Statistik Deskriptif Hasil Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Sebelum melakukan pengujian hipotesis melalui pengujian model, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap kualitas data yang digunakan. Pengujian ini digunakan untuk menjamin terpenuhinya asumsi yang diperlukan dalam melakukan pengujian terhadap model regresi berganda.

5.1.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel penelitian. Penjelasan data melalui statistik deskriptif diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Statistik deskriptif pada penelitian ini difokuskan kepada 1. Nilai minimum, fungsinya untuk menentukan nilai terendah dari variabel Desentralisasi Fiskal, Pendapatan Asli Daerah dan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Menurut Sumardi 2008, standar nilai minimum 50. 2. Nilai maximum, fungsinya untuk menentukan nilai tertinggi dari variabel Desentralisasi Fiskal, Pendapatan Asli Daerah dan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Menurut Sumardi 2008, standar nilai maximum 50. 3. Nilai rata-rata, fungsinya untuk menentukan jumlah seluruh angka pada data dibagi dengan jumlah data yang ada pada masing-masing variabel. Universitas Sumatera Utara 4. Nilai standar deviasi, fungsinya untuk mengukur penyimpangan. Jika nilainya kecil maka data yang digunakan mengelompok di sekitar nilai rata-rata. Statistik deskriptif sebagaimana yang terdapat pada Tabel 5.1 berikut: Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DF 92 42302.30 1086048.64 335337.2982 216404.09161 PAD 92 283.36 324263.79 26613.7620 59184.29187 KKPD 92 .51 173.48 17.1311 19.59342 Valid N listwise 92 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan hasil deskriptif statistik pada Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa data yang akan digunakan dalam penelitian ini sangat bervariasi dengan kisaran yang sangat jauh. Hal ini mengindikasikan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini merupakan kejadian yang sudah diprediksi sebelumnya sebagaimana lazimnya penelitian di Pemerintah KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara. Dari hasil olahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai Desentralisasi Fiskal DF minimum adalah sebesar Rp.42.302.000,30 atau 3,89 artinya DF menunjukkan bahwa derajat kemandirian suatu daerah 3,89 mampu membiayai pembangunan daerah tersebut dan terdapat beberapa Pemerintah Kabupaten yang memiliki Nilai DF yang rendah di Sumatera Utara yaitu Nias Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat. Sedangkan DF maximum sebesar Rp.1.086.048.000,64 atau 96,25 menunjukkan bahwa derajat kemandirian suatu daerah semakin baik dan Universitas Sumatera Utara berkembang dengan baik serta terdapat Pemerintah KabupatenKota yang memiliki nilai DF tertinggi yaitu Medan, Deli Serdang, Langkat. Rata-rata dari DF adalah sebesar Rp.335.337.000,2982 atau 29,72 dengan standar deviasi Rp.2.164.004.000,09161 atau 19,18. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi Desentralisasi Fiskal Pemerintah KabupatenKota sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara DF maximum cukup jauh dengan rata-rata jarak DF minimum. Dari hasil olahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai Pendapatan Asli Daerah PAD minimum adalah sebesar Rp.283.000,36 atau 0,08 artinya PAD menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah membiayai pelayanan pembangunan 0,08, terdapat beberapa Pemerintah Kabupaten yang memiliki Nilai PAD terendah di Sumatera Utara yaitu Nias Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat Sedangkan PAD maximum sebesar Rp.324.263.000,79 atau 99,91 menunjukkan bahwa PAD suatu daerah semakin baik dalam pembangunannya dan terdapat Pemerintah KabupatenKota yang memiliki nilai PAD tertinggi yaitu Medan, Deli Serdang, Labuhan Batu. Rata-rata dari PAD adalah sebesar Rp.26.613.000,7620 atau 8,20 dengan standar deviasi Rp.59.184.000,29187 atau 18,23. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi Pendapatan Asli Daerah Pemerintah KabupatenKota sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara PAD maximum cukup jauh dengan rata-rata jarak PAD minimum. Dari hasil olahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah KKPD minimum adalah sebesar 0.51 atau 0,29 artinya KKPD menunjukkan bahwa tingkat capaian dari suatu hasil kerja di bidang keuangan daerah Universitas Sumatera Utara 0,29 dan terdapat beberapa Pemerintah Kabupaten yang memiliki Nilai KKPD terendah di Sumatera Utara yaitu Nias Selatan, Langkat, Deli Serdang Sedangkan KKPD maximum sebesar 173.48 atau 99,71 menunjukkan bahwa KKPD suatu daerah semakin baik tingkat capaian dari suatu hasil kerja di bidang keuangan daerah dan terdapat Pemerintah KabupatenKota yang memiliki nilai KKPD tertinggi yaitu Sibolga, Pakpak Bharat, Toba Samosir. Rata-rata dari KKPD adalah sebesar 17.1311 atau 9,85 dengan standar deviasi 19.59342 atau 11,26. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara KKPD maximum cukup jauh dengan rata-rata jarak KKPD minimum. 5.1.2. Pengujian Asumsi Klasik Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu. 5.1.2.1. Uji normalitas Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen dan variabel independen yang digunakan dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah model yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Hasil uji normalitas data dengan normal Probability Plot dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada Gambar 5.1 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xp ect e d C u m P r o b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KKPD Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Gambar 5.1. Hasil Uji Normalitas Sebelum Dilakukan Transformasi Dari Gambar 5.1 terlihat bahwa titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Selain itu uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S, pengujian ini adalah pengujian Universitas Sumatera Utara paling valid atas asumsi normalitas. Untuk mengetahui hasil uji normalitas dari masing-masing variabel dengan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut ini: Tabel 5.2. Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test DF PAD KKPD N 92 92 92 Normal Parametersa,b Mean 335337.29 82 26613.762 17.1311 Std. Deviation 216404.09 161 59184.291 87 19.59342 Most Extreme Differences Absolute .164 .343 .252 Positive .164 .343 .252 Negative -.103 -.328 -.242 Kolmogorov-Smirnov Z 1.570 3.293 2.415 Asymp. Sig. 2-tailed .014 .000 .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari hasil uji normalitas pada Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa variabel DF, PAD dan KKPD memiliki data yang tidak berdistribusi normal karena nilai signifikansi dari masing-masing variabel sebesar 0.014 0.05 dan 0.000 0.05. Untuk mengubah nilai residual agar berdistribusi normal, peneliti melakukan transformasi data dengan Logaritma natural Ln dengan menggunakan SPSS. Caranya adalah dengan melakukan Logaritma natural terhadap semua variabel yang tidak berdistribusi normal. Setelah itu, data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Hasil uji normalitas setelah melakukan transformasi data dapat dilihat dari gambar normalitas Probability Plot pada Gambar 5.2 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xp ec ted C u m P ro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: LnKKPD Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Gambar 5.2. Hasil Uji Normalitas Setelah Dilakukan Transformasi Dari grafik normal Probability Plot pada Gambar 5.2 terlihat bahwa setelah dilakukan transformasi data menggunakan logaritma natural, grafik P-P Plot memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi normal. Untuk meyakinkan bahwa Universitas Sumatera Utara data penelitian ini benar-benar normal, maka akan dilakukan pengujian uji statistik non parametrik dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov K-S seperti yang terdapat dalam Tabel 5.3 berikut ini: Tabel 5.3. Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LnDF LnPAD LnKKPD N 92 92 92 Normal Parametersa,b Mean 12.5326 9.3741 2.5715 Std. Deviation .6294 1.10716 .70407 Most Extreme Differences Absolute .059 .112 .081 Positive .059 .112 .081 Negative -.054 -.110 -.080 Kolmogorov-Smirnov Z .566 1.072 .778 Asymp. Sig. 2-tailed .905 .201 .580 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa setelah dilakukan transformasi data dengan logaritma natural, maka semua data variabel yang diuji menjadi normal dengan nilai signifikansi dari masing-masing variabel lebih besar dari 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data telah berdistribusi normal. 5.1.2.2. Uji multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas yaitu dengan melihat Tolerance Value dan Variance Inflation Universitas Sumatera Utara Factor VIF. Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance kurang dari 0.10 dan VIF lebih besar dari 10, atau jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0.9. Tabel 5.4. Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 4.192 1.679 2.497 .014 LnDF .157 .198 .140 .791 .431 .272 3.673 LnPAD .383 .113 .602 3.393 .001 .272 3.673 a. Dependent Variable: LnKKPD Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan hasil pengujian multikoliniearitas pada Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa angka tolerance dan VIF pada variabel Log_DF dan Log_PAD di atas 0.10 dan VIF-nya di bawah 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel independen yang artinya tidak terjadi multikolinearitas. 5.1.2.3. Uji autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin Watson DW. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5. Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .488a .238 .221 .62156 1.102 a. Predictors: Constant, LnPAD, LnDF b. Dependent Variable: LnKKPD Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson dalam penelitian ini sebesar 1.102. Nilai Durbin Watson tersebut berada di antara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi pada model regresi yang digunakan. 5.1.2.4. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas, di mana Y adalah nilai residual dan X adalah nilai yang telah diprediksi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik Scatterplot berikut ini: Universitas Sumatera Utara Regression Standardized Predicted Value 4 2 -2 R eg r ess io n S tu d en tiz ed R es id u al 6 4 2 -2 -4 Scatterplot Dependent Variable: LnKKPD Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Gambar 5.3. Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplot pada Gambar 5.3 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menyimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Hasil Analisis Data