
3 Tata Ruang Kantor Berhias
Ruangan untuk bekerja yang dihiasi oleh taman,dekorasi, dan lain-lain.
Keuntungan :
a Para pegawai akan merasa nyaman dan betah bekerja.
b Ketegangan syaraf dapat berkurang dihindarkan.
c Kebisingan dan kegaduhan dapat berkurang.
d Produktifitas kerja dapat meningkat, pekerjaan dilaksanakan dengan efesien
sebagai tujuan orang dapat mudah dicapai.
Kerugian :
a Biaya cukup tingi untuk membuat taman.
b Biaya pemeliharaan tinggi.
Universitas Sumatera Utara
c Menggunakan tenaga ahli untuk membuat taman.
4 Tata Ruang Kantor Gabungan
Tata ruang kantor gabungan antara bentuk tata ruang kantor berkamar, terbuka, berhias.
Pada Departemen Manajemen, memiliki tata ruang kantor berkamar dan tata ruang kantor berhias. Pada tata ruang kantor berkamar di
departemen ini memilki penyekat yang akan memisahkan atasan dengan para staf nya. Dan tata ruang pada departemen ini dikatakan tata ruang
berhias juga karena ada dekorasi yang akan menambah kenyamanan disaat bekerja, misalnya seperti adanya tumbuhan yang dipelihara atau tumbuhan
hidup.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan