2. Standar Profesi
Sebagai suatu profesi, ciri utama auditor internal adalah kesedian menerima tanggung-jawab terhadap kepentingan masyarakat dan pihak-pihak
yang dilayani. Agar dapat mengemban tanggung-jawab ini secara efektif, auditor internal perlu memelihara standar perilaku dan memiliki standar
praktik pelaksanaan pekerjaan yang handal. Standar Profesi Audit Internal ini merupakan awal dari serangkaian
Pedoman Praktik Audit Internal PPAI, yang diharapkan menjadi sumber rujukan bagi internal auditor yang ingin menjalankan fungsinya secara
profesional. Rahayu 2004 menyatakan bahwa profesi akuntansi mempunyai
tanggung jawab dalam mengemban kepercayaan yang diberikan masyarakat kepadanya berupa tanggung jawab moral dan tanggung jawab professional.
Akuntansi mempunyai tanggung professional terhadap asosiasi profesi dengan berpegang teguh pada standar profesi yang dikeluarkan asosiasi. Ikatan Akuntan
Indonesia yang merupakan organisasi profesi telah melahirkan standar profesi akuntansi yang digunakan sebagai pedoman praktik akuntansi, meliputi Standar
Akuntansi Keuangan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, dan Kode Etik Jabatan Akuntan.
Menurut Bintoro 2008 Standar Profesi Internal Auditor merupakan ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjaga kualitas kinerja Internal Auditor
11
dan hasil audit. Standar audit sangat menekankan kualitas profesional auditor serta cara auditor mengambil pertimbangan dan keputusan sewaktu melakukan
pemeriksaan dan pelaporan. Hasil kerja Internal Auditor sangat bermanfaat bagi Pimpinan dan Unit Kerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Hasil audit akan dapat dipakai dengan penuh keyakinan, jika pemakai jasa mengetahui dan mengakui tingkat profesionalisme Internal
Auditor. sehingga diperlukan syarat yang diberlakukan dan dipatuhi oleh Internal Auditor sebagai standar perilaku yang menuntut disiplin diri Internal
Auditor. Menrut Bintoro 2008 Standar Profesi Internal Audit mempunyai
tujuan : 1. Memberikan kerangka dasar yang konsisten dalam mengevaluasi kegiatan
dan kinerja unit internal audit maupun individu auditor. 2. Sebagai sarana bagi perusahaan dalam memahami peran, ruang lingkup, dan
tujuan internal audit. 3. Mendorong peningkatan praktik audit internal dalam organisasi.
4. Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan mengembangkan kegiatan internal audit dalam meningkatkan kinerja kegiatan organisasi.
5. Menggambarkan prinsip-prinsip dasar praktik audit internal yang seharusnya.
12
3. Komitmen Profesi