Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak ada satu individu pun yang bisa lepas dari media massa, baik itu media massa cetak, maupun media massa elektronik. Media massa telah merasuk persuasive ke dalam kegidupan modern. Karena media massa sangat berpengaruh, kita perlu tahu sebanyak mungkin bagaimana media massa bekerja. Melalui media massa kita mengetahui hampir segala sesuatu yang kita tahu tentang dunia di luar lingkungan dekat kita. Orang membutuhkan media massa untuk mengekspresikan ide-ide mereka ke khalayak luas. Negara-negara kuat menggunakan media massa untuk menyebarkan ideologinya dan untuk tujuna komersial Vivian, 2008: 4. Radio sebagai salah satu media massa dengan segala kekurangan dan kelebihannya dalam memberikan akses untuk mendapatkan informasi, saat ini juga telah mendapat tempat dan memiliki kekuatan tersendiri dalam memberikan informasi. Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan, jika ada lambang-lambang non-verbal yang digunakan jumlahnya sangat minim, umpamanya tanda waktu pada saat akan memulai acara warta berita dalam bentuk bunyi telegrafi atau bunyi salah satu alat musik Effendy, 1983: 14. Dibandingkan dengan media massa lain, radio memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh media massa lain, yaitu kecepatan dalam menyampaikan informasi, kemudahan dalam mengakses siaran radio, biaya yang murah, luasnya jangkauan siar, membangun imajinasi pendengar, bersifat personal atau dapat didengarkan dimanapun kita berada dan sambil melakukan kegiatan sehari-hari. Keuntungan radio siaran bagi Universitas Sumatera Utara komunikator ialah sifatnya yang santai. Orang bisa menikmati acara siaran radio sambil makan, sambil tidur-tiduran, sambil bekerja, bahkan sambil mengemudikan mobil. Tidak demikian dengan media massa lainnya. Keefektifan media penyiaran radio tergantung pada seberapa banyak pendengar yang menikmati dan mendengarkan program-program radio. Tidak ada sistem penyiaran radio yang dapat bertahan tanpa pendengar. Pendengar merupakan orang-orang yang loyal dan bersahabat serta memiliki rasa kekeluargaan yang sangat kuat terhadap stasiun radio yang mereka dengarkan. Tetapi jika sebuah stasiun tidak memuaskan pendengarnya, para pendengar akan segera mematikan gelombang radio tersebut, dan mereka akan pindah ke stasiun radio yang lain. Pendengar yang akan dikatakan benar- benar loyal terhadap sebuah stasiun penyiaran radio akan cenderung melakukan pilihan sesuai dengan kebutuhan dan selera masing-masing. Tetapi, bisa saja pendengar hanya loyal terhadap satu acara pada stasiun penyiaran radio tersebut. Jaringan merupakan salah satu konsep yang diusung radio-radio swasta guna merebut hati pendengar dan pengiklan. Selain jaringan, konvergensi media juga menjadi daya tarik tersendiri bagi radio. Radio jaringan menjadi sebuah pilihan karena memiliki sejumlah kelebihan. Radio yang memiliki keterbatasan jangkauan siar, berkat jaringan keterbatasan tersebut bisa diatasi. Lewat jaringan siaran radio di suatu daerah dapat didengar di daerah lain. Salah satu stasiun radio yang mendapat tempat di hati pendengarnya adalah Kiss FM. Kiss FM adalah radio yang merupakan salah satu media bagi masyarakat luas dan rekan sebaya pada khususnya yang menyajikan acara hiburan, informasi dan berita. Radio Kiss FM berada pada frekuensi 105 MHz yang beralamat pada Jalan Cut Nyak Universitas Sumatera Utara Dien No.16 Medan . Pada awalnya gelombang radio yang dipakai adalah adalah AM. Namun dengan perubahan dan perkembangan informasi maka telah terjadi pertukaran gelombang ke FM. Target audience yang utama dari radio Kiss FM adalah umur 15 – 29 tahun dan disamping itu juga yang berusia 30 – 48 tahun dan pendidikannya sekurang- kurangnya Sekolah Menengah Atas dan statusnya mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai kantor sampai pada professional. Untuk mencapai targetnya ini Kiss FM menggunakan format hottest hits dimana lagu-lagu yang disajikan adalah hits terbaru dari berbagai jenis aliran musik yang di favoritkan saat ini seperti : pop, pop-rock, alternative, R B, hiphop, punk, dan lain sebagainya, baik produksi dalam negeri dan terutama mancanegara yang semuanya terkoleksi dalam acara KISS weekly Hot 40 dan KISS info musik Indonesia. Selain itu PT. Kidung Indah Selaras Suara juga memproduksi acara-acara seperti KISS in the morning, noizertortion, love always, forcesting interaktif, road show from your campus, after shool, danceholic dan menyajikan acara yang bekerja sama dengan radio maupun produk lainnya. Radio ini juga memproduksi sendiri berita lokal seputar kota Medan dan dikemas dalam KISS Hot Information yang disajikan 6 kali sehari. Demikian halnya dengan Prambors 97,5 FM. Prambors adalah radio siaran yang pada saat ini telah mengudara di enam kota, yaitu Bandung, Jakarta, Makassar, Manado, Medan dan Surabaya. Nama lengkap Prambors adalah Prambors Rasisonia, yang merupakan singkatan dari Prambanan, Mendut, Borobudur, dan Sekitarnya Prambors dan Radio Siaran Sosial Niaga Rasisonia. Radio Prambors membawa konsep kreatif, gesit, dan jujur. Prambors merupakan media yang ditujukan untuk mencapai kawula muda yang kreatif, menyenangkan, dan Universitas Sumatera Utara target pendengarnya berusia 15-25 tahun. www.pramborsfm.com. Salah satu program andalan stasiun ini yakni, “Putuss bareng Om Rangga”. Program ini bertujuan untuk memberi semangat pada kawula muda dalam melalkukan aktivitasnya di pagi hari. Acara yang disiarkan pada pukul 6-10 pagi di hari Senin hingga Jumat ini mempunyai unsur pertunjukan, mendidik, dan menginspirasi. Seperti memberi info menarik dan didukung oleh lagu-lagu yang menjadi penyemangat di pagi hari, rekomendasi dalam segala hal yang sangat dekat dengan aktivitas kawula muda, membahas fenomena yang tidak asing lagi di lingkungan sekitar juga penyampaian cerita yang lebih santai tetapi tetap memiliki nilai untuk lebih memotivasi kawula muda. Pada siaran radio, penyiar radio bisa mendapat komentar atau feedback pada saat itu juga mengenai penampilan si penyiar, bagus atau jelek, ataupun musik-musik yang ingin didengarkan oleh audiens. Penyiar radio dapat melibatkan masyarakat pendengarnya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pendengar lainnya misalnya informasi tentang kemacetan lalu lintas, informasi untuk membeli barang- barang tertentu hingga ke perjodohan dan seterusnya Morrisan, 2008: 23. Sebagian besar perilaku audiens akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu. Penggunaan media itu terdiri dari, misalnya jumlah waktu yang digunakan untuk mengikuti media, jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Berbagai penggunaan dan pemuasan terhadap media ini disebabkan oleh kondisi sosial psikologis yang menyebabkan adanya kebutuhan yang menciptakan harapan-harapan terhadap media massa atau sumber- Universitas Sumatera Utara sumber lain, yang membawa kepada perbedaan pola penggunaan media yang akhirnya akan menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan konsekuensi lainnya termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya. Berdasarkan pengalamannya, seseorang mengharapkan bahwa konsumsi atau penggunaan media tertentu, akan memberikan sejumlah pemenuhan bagi kebutuhannya. Penggunaan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun menurut Palmgreen, konsep ini tidak berhenti di situ, yaitu dengan menanyakan apakah khalayak puas setelah menggunakan media. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS Gratification Sought dan GO Gratification Obtained. Gratification sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu radio, tv atau koran. Gratification sought adalah motif yang mendorong seseorang mengkonsumsi media. Sedangkan gratification obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu. Dengan kata lain, gratification obtained dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang media dapat berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi media. Gratification obtained mempertanyakan hal-hal yang khusus mengenai apa saja yang telah diperoleh setelah menggunakan media dengan menyebutkan acara atau rubrik tertentu secara spesifik Kriyantono, 2008: 208. Pendekatan ini berbeda dari perspektif teoretis lain yang menganggap khalayak sebagai pengguna media yang aktif sebagai lawan dari penerima pasif informasi. Berbeda dengan teori-teori efek media tradisional yang berfokus pada apa yang media lakukan untuk rakyat dan berasumsi khalayak adalah homogen, menggunakan pendekatan dan pemenuhan kepuasan lebih peduli dengan apa yang dilakukan orang dengan media. Hal ini memungkinkan khalayak kebutuhan pribadi Universitas Sumatera Utara untuk menggunakan media dan menanggapi media, yang ditentukan oleh latar belakang sosial dan psikologis. Kedua stasiun radio ini merupakan stasiun yang membuat program acara yang memfokuskan pada generasi muda. Mahasiswa, adalah elemen yang memiliki wawasan yang cukup luas dan selalu berusaha menjalani hidup lebih luwes dan peka terhadap orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Mahasiswa juga merupakan khalayak yang sangat aktif dalam menggunakan media massa baik cetak maupun elektronik, dan merupakan generasi yang tidak lepas dari segala rutinitas yang sering melepaskan segala kepenatannya dengan mendengarkan musik yang disenanginya. Salah satu caranya adalah dengan mendengarkan radio, musik yang disajikan oleh stasiun radio sangat beragam, tergantung pada pendengarnya apakah menginginkan genre musik pop atau rock. Kiss dan Prambors merupakan dua stasiun radio yang mengusung tema kawula muda dalam target sasaran pendengarnya. Alasan peneliti memilih mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara FISIP USU adalah mahasiswa yang berada di fakultas ini dapat lebih ekspresif dalam menyikapi media yang menerpanya. Hal inilah yang menarik perhatian peneliti untuk meneliti dan membandingkan motivasi dan kepuasan yang didapat dari mahasiswa dalam mendengarkan program dari stasiun radio, khususnya Kiss FM dan Prambors yang sarat dengan musik kawula muda.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pemenuhan Kebutuhan Pada Pendengar Radio (Studi Korelasional Konsumsi Radio 95.9 City FM terhadap Pemenuhan Kebutuhan dalam Bahasa Mandarin Mahasiswa Sastra China STBA-PIA)

2 52 101

Program Indolicious Dan Minat Pendengar Most FM (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Hiburan Indolicious di Radio MOST FM terhadap Minat Pendengar MOST FM di SMK Pariwisata Indonesia Membangun-3)

6 62 142

Sistem Informasi Pendengar Radio Melalui Layanan SMS Pada Stasiun Radio Most FM (99,1 Mhz) Medan

1 48 54

Perbandingan Gratification Sought Dan Gratification Obtained Pendengar Terhadap Program Stasiun Radio (Studi Komparatif tentang Motif dan Kepuasan Pendengar terhadap Program Stasiun Radio Kiss FM dan Prambors Medan di Kalangan Mahasiswa FISIP USU

6 58 89

Peningkatan Kualitas Layanan Stasiun Radio Bhiga FM Dengan Menggunakan Metode Servqual Untuk Meningkatkan Kepuasan Pendengar (Study Kasus di Radio Bhiga FM Malang)

0 11 1

PERSEPSI PENDENGAR TENTANG CITRA RADIO PRO 2 FM RRI STASIUN MALANG SEBAGAI RADIO JALUR INFOTAINMENT (Studi Pada Pendengar Radio Pro 2 FM RRI Stasiun Malang)

4 51 2

Tingkat Kepuasan Khalayak Pendengar Radio Terhadap Program Sport News (Studi Pada Siaran Edan Bola di PT Radio Chakra Bhuwana Kota Malang)

1 7 19

Program Aplikasi pengelolaan Data Pendengar Radio Sonata Pada Radio Sonata Milik Pemerintah Kota Bandung

0 2 1

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1 Komunikasi - Program Indolicious Dan Minat Pendengar Most FM (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Hiburan Indolicious di Radio MOST FM terhadap Minat Pendengar MOST FM di SMK Pariwisata Indonesia M

0 0 30

Program Indolicious Dan Minat Pendengar Most FM (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Hiburan Indolicious di Radio MOST FM terhadap Minat Pendengar MOST FM di SMK Pariwisata Indonesia Membangun-3)

0 0 13