diri yang cukup lama. Berdasarkan paparan di atas, maka penulis ingin mengetahui bagaimana gambaran penyesuaian diri pada muallaf dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri dan kehidupannya.
B. Rumusan Masalah
Perubahan maupun dampak yang muncul sebagai konsekuensi keputusan untuk menjadi muallaf membutuhkan kemampuan penyesuaian diri yang baik
dalam diri individu tersebut agar muallaf mampu menyelaraskan kebutuhan pribadi dan tuntutan lingkungannya. Berdasarkan permasalahan penelitian yang
dikemukakan di atas, maka penelitian ini ingin melihat penyesuaian diri muallaf. Pertanyaan penelitian :
1. Bagaimana gambaran penyesuaian diri ditinjau dari karakteristik
penyesuaian diri muallaf ? 2.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian diri pada muallaf?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyesuaian diri pada muallaf dan faktor apa sajayang mempengaruhi penyesuaian diri tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik ditinjau secara teoritis maupun praktis.
Universitas Sumatera Utara
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, untuk selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat : a.
Memberikan informasi di bidang psikologi pada umumnya dan psikologi klinis pada khusunya, terutama yang berkaitan dengan
penyesuaian diri pada orang yang melakukan konversi agama. b.
Menjadi referensi alternatif bagi peneliti lain dengan kajian serupa.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat : a.
Memberikan informasi pada masyarakat, keluarga, lembaga-lembaga mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyesuaian diri pada orang
yang melakukan konversi agama terutama pada muallaf. b.
Memberikan masukan atau inspirasi kepada muallaf lainnya untuk menyikapi
kondisi dirinya
dalam menyesuaikan
diri pada
kehidupannya. c.
Memberikan informasi mengenai perubahan-perubahan yang dialami muallaf dan bagaimana muallaf dapat menyesuaikan diri dari
perubahan-perubahan tersebut, sehingga diharapkan hasil penelitian ini bias dijadikan bahan intervensi atau solusi untuk membantu mereka
melakukan penyesuaian diri dengan efektif.
Universitas Sumatera Utara
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LandasanTeori
Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan variabel yang ingin diteliti, yaitu penyesuaian diri pada orang yang melakukan konversi
agama muallaf. BAB III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan pendekatan penelitian, subjek penelitian yang mencakup tentang pendekatan kualitatif, karakteristik subjek dan
jumlah subjek, metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, dan alat bantu penelitian, dan proses analisis data.
BAB IV Analisa dan Pembahasan Bab ini memuat tentang pengolahan data penelitian, gambaran umum
subjek penelitian, hasil penelitian dan juga pembahasan data-data penelitian dari teori yang relevan.
BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, hasil
penelitian serta
saran-saran yang
dibutuhkan baik
untuk penyempurnaan penelitian maupun untuk penelitian-penelitian lanjutan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penyesuaian Diri 1. Definisi Penyesuaian Diri
Haber dan Runyon 1984 mengemukakan penyesuaian diri adalah suatu proses dan bukan merupakan keadaan statis, maka efektivitas dari penyesuaian
diri ditandai dengan seberapa baik individu mampu menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah. Melakukan penyesuaian diri berarti menerima segala
keterbatasan yang tidak dapat mengubah apa yang bisa dilakukan. Menurut Schneider dalam Agustiani, 2006 penyesuaian diri sebagai satu
proses yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku, yang merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik, dan
frustrasi yang dialami didalam dirinya.Schneider juga mengatakan bahwa orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang yang dengan keterbatasan
yang ada pada dirinya, belajar untuk bereaksi terhadap dirinya dan lingkungan dengan cara yang matang, bermanfaat, efisien, dan memuaskan, serta dapat
menyelesaikan konflik, frustrasi, maupun kesulitan-kesulitan pribadi dan sosial tanpa mengalami gangguan tingkah laku.
Gerungan 2000, bahwa didalam penyesuaian, individu dituntut untuk mampu mengadakan cara penyesuaian yang baik tanpa menimbulkan konflik bagi
diri sendiri maupun masyarakat. Penyesuaian ini dibagi dalam dua kategori yaitu mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan yang disebut dengan autoplastis
dibentuk sendiri, dan pengertian kedua adalah mengubah lingkungan sesuai
Universitas Sumatera Utara