Ketua Anggota 1 KERANGKA KONSEP MODEL TEORITIS OPERASIONAL VARIABEL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Pada Hari : Tanggal : Pukul : Tim Penguji:

1. Ketua

:

2. Anggota 1

:

3. Anggota 2

: Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat, dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini untuk melengkapi syarat memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak menghadapi kesulitan karena keterbatasan dan kemampuan, namun penulis bersyukur dan berterima kasih karena telah mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini. Maka, dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orangtua tercinta, Ayah M.M.M Hutapea dan Ibu D. Situmorang yang selalu memberikan dukungan dan semangat di setiap saat. Terimakasih untuk curahan kasih sayanng yang tak pernah luntur dan berkurang pada saya. 2. Bapak Prof. Dr. M. Arief Nasution, M.A selaku Dekan FISIP USU. 3. Bapak Drs. Amir Purba, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi. 4. Bapak Drs. Hendra Harahap, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu yang sangat banyak dan berbagi ilmu yang sangat berharga selama membimbing penulis. 5. Kakak Emilia Ramadhani, S.Sos selaku dosen wali penulis. 6. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan bekal pengetahuan selama masa perkuliahan. 7. Ibu Dra. Dewi Kurniawati selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU beserta Kak Cut, Kak Maya, dan Kak Ros. Universitas Sumatera Utara 8. Kak Hanim, Kak Puan, dan staf Laboratorium Ilmu Komunikasi. 9. Pihak radio Kiss dan Prambors yang telah bersedia diwawancarai oleh penulis. Dan untuk setiap keramahannya dan kebaikannya sehingga mau menolong penulis untuk memberikan data-data tentang radio tersebut 10. Abang dan kakak penulis, Syahmaida, Ripe Oloan, Alfonso, Martina, Saut yang memberikan semangat dan doa yang tak putus-putusnya untuk penulis. Untuk setiap keceriaan, kesedihan yang dilalui bersama, terimakasih untuk segalanya. 11. Sahabat penulis: Elisa Monika Bangun, Sierra Putri Ardani, dan Imaniuri Silaban, yang telah menjadi sahabat selama 4 tahun di perkuliahan. Sahabat yang selalu ada menolong, memberikan saran, kritik, dan canda tawa. Terimakasih untuk setiap kebersamaan kita selama ini. Semoga persahabatan yang telah dijalin semakin erat dan kita bisa menjadi apa yang kita cita-citakan. 12. Teman teman Beswan Djarum, terimakasih untuk setiap dukungan, doa, masukan, dan keceriaan yang penulis rasakan selama ini. 13. Bapak dan ibu penjaga perpustakaan, untuk keramahannya kepada penulis, dan untuk setiap motivasi yang diberikan 14. Kelompok Kecil Miracle, Kak Mery, Elisa, Erin, Nelvita, Esther, dan Mei yang selalu memberikan motivasi tanpa henti untuk penulis. Untuk setiap doa dan sharing yang telah dilalui bersama, untuk setiap pelayanan yang dinikmati bersama. Terimakasih telah menjadi bagian dari hidup penulis. Semoga setiap doa yang telah mengalir takkan berhenti sampai disini. 15. Teman-teman angkatan 2006, Pina, Andi, Yuli, Hendra, Ropesta, Diana, Ira, Arifah, Febrina, Tommy, Icha, Christina, Efron, dan teman-teman lain yang tidak Universitas Sumatera Utara dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih untuk setiap kebersamaan, keceriaan, canda tawa yang akan penulis ingat terus sepanjang masa. 16. Semua pengarang buku yang telah memotivasi dan menjadi narasumber bagi penulis dan untuk responden penulis yang berada di FISIP USU, terimakasih untuk waktu dan kesabarannya dalam mengisi kuesioner penulis yang cukup banyak pertanyaannya. 17. Semua pihak yang turut membantu kelancaran skripsi ini baik disadari ataupun tidak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini belum mencapai kesempurnaan, namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya dengan baik. Dengan segala kerendahan hati, penulis bersedia untuk diberikan saran maupun kritik yang sifatnya membangun. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkah kepada kita semua. Terima kasih. Penulis Darma Lestari Hutapea Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Pembatasan Masalah

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5 Kerangka Teori

1.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa

1.5.2 Teori Uses and Gratification Approach

1.5.3 Kepuasan

1.5.4 Motif Penggunaan Media

1.5.5 Media Habit

1.5.6 Gratification Sought dan Gratification Obtained

1.6 Kerangka Konsep 1.7 Model Teoritis 1.8 Operasional Variabel 1.9 Definisi Operasional 1.10 Hipotesis

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi 2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi 2.1.3 Fungsi Komunikasi 2.1.4 Definisi Komunikasi Massa 2.1.5 Unsur-unsur Komunikasi Massa 2.1.6 Ciri-ciri Komunikasi Massa 2.1.7 Fungsi Komunikasi Massa 2.2 Teori Uses and Gratification 2.2.1 Sejarah Teori Uses and Gratification Universitas Sumatera Utara 2.2.2 Dimensi Teori -. Kepuasan -. Motif Penggunaan Media -. Media Habit -. Gratification Sought dan Gratification Obtained 2.2.3 Kelemahan Teori Uses and Gratification

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

3.1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

3.1.2 Program Studi

3.1.3 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

3.1.4 Tujuan, Tugas dan Fungsi FISIP USU 3.1.5 Struktur Organisasi International Education Centre

3.2 Sekilas tentang Radio Kiss FM

3.3 Sekilas tentang Radio Prambors

3.4 Metodologi Penelitian

3.4.1 Metode Penelitian 3.4.2 Lokasi Penelitian 3.4.3 Waktu Penelitian 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi 3.5.2 Sampel 3.6 Teknik Penarikan Sampel 3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.8 Teknik Analisis Data 3.9 Langkah-langkah Pengumpulan Data

BAB IV ANALISIS DATA

4.1 Analisis Tabel Tunggal

4.2 Analisis Tabel Silang

4.3 Uji Hipotesis

Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Tabel 1 Operasional Variabel Tabel 2 Tipologi Gratifikasi yang Dicari dan Diperoleh dari Media Tabel 3 Jumlah Mahasiswa Program S-1 FISIP USU Angkatan 2006-2007 Tabel 4 Gratification sought untuk motif mendengar musik Tabel 5 Gratification sought untuk motif informasi Tabel 6 Gratification sought untuk motif identitas pribadi Tabel 7 Gratification sought untuk motif integrasi dan interaksi social Tabel 8 Gratification sought untuk motif hiburan Tabel 9 Gratification obtained untuk Kepuasan mendengar musik Tabel 10 Gratification obtained untuk Kepuasan Informasi Tabel 11 Gratification obtained untuk Kepuasan Identitas Pribadi Tabel 12 Gratification obtained untuk Kepuasan integrasi dan interaksi sosial Tabel 13 Gratification obtained untuk Kepuasan Hiburan Tabel 14 Tabel Silang antara Jenis Kelamin dengan Motif Musik dan Informasi Tabel 15 Tabel Silang Jenis Kelamin dengan Motif Indentitas Sosial, Integrasi Sosial dan Hiburan Tabel 16 Tabel Silang antara Jenis Kelamin dengan Pemuasan Kebutuhan Motif , dan Informasi Tabel 17 Tabel silang antara Jenis Kelamin dengan pemuasan kebutuhan Indentitas Sosial, Integrasi Sosial, dan Hiburan Tabel 18 Tabel Silang antara Frekuensi Mendengar Radio dengan motif mendengar Musik dan Informasi Universitas Sumatera Utara Tabel 19 Tabel silang antara Frekuensi Mendengar Radio dengan motif Indentitas Sosial, Integrasi Sosial, dan Hiburan Tabel 20 Tabel silang antara Frekuensi Mendengar Radio dengan kepuasan Kebutuhan Mendengar Musik dan Informasi Tabel 21 Tabel silang antara Frekuensi Mendengar Radio dengan Kepuasan akan Kebutuhan Indentitas Sosial, Integrasi Sosial, dan Hiburan Tabel 22 Tabel rata-rata penilaian Gratification Sought dan Gratification Obtained terhadap stasiun radio Kiss dan Prambors Tabel 23 Independent Samples Test Gratification Sought dan Gratification Obtained Peendengar Radio Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Bagan Teori Uses and Gratification Gambar 2 Model Teoritis Gambar 3 Jenis Kelamin Gambar 4 Hobbi Gambar 5 Frekuensi Mendengar Radio Gambar 6 Tempat Mendengar Radio Gambar 7 Teman Mendengar Radio Universitas Sumatera Utara DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Media Habit pendengar Kiss FM Grafik 2 Media Habit pendengar Prambors FM DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Kuesioner Penelitian Lampiran II Tabel SPSS Lampiran III Surat permohonan penelitian dari Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik USU Lampiran V Lembar catatan bimbingan skripsi Lampiran VI Biodata Universitas Sumatera Utara ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Perbandingan Gratification Sought Dan Gratification Obtained Pendengar Terhadap Program Stasiun Radio Studi Komparatif tentang Motif dan Kepuasan Pendengar terhadap Program Stasiun Radio Kiss FM dan Prambors Medan di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kepuasan ynag dicari gratification sought dan kepuasan yang diperoleh gratification obtained pendengar radio Kiss FM dan Prambors FM Medan dengan menggunakan perspektif Uses and Gratification. Model ini menekankan bahwa khalayak adalah pihak yang aktif terhadap penggunaan media. Khalayak bebas mengkonsumsi media yang disukainya. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jumlah sampel yang diambil sebesar 90 orang dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup sejumlah 76 buah. Analisis data menggunakan bentuk tabel tunggal dan table silang. Selanjutnya uji hipotesis dan tes signifikansi. Semuanya dilakukan dengan program SPSS for Windows version 10.0. Dari hasil penelitian, terbukti bahwa gratification sought Kiss FM sejumlah 3.09 dan gratification obtained yang diperoleh 3.01. Jika GS GO maka terjadi kesenjangan kepuasan, yang berarti pendengar tidak mendapat kepuasan dari stasiun radio Kiss FM. Dan gratification sought Prambors FM sejumlah 2.96 dan gratification obtained yang diperoleh 3.01. Jika GS GO maka terjadi kesenjangan kepuasan, yang berarti pendengar mendapat kepuasan dari stasiun radio Kiss FM. Penjabaran Independent samples Test untuk Gratification Sought :Angka F test yang mengasumsikan kedua varian sama adalah 0.027 dengan probabilitas sebesar0,869. Oleh karena angka probabilitas 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan motif yang dicari oleh pendengar Kiss dan Prambors Penjabaran Independenat samples Test untuk Gratification Obtained: Angka F test yang mengasumsikan kedua varian sama adalah 0.905 dengan probabilitas sebesar 0,344. Oleh karena angka probabilitas 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kepuasan yang didapat oleh pendengar Kiss dan Prambors. Universitas Sumatera Utara ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Perbandingan Gratification Sought Dan Gratification Obtained Pendengar Terhadap Program Stasiun Radio Studi Komparatif tentang Motif dan Kepuasan Pendengar terhadap Program Stasiun Radio Kiss FM dan Prambors Medan di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kepuasan ynag dicari gratification sought dan kepuasan yang diperoleh gratification obtained pendengar radio Kiss FM dan Prambors FM Medan dengan menggunakan perspektif Uses and Gratification. Model ini menekankan bahwa khalayak adalah pihak yang aktif terhadap penggunaan media. Khalayak bebas mengkonsumsi media yang disukainya. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jumlah sampel yang diambil sebesar 90 orang dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup sejumlah 76 buah. Analisis data menggunakan bentuk tabel tunggal dan table silang. Selanjutnya uji hipotesis dan tes signifikansi. Semuanya dilakukan dengan program SPSS for Windows version 10.0. Dari hasil penelitian, terbukti bahwa gratification sought Kiss FM sejumlah 3.09 dan gratification obtained yang diperoleh 3.01. Jika GS GO maka terjadi kesenjangan kepuasan, yang berarti pendengar tidak mendapat kepuasan dari stasiun radio Kiss FM. Dan gratification sought Prambors FM sejumlah 2.96 dan gratification obtained yang diperoleh 3.01. Jika GS GO maka terjadi kesenjangan kepuasan, yang berarti pendengar mendapat kepuasan dari stasiun radio Kiss FM. Penjabaran Independent samples Test untuk Gratification Sought :Angka F test yang mengasumsikan kedua varian sama adalah 0.027 dengan probabilitas sebesar0,869. Oleh karena angka probabilitas 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan motif yang dicari oleh pendengar Kiss dan Prambors Penjabaran Independenat samples Test untuk Gratification Obtained: Angka F test yang mengasumsikan kedua varian sama adalah 0.905 dengan probabilitas sebesar 0,344. Oleh karena angka probabilitas 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan kepuasan yang didapat oleh pendengar Kiss dan Prambors. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak ada satu individu pun yang bisa lepas dari media massa, baik itu media massa cetak, maupun media massa elektronik. Media massa telah merasuk persuasive ke dalam kegidupan modern. Karena media massa sangat berpengaruh, kita perlu tahu sebanyak mungkin bagaimana media massa bekerja. Melalui media massa kita mengetahui hampir segala sesuatu yang kita tahu tentang dunia di luar lingkungan dekat kita. Orang membutuhkan media massa untuk mengekspresikan ide-ide mereka ke khalayak luas. Negara-negara kuat menggunakan media massa untuk menyebarkan ideologinya dan untuk tujuna komersial Vivian, 2008: 4. Radio sebagai salah satu media massa dengan segala kekurangan dan kelebihannya dalam memberikan akses untuk mendapatkan informasi, saat ini juga telah mendapat tempat dan memiliki kekuatan tersendiri dalam memberikan informasi. Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan, jika ada lambang-lambang non-verbal yang digunakan jumlahnya sangat minim, umpamanya tanda waktu pada saat akan memulai acara warta berita dalam bentuk bunyi telegrafi atau bunyi salah satu alat musik Effendy, 1983: 14. Dibandingkan dengan media massa lain, radio memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh media massa lain, yaitu kecepatan dalam menyampaikan informasi, kemudahan dalam mengakses siaran radio, biaya yang murah, luasnya jangkauan siar, membangun imajinasi pendengar, bersifat personal atau dapat didengarkan dimanapun kita berada dan sambil melakukan kegiatan sehari-hari. Keuntungan radio siaran bagi Universitas Sumatera Utara komunikator ialah sifatnya yang santai. Orang bisa menikmati acara siaran radio sambil makan, sambil tidur-tiduran, sambil bekerja, bahkan sambil mengemudikan mobil. Tidak demikian dengan media massa lainnya. Keefektifan media penyiaran radio tergantung pada seberapa banyak pendengar yang menikmati dan mendengarkan program-program radio. Tidak ada sistem penyiaran radio yang dapat bertahan tanpa pendengar. Pendengar merupakan orang-orang yang loyal dan bersahabat serta memiliki rasa kekeluargaan yang sangat kuat terhadap stasiun radio yang mereka dengarkan. Tetapi jika sebuah stasiun tidak memuaskan pendengarnya, para pendengar akan segera mematikan gelombang radio tersebut, dan mereka akan pindah ke stasiun radio yang lain. Pendengar yang akan dikatakan benar- benar loyal terhadap sebuah stasiun penyiaran radio akan cenderung melakukan pilihan sesuai dengan kebutuhan dan selera masing-masing. Tetapi, bisa saja pendengar hanya loyal terhadap satu acara pada stasiun penyiaran radio tersebut. Jaringan merupakan salah satu konsep yang diusung radio-radio swasta guna merebut hati pendengar dan pengiklan. Selain jaringan, konvergensi media juga menjadi daya tarik tersendiri bagi radio. Radio jaringan menjadi sebuah pilihan karena memiliki sejumlah kelebihan. Radio yang memiliki keterbatasan jangkauan siar, berkat jaringan keterbatasan tersebut bisa diatasi. Lewat jaringan siaran radio di suatu daerah dapat didengar di daerah lain. Salah satu stasiun radio yang mendapat tempat di hati pendengarnya adalah Kiss FM. Kiss FM adalah radio yang merupakan salah satu media bagi masyarakat luas dan rekan sebaya pada khususnya yang menyajikan acara hiburan, informasi dan berita. Radio Kiss FM berada pada frekuensi 105 MHz yang beralamat pada Jalan Cut Nyak Universitas Sumatera Utara Dien No.16 Medan . Pada awalnya gelombang radio yang dipakai adalah adalah AM. Namun dengan perubahan dan perkembangan informasi maka telah terjadi pertukaran gelombang ke FM. Target audience yang utama dari radio Kiss FM adalah umur 15 – 29 tahun dan disamping itu juga yang berusia 30 – 48 tahun dan pendidikannya sekurang- kurangnya Sekolah Menengah Atas dan statusnya mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai kantor sampai pada professional. Untuk mencapai targetnya ini Kiss FM menggunakan format hottest hits dimana lagu-lagu yang disajikan adalah hits terbaru dari berbagai jenis aliran musik yang di favoritkan saat ini seperti : pop, pop-rock, alternative, R B, hiphop, punk, dan lain sebagainya, baik produksi dalam negeri dan terutama mancanegara yang semuanya terkoleksi dalam acara KISS weekly Hot 40 dan KISS info musik Indonesia. Selain itu PT. Kidung Indah Selaras Suara juga memproduksi acara-acara seperti KISS in the morning, noizertortion, love always, forcesting interaktif, road show from your campus, after shool, danceholic dan menyajikan acara yang bekerja sama dengan radio maupun produk lainnya. Radio ini juga memproduksi sendiri berita lokal seputar kota Medan dan dikemas dalam KISS Hot Information yang disajikan 6 kali sehari. Demikian halnya dengan Prambors 97,5 FM. Prambors adalah radio siaran yang pada saat ini telah mengudara di enam kota, yaitu Bandung, Jakarta, Makassar, Manado, Medan dan Surabaya. Nama lengkap Prambors adalah Prambors Rasisonia, yang merupakan singkatan dari Prambanan, Mendut, Borobudur, dan Sekitarnya Prambors dan Radio Siaran Sosial Niaga Rasisonia. Radio Prambors membawa konsep kreatif, gesit, dan jujur. Prambors merupakan media yang ditujukan untuk mencapai kawula muda yang kreatif, menyenangkan, dan Universitas Sumatera Utara target pendengarnya berusia 15-25 tahun. www.pramborsfm.com. Salah satu program andalan stasiun ini yakni, “Putuss bareng Om Rangga”. Program ini bertujuan untuk memberi semangat pada kawula muda dalam melalkukan aktivitasnya di pagi hari. Acara yang disiarkan pada pukul 6-10 pagi di hari Senin hingga Jumat ini mempunyai unsur pertunjukan, mendidik, dan menginspirasi. Seperti memberi info menarik dan didukung oleh lagu-lagu yang menjadi penyemangat di pagi hari, rekomendasi dalam segala hal yang sangat dekat dengan aktivitas kawula muda, membahas fenomena yang tidak asing lagi di lingkungan sekitar juga penyampaian cerita yang lebih santai tetapi tetap memiliki nilai untuk lebih memotivasi kawula muda. Pada siaran radio, penyiar radio bisa mendapat komentar atau feedback pada saat itu juga mengenai penampilan si penyiar, bagus atau jelek, ataupun musik-musik yang ingin didengarkan oleh audiens. Penyiar radio dapat melibatkan masyarakat pendengarnya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pendengar lainnya misalnya informasi tentang kemacetan lalu lintas, informasi untuk membeli barang- barang tertentu hingga ke perjodohan dan seterusnya Morrisan, 2008: 23. Sebagian besar perilaku audiens akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu. Penggunaan media itu terdiri dari, misalnya jumlah waktu yang digunakan untuk mengikuti media, jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Berbagai penggunaan dan pemuasan terhadap media ini disebabkan oleh kondisi sosial psikologis yang menyebabkan adanya kebutuhan yang menciptakan harapan-harapan terhadap media massa atau sumber- Universitas Sumatera Utara sumber lain, yang membawa kepada perbedaan pola penggunaan media yang akhirnya akan menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan konsekuensi lainnya termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya. Berdasarkan pengalamannya, seseorang mengharapkan bahwa konsumsi atau penggunaan media tertentu, akan memberikan sejumlah pemenuhan bagi kebutuhannya. Penggunaan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun menurut Palmgreen, konsep ini tidak berhenti di situ, yaitu dengan menanyakan apakah khalayak puas setelah menggunakan media. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS Gratification Sought dan GO Gratification Obtained. Gratification sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu radio, tv atau koran. Gratification sought adalah motif yang mendorong seseorang mengkonsumsi media. Sedangkan gratification obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu. Dengan kata lain, gratification obtained dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang media dapat berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi media. Gratification obtained mempertanyakan hal-hal yang khusus mengenai apa saja yang telah diperoleh setelah menggunakan media dengan menyebutkan acara atau rubrik tertentu secara spesifik Kriyantono, 2008: 208. Pendekatan ini berbeda dari perspektif teoretis lain yang menganggap khalayak sebagai pengguna media yang aktif sebagai lawan dari penerima pasif informasi. Berbeda dengan teori-teori efek media tradisional yang berfokus pada apa yang media lakukan untuk rakyat dan berasumsi khalayak adalah homogen, menggunakan pendekatan dan pemenuhan kepuasan lebih peduli dengan apa yang dilakukan orang dengan media. Hal ini memungkinkan khalayak kebutuhan pribadi Universitas Sumatera Utara untuk menggunakan media dan menanggapi media, yang ditentukan oleh latar belakang sosial dan psikologis. Kedua stasiun radio ini merupakan stasiun yang membuat program acara yang memfokuskan pada generasi muda. Mahasiswa, adalah elemen yang memiliki wawasan yang cukup luas dan selalu berusaha menjalani hidup lebih luwes dan peka terhadap orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Mahasiswa juga merupakan khalayak yang sangat aktif dalam menggunakan media massa baik cetak maupun elektronik, dan merupakan generasi yang tidak lepas dari segala rutinitas yang sering melepaskan segala kepenatannya dengan mendengarkan musik yang disenanginya. Salah satu caranya adalah dengan mendengarkan radio, musik yang disajikan oleh stasiun radio sangat beragam, tergantung pada pendengarnya apakah menginginkan genre musik pop atau rock. Kiss dan Prambors merupakan dua stasiun radio yang mengusung tema kawula muda dalam target sasaran pendengarnya. Alasan peneliti memilih mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara FISIP USU adalah mahasiswa yang berada di fakultas ini dapat lebih ekspresif dalam menyikapi media yang menerpanya. Hal inilah yang menarik perhatian peneliti untuk meneliti dan membandingkan motivasi dan kepuasan yang didapat dari mahasiswa dalam mendengarkan program dari stasiun radio, khususnya Kiss FM dan Prambors yang sarat dengan musik kawula muda.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana perbandingan Gratification Sought Universitas Sumatera Utara dan Gratification Obtained pendengar terhadap program stasiun radio Kiss FM dan Prambors Medan?”

1.3 Pembatasan Masalah

Guna menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut. 1.4 Penelitian ini merupakan studi perbandingan, yaitu hanya untuk mengetahui perbandingan Gratification Sought dan Gratification Obtained pendengar terhadap program stasiun radio, yang dibandingkan yaitu motif dan kepuasan yang didapat setelah mendengar kedua stasiun radio tersebut. 1.5 Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU angkatan 2006- 2007 yang mendengarkan program acara Kiss FM dan Prambors Medan. 1.6 Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2010.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif mahasiswa FISIP USU dalam mendengarkan program acara Kiss FM dan Prambors dan kepuasan yang didapat. 2. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan cara pengemasan yang dibuat oleh Kiss FM dan Prambors. Universitas Sumatera Utara 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan stasiun radio Kiss FM dan Prambors dalam memenuhi kebutuhan informasi musik di kalangan mahasiswa FISIP USU Medan.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat memperluas pengetahuan peneliti mengenai Ilmu Komunikasi. 2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan referensi penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU dan memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembacanya. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi stasiun radio Kiss FM dan Prambors Medan.

1.5 KERANGKA TEORI

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1995: 40. Kerlinger menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk konsep, defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004: 6. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah komunikasi dan komunikasi massa, teori uses and gratification approach, kepuasan, motif penggunaan media, media habit, gratification sought dan gratification obtained.

1.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa

Pada tahun 1960, Carl I. Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication memunculkan istilah Science of Communication yang didefinisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara yang setepat- tepatnya asas-asas pentransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap Effendy, 2003: 13. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang. Kita ingin memiliki kemampuan untuk meramalkan efek yang timbul pada komunikan. Sedangkan Bungin 2006: 35, mengatakan bahwa tujuan komunikasi adalah: o Perubahan sikap attitude change o Perubahan pendapat opinion change o Perubahan perilaku behaviour change o Perubahan sosial social change Jadi, lingkup komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan substansi interaksi sosial orang-orang dalam masyarakat, termasuk konten interaksi komunikasi yang dilakukan secara langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi. Universitas Sumatera Utara Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia human communication yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi Wiryanto, 2000: 1. Komunikasi massa bisa didefinisikan dalam tiga ciri: 1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim. 2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadualkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara. 3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar Severin, Warner J James W. Tankard, 2005: 4.

1.5.2 Teori Uses and Gratification Approach

Teori Uses and Gratification lebih menekankan pada pendekatan manusiawai di dalam melihat media. Artinya manusia punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media Nurudin, 2004: 181. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Menurut teori ini konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media dan bebas memilih media mana yang mampu memuaskan kebutuhan informasi khalayak, serta bagaimana media itu akan berdampak bagi khalayak itu sendiri. Katz menggambarkan sejumlah logika yang mendasari penelitian uses and gratification sebagai berikut: 1 kondisi sosial psikologi seseorang yang menyebabkan Universitas Sumatera Utara adanya 2 kebutuhan yang menciptakan 3 harapan-harapan terhadap 4 media massa dan sumber-sumber lain, yang membawa kepada 5 perbedaan pola penggunaan media yang akhirnya akan menghasilkan 6 pemenuhan kebutuhan dan 7 konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya Ardianto, 2004: 72. Kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media oleh seseorang uses dan kepuasan yang diperoleh gratification. Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir, peredaan rasa kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi dan kontak sosial. Mengapa khalayak aktif memilih media? Alasannya adalah karena masing-masing orang berbeda tingkat pemanfaatan medianya. Televisi Metro TV tentu akan banyak dipilih oleh mereka yang ingin mencari kepuasan dalam perolehan informasi dan berita dibanding dengan khalayak yang ingin memperoleh suatu pelarian dari rasa khawatir. Orang yang menyenangi sinetron akan memanfaatkan dan mencari kepuasan pada media yang bisa memberikan kebutuhannya tersebut dibanding media lain. Ini berarti pemirsa menjadi pihak yang aktif dalam memanfaatkan media massa. Keefektifan khalayak terlihat jelas dalam pemilihan media yang digunakan, dimana khalayak akan mengontrol apa yang mereka dengarkan, saksikan dan baca. Khalayak bebas dalam mengontrol media yang digunakan. Pengontrolan disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Seleksi terhadap media yang dilakukan oleh khalayak disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Seleksi media ini berlaku untuk semua jenis media baik media cetak maupun media elektronik. Unsur motif dalam tindakan seleksi media ini biasanya dilakukan untuk memuaskan kebutuhan. Universitas Sumatera Utara Uses and gratification menjelaskan suatu proses dimana kondisi sosial psikologis seseorang akan menyebabkan adanya kebutuhan yang menciptakan harapan-harapan terhadap media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa kepada perbedaan pola penggunaan media atau keterlibatan dalam aktivitas lainnya yang akhirnya akan menghasilkan pemenuhan kebutuhan Sendjaja, 1994: 5.46. Teori uses and gratification beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan berikut Nurudin, 2004: 183: Gambar 1. Bagan Teori Uses and Gratification Asumsi dasar dari pendekatan Uses and Gratification: Lingkungan Sosial: 1.Ciri-Ciri Geografis 2.Afiliasi Kelompok 3.Ciri-Ciri Kepribadian Kebutuhan Khalayak: 1.Kognitif 2.Afektif 3.Integratif Personal 4.Integratif Sosial 5.Pelepasan Ketegangan Melarikan Diri dari Kenyataan Sumber Penguasaan Non Media: 1.Keluarga, Teman 2.Komunikasi Interpersonal 3.Hobi, Tidur Penggunaan Media Massa: 1.Jenis Media: suratkabar, tv, radio, buku 2.Isi Media 3.Terpaan Media 4.Konteks Sosial dan Terpaan Pemuasan Media: 1.Informasi 2.Hiburan 3.Identitas Sosial 4.Hubungan Sosial Universitas Sumatera Utara 1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebahagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhan khalayak. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan oleh khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan atau motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti dahulu orientasi khalayak.

1.5.3 Kepuasan

Yang dimaksud dengan “puas” adalah merasa senang lega, gembira karena sudah terpenuhinya hasrat hati. Kepuasan lebih banyak didefenisikan dari perspektif pengalaman khalayak setelah mengkonsumsi atau menggunakan media, seperti yang dikemukakan oleh Richard Oliver “Kepuasan adalah respon pemenuhan dari konsumen. Kepuasan adalah hasil dari penilaian khalayak bahwa media telah memberikan tingkat kepuasan, kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau kurang”. Kepuasan merupakan persepsi terhadap acara yang telah memenuhi harapannya belum terpenuhi, khalayak akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan. Kepuasan khalayak sangat tergantung pada harapan khalayak, oleh karena itu strategi kepuasan khalayak haruslah didahului oleh pengetahuan yang detail dan akurat Universitas Sumatera Utara terhadap harapan khalayak. Kepuasan khalayak ditentukan oleh persepsi khalayak atas acara dalam memenuhi kebutuhan khalayak. Khalayak merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan khalayak terlampaui. Kepuasan khalayak terhadap suatu program siaran radio tergantung dari kualitas acara itu sendiri. Khalayak akan merasa puas terhadap radio yang menayangkan program acara yang dapat memenuhi kebutuhannya. Untuk itu kualitas acara sangat penting peranannya dalam memberikan kepuasan bagi khalayak, karena kualitas acara yang baik juga ditentukan oleh bagaimana cara menyajikan sesuatu yang berbeda dari program acara yang lain dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh khalayaknya, sehingga khalayak akan terus mendengarkan siaran tersebut. Radio Kiss FM didirikan untuk memenuhi kebutuhan anak muda. Pedoman yang mendasari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan segmentasi khalayak yaitu anak muda, demikian pula halnya dengan stasiun radio Prambors.

1.5.4 Motif Penggunaan Media

Sebelumnya kita perlu memahami apa itu motif. Motif merupakan suatu pengertian yang meliputi penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu. Setiap individu pasti memiliki motif yang berbeda-beda dalam melakukan sesuatu. Perbedaan motif ini juga berlaku dalam perilaku penggunaan media. Berbedanya motif seseorang dalam menggunakan media menimbulkan perbedaan pula dalam tingkat kepuasan yang didapat individu dalam menggunakan media. Semakin sesuai peran komunikasi dengan motivasi, semakin besar pula kemungkinan komunikasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh komunikan. Universitas Sumatera Utara Motif jika dihubungkan dengan konsumsi media berarti segala faktor dan pendorong dalam diri manusia yang menyebabkan orang menggunakan media dan tujuannya menggunakan media tersebut, seleksi terhadap media yang dilakukan oleh khalayak disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Seleksi media ini berlaku untuk semua jenis media baik cetak ataupun media elektronik. Unsur motif dalam tindakan seleksi media ini biasanya dilakukan untuk memuaskan kebutuhan. Penyiaran, pada hakikatnya adalah salah satu keterampilan dasar manusia ketika berada pada posisi tidak mampu untuk menciptakan dan menggunakan pesan secara efektif untuk berkomunikasi. Penyiaran dalam konteks ini adalah alat untuk mendongkrak kapasitas dan efektivitas komunikasi massa. Di Indonesia, radio merupakan alat komunikasi penting sejak negara ini baru berdiri, yang merupakan alat untuk mengumumkan berita tentang kemerdekaan Indonesia, berita politik dan lain- lainnya. Jelaslah bahwa penyiaran merupakan wahana komunikasi massa dasar yang telah terbukti efektivitasnya. Tanpa media komunikasi dasar, manusia tidak mungkin mendistribusikan satu pesan ke banyak penerima secara global. Adanya kebutuhan akan menimbulkan dorongan atau motif tertentu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ada beberapa motif individu dalam menggunakan media Cespur, 2004: 184 yaitu: 1. Kebutuhan Kognitif Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkingan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memenuhi dan menguasai lingkungan. Universitas Sumatera Utara 2. Kebutuhan Afektif Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. 3. Kebutuhan Pribadi secara Integratif Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal ini dapat diperoleh dari hasrat akan harga diri. 4. Kebutuhan Integrasi Sosial Adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal ini didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. 5. Kebutuhan akan Pelarian Adalah kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri dari kenyataan, pelepasan emosi, ketegangan, masalah, dan kebutuhan akan hiburan. Motif tersebut yang menjadikan khalayak aktif dalam memilih atau menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Perbedaan motif akan mempengaruhi perbedaan pola khalayak dalam menggunakan media.

1.5.5 Media Habit

Media yang sangat bervariasi kini dihadapi konsumen berita mungkin berpikir untuk merangsang seleksi aktif sumber berita lebih dari sebelumnya, hanya dengan kebajikan menyajikan begitu banyak pilihan baru, sebagian besar yang dapat diakses Universitas Sumatera Utara setiap saat siang dan malam. Namun, teori baru kehadiran media LaRose Eastin, 2004 telah mengusulkan agar menunjukkan persis yang sebaliknya: Ketika dihadapkan dengan berbagai pilihan media, konsumen menyimpang dalam pola-pola kebiasaan konsumsi media agar menghemat sumber daya mental dan terlibat dalam seleksi aktif. Seiring waktu, kebiasaan membangun kekuatan, mungkin dibantu oleh proses pengkondisian klasik di mana konsumen berita kembali ke sumber berita yang mereka sukai untuk menghilangkan perasaan gelisah karena tidak mengetahui apa yang terjadi di dunia. Kebiasaan bertahan sampai ada perubahan dalam rutinitas sehari-hari mereka yang lain, misalnya, ketika orang-orang muda meninggalkan rumah untuk pergi ke perguruan tinggi atau bila ada perubahan pada kebutuhan informasi terjadi, mungkin disebabkan oleh acara berita besar seperti Perang Irak, atau oleh seorang pematangan perubahan. Jika peneliti menggunakan dan Pemenuhan Kepuasan itu untuk bertanya apakah perilaku konsumsi berita terbaru memenuhi kebutuhan untuk mencari tahu tentang kehidupan sehari-hari, misalnya, responden mungkin dengan beberapa upaya mengingat hari di masa lalu di mana mereka dianggap secara aktif terakhir media berita mereka pilihan. Atau, jika mereka tidak ingat hari itu semua mereka mungkin muncul dengan rasionalisasi bagi peneliti: Mereka adalah orang-orang rasional, yang terdengar seperti penjelasan yang masuk akal untuk konsumsi berita, sehingga mereka setuju dengan itu. Namun, jawaban itu hanya akan cenderung menghasilkan korelasi lemah dengan konsumsi media, konsisten dengan temuan-temuan dari penelitian menggunakan dan pemenuhan kepuasan. Jawaban yang lebih nyata mungkin sering terjadi bahwa mereka tidak lagi secara aktif berpikir tentang pilihan media berita mereka sangat banyak. Universitas Sumatera Utara Kebiasaan perilaku konsumsi media membedakan fenomena ini dari apa yang disebut kepuasan-kepuasan ritualistik yang terakhir masih menganggap pemrosesan informasi aktif misalnya, untuk memuaskan kebutuhan untuk mengisi waktu berlangsung. Pembentukan kebiasaan media terkait dengan pengembangan kecanduan media, media yang lebih tepat disebut dependensi, atau penggunaan media bermasalah LaRose Eastin, 2004. Proses ini dikonseptualisasikan dalam kaitannya dengan mekanisme peraturan diri dari teori kognitif sosial Bandura, 1991, melibatkan diri- pengamatan perilaku, menilai perilaku dalam hubungannya dengan pribadi atau norma- norma sosial, dan menerapkan insentif reaktif diri untuk mengatur media sendiri konsumsi. Formulasi ini sehingga mengunjungi kembali konseptualisasi awal kebiasaan dalam menggunakan dan Pemenuhan Kepuasan tradisi, di mana kebiasaan adalah membangun berbeda dari kepuasan-kepuasan dicari kepuasan-kepuasan yang diperoleh. Kebiasaan perilaku media dapat direncanakan dimulai secara aktif dan secara aktif beralasan pilihan sebagai model yang menggunakan dan kepuasan akan memilikinya. Namun, dengan pengulangan, perilaku media menjadi kurang tunduk pada pengamatan diri aktif sebagai media melestarikan konsumen energi mental bagi yang lain, yang lebih mendesak, kekhawatiran sehari-hari. Selama konsumen media hakim tingkat konsumsi mereka secara keseluruhan berada dalam tingkat yang dapat diterima dan konteks penggunaan media tetap relatif tidak berubah, mereka mungkin berhenti untuk memberikan pertimbangan aktif terhadap pola konsumsi dan akan tidak berlaku reaktif diri insentif seperti perasaan bersalah dalam upaya untuk mengubah pola penggunaan mereka. Universitas Sumatera Utara

1.5.6 Gratification Sought dan Gratification Obtained

Gratification sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu radio, tv atau koran. Gratification sought adalah motif yang mendorong seseorang mengkonsumsi media. Sedangkan gratification obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu Palmgreen, 1982: 27. Dengan kata lain menurut Palmgreen, gratification sought dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang media dapat berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi media. Contoh, jika anda percaya acara Seputar Indonesia dapat memberikan informasi dan anda mengevaluasi informasi itu menarik, anda akan mencari kepuasan dari kebutuhan informasi anda dengan menonton Seputar Indonesia RCTI. Sebaliknya, jika percaya bahwa Seputar Indonesia memberikan pandangan tentang kehidupan yang tidak realistik dan mengevaluasi isi seperti itu kurang bermutu, maka anda akan mungkin tidak akan menontonnya. Gratification obtained mempertanyakan hal-hal yang khusus mengenai apa saja yang telah diperoleh setelah menggunakan media dengan menyebutkan acara atau rubrik tertentu secara spesifik. Misalnya, setelah membaca acara Pojok Kampung atau membaca halaman olahraga Kompas Kriyantono, 2008: 209. Banyak faktor, baik personal maupun eksternal, yang menentukan kepercayaan dan evaluasi seseorang. Littlejohn dalam Kriyantono mengatakan bahwa kepercayaan seseorang tentang isi media dapat dipengaruhi oleh 1 budaya dan institusi sosial seseorang, termasuk media itu sendiri; 2 keadaan-keadaan sosial seperti ketersediaan media; 3 variabel-variabel psikologis tertentu, seperti introvert – ekstrovert dan dogmatisme. Nilai-nilai dipengaruhi oleh 1 faktor-faktor kultural dan sosial 2 Universitas Sumatera Utara kebutuhan-kebutuhan, dan 3 variabel-variabel psikologis. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai akan menentukan pencarian kepuasan, yang akhirnya menentukan perilaku konsumsi terhadap media seseorang. Tergantung pada apa yang dikonsumsi dan apa alternatif-alternatif media yang diambil, pengaruh media tertentu akan dirasakan, dan pada gilirannya akan memberikan umpan balik kepada kepercayaan seseorang mengenai media.

6. KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep adalah sebagai hasil pemikiran yang rasional. Merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai, dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi, 1995: 40. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas atau Independent Variable X 1 Variabel bebas adalah variabel yang mengandung gejalavariabelunsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat Y Nawawi, 1995: 57. Variabel bebas X 1 dalam penelitian ini adalah Gratification Sought motif yang mendorong orang mengkonsumsi media. 2. Variabel Bebas atau Independent Variable X 2 Variabel bebas adalah variabel yang mengandung gejala variabel unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat Y Nawawi, 1995: 57. Variabel bebas X 2 dalam penelitian ini adalah Gratification Obtained apa yang telah diperoleh setelah menggunakan media. Universitas Sumatera Utara 3. Variabel terikat atau Dependent Variable Y Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang muncul dipengaruhi variabel bebas X dan bukan karena adanya variabel lain Nawawi, 1995: 57. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah program acara stasiun radio. 4. Variabel antara atau Intervening Variable Z Variabel antara adalah yang menjembatani atau yang menghubungkan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel intervening ini mempengaruhi hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen, sehingga terjadi hubungan yang tidak langsung Umar, 2002: 61. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden. 5. Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU angkatan 2006-2007.

7. MODEL TEORITIS

Gambar 2. Model Teoritis

8. OPERASIONAL VARIABEL

Gratification Sought Gratification Obtained Program Stasiun Radio Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan, maka untuk lebih memudahkan dalam penelitian, perlu dibuat operasional konsep-konsep yang terkait sebagai berikut. Konsep Operasional Operasionalisasi Konsep 1.Variabel Gratification Sought X 1 a. Motif Informasi  Mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat terdekat  Mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia.  Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. b. Motif Identitas Pribadi  Menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi mahasiswa itu sendiri.  Mengidentifikasikan diri dengan nilai- nilai lain dalam media.  Memperoleh nilai lebih sebagai mahasiswa. c.Motif Integrasi dan Interaksi Sosial  Memperoleh pengetahuan yang Universitas Sumatera Utara berkenaan dengan empati sosial.  Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain di sekitarnya.  Menjalankan peran sosial sebagai mahasiswa.  Keinginan untuk dekat dengan orang lain.  Keinginan untuk dihargai oleh orang lain. d. Motif Hiburan  Dapat melepaskan diri dari permasalahan.  Bisa bersantai dan mengisi waktu luang.  Bisa menyalurkan emosi  Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan 2.Variabel Gratification Obtained X 2 a. Kepuasan Informasi  Mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat terdekat Universitas Sumatera Utara  Mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia.  Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. b. Kepuasan Identitas Pribadi  Menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi mahasiswa itu sendiri.  Mengidentifikasikan diri dengan nilai- nilai lain dalam media.  Memperoleh nilai lebih sebagai mahasiswa. c.Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial  Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial.  Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain di sekitarnya.  Menjalankan peran sosial sebagai mahasiswa.  Keinginan untuk dekat dengan orang lain. Universitas Sumatera Utara  Keinginan untuk dihargai oleh orang lain. d. Kepuasan Hiburan  Dapat melepaskan diri dari permasalahan.  Bisa bersantai dan mengisi waktu luang.  Bisa menyalurkan emosi  Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan. Tabel 1. Operasional Variabel

9. DEFENISI OPERASIONAL

Dokumen yang terkait

Pemenuhan Kebutuhan Pada Pendengar Radio (Studi Korelasional Konsumsi Radio 95.9 City FM terhadap Pemenuhan Kebutuhan dalam Bahasa Mandarin Mahasiswa Sastra China STBA-PIA)

2 52 101

Program Indolicious Dan Minat Pendengar Most FM (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Hiburan Indolicious di Radio MOST FM terhadap Minat Pendengar MOST FM di SMK Pariwisata Indonesia Membangun-3)

6 62 142

Sistem Informasi Pendengar Radio Melalui Layanan SMS Pada Stasiun Radio Most FM (99,1 Mhz) Medan

1 48 54

Perbandingan Gratification Sought Dan Gratification Obtained Pendengar Terhadap Program Stasiun Radio (Studi Komparatif tentang Motif dan Kepuasan Pendengar terhadap Program Stasiun Radio Kiss FM dan Prambors Medan di Kalangan Mahasiswa FISIP USU

6 58 89

Peningkatan Kualitas Layanan Stasiun Radio Bhiga FM Dengan Menggunakan Metode Servqual Untuk Meningkatkan Kepuasan Pendengar (Study Kasus di Radio Bhiga FM Malang)

0 11 1

PERSEPSI PENDENGAR TENTANG CITRA RADIO PRO 2 FM RRI STASIUN MALANG SEBAGAI RADIO JALUR INFOTAINMENT (Studi Pada Pendengar Radio Pro 2 FM RRI Stasiun Malang)

4 51 2

Tingkat Kepuasan Khalayak Pendengar Radio Terhadap Program Sport News (Studi Pada Siaran Edan Bola di PT Radio Chakra Bhuwana Kota Malang)

1 7 19

Program Aplikasi pengelolaan Data Pendengar Radio Sonata Pada Radio Sonata Milik Pemerintah Kota Bandung

0 2 1

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1 Komunikasi - Program Indolicious Dan Minat Pendengar Most FM (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Hiburan Indolicious di Radio MOST FM terhadap Minat Pendengar MOST FM di SMK Pariwisata Indonesia M

0 0 30

Program Indolicious Dan Minat Pendengar Most FM (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Hiburan Indolicious di Radio MOST FM terhadap Minat Pendengar MOST FM di SMK Pariwisata Indonesia Membangun-3)

0 0 13