Adanya cibiran yang ia dapatkan dari orang-orang yang belum menerima keputusannya menjadi muallaf, tidak terlalu ia membuatnya stres karena teman
sebaya mayoritas muslim sangat mendukung, merangkul dan mengajaknya untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik. Tanggapan yang negatif ia anggap
sebagai pendapat masing-masing individu. Ia menghargai setiap pendapat yang ia terima. Dini terus menjalin silaturahmi dengan siapa saja.
“saudara-saudara ya kayak kami lah dek ada yang dukung ada yang enggak. Ada cibiran juga.”
W3P2b114-116h54
“Tapi kalau saudara kemungkinan ada yang enggak mendukung.Kakak anggap aja itu pendapat masing-masing. Ya terserah merekalah mau gimana
yang penting kakak tetap jalin silaturahmi sama mereka.”
W1P2b370-374h42 “Syukurnya kalau keluarga inti udah setuju yang lain enggak mau terlalu
kami pikiri lagi dek. Kan capek- capeki aja.Buat apakan.”
W3P2b116-119h54 Permasalahan yang dihadapi oleh partisipan 2 dapat diatasi dengan
melakukan hal-hal yang ia sukai. Melakukan hal-hal yang ia sukai membuatnya merasa awet muda dan memiliki banyak teman.
“Palingan kakak ngatasinya dengan makan kesukaan atau jalan-jalan sama kawan kakak.”
W1P2b383-386h42 “Malu dengan umur segini kalau terus-terusan jadi orang yang
pemarah.Kakak mau walaupun umur udah banyak tapi masih awet mudah gitu haha.Bukan hanya awet mudapun kayaknya malah lebih banyak
kawan.” W2P2b107-112h47
3. Self-Imageyang Positif
Universitas Sumatera Utara
Dini merupakan individu yang dapat menggambarkan bagaimana dirinya. Individu yang mampu menggambarkan diri secara positif namun dapat juga
menyadari adanya kekurangan pada dirinya sendiri.Ia menyadari sebelum menjadi muslim
sikap dan
perilakunya kurang
baik. Begitu
juga dengan
caraberpakaiannya. Dini sangat mensyukuri keyakinan barunya ini.Ia merasa banyak mengalami perubahan setelah menjadi muallaf.
“kalau diri kakak dulu sepertinya lebih kasar dari segi omongan atau tingkahlaku, emosian, cara berpakaian yang menggunakan baju kurang
bahan gitu dek hehe.” W1P2b397-400h43
“Kalau sekarang kakak kan harus bisa menyesuaikan dengan agama kakak.Dan agama Islam itu memiliki aturannya sendiri. Kayak cara
berpakaian terus kalau marah harus banyak Istighfarnya dek hehe ngerasa
sudah banyak perubahanlah dek.” W1P2b401-406h43
“Dengan sikap dan sifat yang dulu jauhlah dengan yang sekarang.Sekarang kakak lebih banyak diam aja ngadapi orang sekitar.Karena takut
menyinggung perasaan orang.Pakaian pun sudah enggak terbuka dek.Ya Alhamdulillah kakak belajar pake jilbab.Pokoknya sekarang belajar lebih
baik.” W1P2b406-413h43
Ia menyadari karena keputusan menjadi seorang muslim merupakan pilihannya sendiri, Dini berharap menjadi seseorang yang jauh lebih baik lagi dari
sebelumnya.
4. Kemampuan Mengungkapkan Perasaan
Partisipan 2 merasa sudah lama memiliki keinginan untuk menjadi seorang muslim. Namun, keinginannya tidak dapat langsung ia jalankan karena
memikirkan tidak mendapat dukungan dari keluarga. Setelah Dini mendengar kakaknya menjadi muslim, ia merasa posisinya saat itu tidak menguntungkan
Universitas Sumatera Utara
baginya. Dini memikirkan kondisi ibunya yang sudah lanjut usia tetapi ia mengharapkan untuk menjadi muslim. Dini merasa senang ketika melihat ibunya
berdebat dengan Kak Yuli.Ia berharap ibunya juga menjadi muslim agar dengan mudah ia mewujudkan keinginannya. Padasaat ibunya memutuskan menjadi
muslim, Dini langsung mengatakan hal yang sama. Orang pertama yang mengetahui keinginannya menjadi muslim adalah Kak Yuli. Lalu, setelah urusan
surat menyurat selesai Dini memberitahu teman-temannya. “Kak Yuli dek baru teman-teman kakak. Karenakan kakak tinggal
ditempatnya dia. Setelah bibi bilang mau jadi muslim kakak juga langsung bilanglah kakak juga mau jadi muslim.”
W1P2b419-423h43 “setelah selesai semua urusan surat-suratan baru kakak kabari kawan-kawan.
Haha orang itu pada kaget juga. Enggak percaya kalau kakak udah jadi muslim. Kakak ngabari lewat BBM orang itu malah langsung nelpon kakak
nanya beneran apa enggak.” W1P2b426-432h43
Ia selalu menceritakan permasalahan-permasalahan yang ia hadapi kepada teman-temannya. Baik masalah pribadi maupun mengenai Islam.Ia merasa mereka
selalu membantunya disaat kapanpun. Terkadang ia juga saling berbagi ilmu dengan kakak dan keluarga lainnya. Hanya saja Dini memilih untuk lebih banyak
mendengar dibandingkan bercerita. “Kakak lebih suka nanya sama teman-teman palingan ya kalau lagi sharing
sama kak Zara, atau kadang-kadang kami lagi ngumpul-ngumpul gitu bahas gimana cara sholat atau belajar mengenai Islam itu seperti apa barulah cuma
kakak lebih banyak mendengarkan aja kalau ada yang mau kakak tanya
barulah kakak tanya.” W1P2b456-462h44
“Yang herannya kakak mereka itu selalu ada loo dek. Kakak BBM nanya gimana sholat, apa doa untuk ini itu mereka selalu jawab.”
W1P2b450-453h44
Universitas Sumatera Utara
Walaupun teman-temannya selalu mendengarkan setiap permasalahannya, ia tetap merasa hanya Allah yang dapat membantunya dalam kondisi apapun.
“Jadi sekarang kakak walaupun memang cerita juga sama kawan tapi tetap lebih ke Allah.”
W2P2b166-167h48
5. Hubungan Interpersonal