Manajemen Qardhul Hasan Yang Diterapkan di Dalam BAZ Kota Depok

Berkembangnya usaha kecil menengah dengan modal berasal dari zakat akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti angka pengangguran bisa dikurangi, berkurangnya angka pengangguran akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat terhadap suatu produk barang ataupun jasa, meningkatnya daya beli masyarakat akan diikuti oleh pertumbuhan produksi, pertumbuhan sektor produksi inilah yang akan menjadi salah satu indikator adanya pertumbuhan ekonomi. Mustahiq tidak hanya diberikan modal semata, tetapi badan pengelola zakat dalam hal ini BAZ Kota Depok mempunyai tugas untuk membimbing jalannya roda perekonomian mustahiq agar dapat berhasil dalam pertumbuhan ekonomi. Dalam mengelola program suatu lembaga tidak terlepas dari bagaimana mengatur atau mengelola suatu program dengan baik dan benar, dengan kata lain harus dengan manajemen yang baik dan benar. Dalam merealisasikan manajemen qardhul hasan baz kota depok menerapkan fungsi –fungsi manajemen sebagai berikut : 1. Planning perencanaan Perencanaan merupakan landasan pokok dari semua fungsi manajemen, dimana dengan perencanaan organisasi dapat menentukan maksud dan tujuannya, dan mengetahui apa yang diharapkan untuk penyelesaiannya. Jelasnya perencanaan dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu dimasa yang akan datang dengan usaha dan cara efektif untuk pencapaiannya. Setiap usaha apapun tujuannya, hanya dapat berjaan dengan efektif dan efesien biamana sudah dipersiapkan secara matang sebelumnya. Tentunya perencanaan yang matang sesuai dengan kegiatan penerimaan dan penyaluran zakat di BAZ dapat diatur sedemikian rupa, tahap demi tahap mengarah pada pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya dalam meaksanakan peneitian mustahiq calon penerima dana produktif, dengan membuat kreteria tertentu dalam rangka mengetahui apakah orang tersebut layak untuk mendapatkan bantuan dalam mengembangkan usahanya atau tidak. BAZ Kota Depok di dalam melakukan perencanaannya, selalu memperhatikan proses –proses kegiatan yang meliputi : a. Penentuan Peramalan Penyusunan perencanaan suatu kegiatan yang efektif diperlukan kemampuan untuk memperhitungkan dan memperkirakan situasi dan kondisi setiap kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar. 1 Kondisi Internal Yaitu meliputi potensi dalam hal ini fasilitas yang ada seperti para muzaki dan LAZ –LAZ yang ingin membayar zakat maupun infaq dan shadaqah. 2 Kondisi External Yaitu meliputi tingkat minat masyarakat yang kurang untuk membayar zakat maupun infaq dan shadaqah karena masih kurang percayanya kepada BAZ Kota Depok dalam pengelolaan. 2 2 Wawancara pribadi dengan Pak Sadar Pimpinan Pendayagunaan . Depok 10 maret 2011 b. Penentuan Maksud Dan Tujuan Suatu badan usaha atau organisasi, haruslah mempunyai tujuan yang jelas. Karena dengan tujuan yang jelas, realistis dan dapat diketahui oleh semua yang terlibat di dalam organisasi atau lembaga agar mereka dapat mengerjakan atau ikut berpartisipasi dengan kesadaran. Tujuan dari pembiayaan usaha kecil menengah melalui program qardhul hasan yang dilakukan oleh BAZ Kota Depok untuk membantu perekonomian si peminjam dalam hal ini para usaha kecil menengah. 3 Dengan adanya program qardhul hasan yang dimaksudkan untuk pengembangan zakat bersifat produktif dengan cara dijadikannya dana zakat sebagai modal usaha, untuk pemberdayaan ekonomi penerimanya, dan supaya fakir miskin dapat menjalankan atau membiayai kehidupannya secara konsisten. Melalui dana zakat tersebut fakir miskin akan mendapatkan penghasilan tetap, meningkatkan usaha, mengembangkan usaha serta mereka, dan dapat menyisihkan penghasilannya untuk menabung. c. Penyusunan Program Kerja Program adalah suatu deretan kegiatan yang digambarkan melaksanakan “policies” dalam mencapai tujuan, atau suatu rentetan kegiatan yang menjadi tuntutan dalam melaksanakan “policies”. 3 Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Khadijah, Staf Bagian Pendayagunaan. Depok 16 maret 2011 BAZ Kota Depok dalam hal penyusunan program kerja belum secara terperinci atau detail bisa dikatakan tidak adanya program dikarenakan masih belum terlaksananya program qardhul hasan ini dengan baik dan benar. 4 d. Penentuan Jadwal Kegiatan Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau table kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Karena di dalam penyusunan program kerja belum adanya program BAZ Kota Depok yang dalam hal penentuan jadwal kegiatan, belum secara terperinci atau detail dikarenakan masih belum terlaksananya program qarhul hasan ini dengan baik dan benar. 5 e. Anggaran Dalam penyelenggaraan penyaluran ZIS, setiap usahakegiatan organisasi akan berjalan lancar bila didukung oleh salah satu yang menjadi unsur manajemen, yaitu uang money. Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan BAZ Kota Depok, dana yang diperoleh dari dana zakat infaq dan shadaqah dari para muzakki dan UPZ – UPZ yang ada di Kota Depok. Dalam menentukan anggaran program qardhul hasan BAZ Kota Depok tidak secara khusus mengalokasikan dananya diberbagai programnya. 6 4 ibid 5 ibid 6 ibid Hal ini dikarenakan belum maksimalnya pemasukan yang diterima BAZ Kota Depok. f. Penentuan Prosedur Prosedur adalah cara gambaran sifat dan metode untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Perbedaannya denga program adalah program menyatakan apa yang harus dikerjakan, sedangkan prosedur berbicara tentang bagaimana melaksanakannya. 7 Prosedur yang dilaksanakan Baz Kota Depok, dalam pembiayaan usaha kecil menengah sebagai berikut: 1 Bagi masyarakat yang mempunyai usaha, beragama islam dan berdomisili di depok dapat mengajukan dana untuk pembiayaan usahanya melalui program qardhul hasan dengan membawa surat pernyataan atau proposal pengajuan dana usaha dan berbagai syarat seperti usaha minimal berjalan 3 th, adanya keinginan untuk mengembangkan usaha, suami bekerja, dll. 2 Pihak BAZ Kota Depok dalam hal ini seksi pendayagunaan mempelajari surat pernyataan atau proposal pengajuan dana usaha dan berbagai syarat lainnya selanjutnya mengetahui ketua BAZ.s 7 Muchtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, Jakarta: Bharata Karya Aksara 1986, h.7 3 Bagian pendayagunaan dibantu bagian pendistribusian melakukan survey ketempat usaha yang sedang berjalan, kalau disetujui dan layak untuk mendapatkan bantuan maka bagian pendristribusian akan memberikan dana usaha. 8 Adapun data peminjam dapat dilihat pada lampiran. 2. Organizing pengorganisasian Langkah –langkah yang diterapkan BAZ Kota Depok dalam pengorganisasian meliputi perumusan tujuan, adanya garis kewenangan, memberikan wewenang kepada masing –masing pelaksana dan adanya pembagian tugas. a. Adanya perumusan tujuan yang telah ditetapkan BAZ Kota Depok karena adanya tujuan tersebut dapat dijadikan sebagai dasar dan pengorganisasian, dan dilakukan upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. b. Garis kewenangan dari pimpinan tingkat atas sampai tingkat bawah dengan dibentuknya struktur organisasi dan pembagian tugas sehingga dengan adanya garis pelimpahan wewenang dan pertanggung jawaban organisasi dapat berjalan lebih efektif dan efesien. c. Pembagian tugas, kegiatan–kegiatan yang dilaksanakan BAZ Kota Depok ditetapkan dan dikelompokan dalam kegiatan –kegiatan yang merupakan kesatuan organisasi. Pembagian tugas disesuaikan dengan pos dan fungsinya masing –masing. 8 ibid Adapun langkah –langkah pengorganisasian yang dilakukan BAZ Kota Depok bidang pemberdayaan ekonomi dalam hal ini pendayagunaan adalah: 1. Membagi–bagi dan menggolongkan tindakan–tindakan dalam kesatuan. a. Penanggung jawab bidang pendayagunaan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada kepala. b. Penanggung jawab dalam pelaksanaan sehari–sehari adalah staf pendayagunaan. 2. Menentukan dan merumuskan tugas dari masing masing kesatuan. Setelah menetapkan dan menggolongkan tindakan –tindakan dalam kesatuan kerja. BAZ Kota Depok kemudian menentukan dan merumuskan tugas masing-masing kesatuan, serta menempatkan pelaksanaan untuk melakukan tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang pendayagunaan mempunyai fungsi : a. Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah b. Penelitian atau survey calon mustahiq c. Penyiapan bahan laporan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah. Dari uraian diatas, tampak bahwa fungsi pengorganisasian telah dilaksanakan dengan semestinya. Karena adanya koordinasi dan tanggung jawab yang baik sesuai dengan pelimpahan wewenang organisasi. 3. Actuating penggerakan Setelah melakukan pengorganisasian dengan baik langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah pengarahan actuating. pengarahan actuating adalah memberikan tugas kepada para pengurus suatu organisasi untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Penggerakan merupakan bagian dari proses atau organisasi yang tak dapat dipisahkan. Karena dalam proses penggerakan, manusia adalah penggerak utama yang merupakan unsur terpenting dalam suatu organisasi. Pada dasarnya penggerakan organisasi manusia bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Adapun langkah –langkah penggerakan yang dilakukan BAZ Kota Depok terdiri dari : a. Bimbingan Bimbingan merupakan tindakan pelaksanan yang dapat menjamin terlaksananya tugas tugas sesuai dengan rencana kebijakan dan ketentuan – ketentuan lain yang digariskan. Sehingga apa yang menjadi tujuan dan sasaran pembinaan dapat dicapai dengan sebaik –baiknya. Bimbingan juga dilakukan oleh pimpinan bagian pendayagunaan kepada staf pendayagunaan dengan memberikan berbagai motivasi dan arahan yang harus dilakukan agar tercapainya program ini. Bimbingan tidak dilakukan kepada mustahik karena keterbatasan dalam pengawasan mengakibatkan kurangnya pengetahuan dalam berwirausaha. 9 9 Wawancara pribadi dengan Pak Sadar Pimpinan Pendayagunaan . Depok 10 maret 2011 b. Komunikasi Komunikasi communications merupakan hal yang terpenting dalam manajemen, karena proses manajemen baru terlaksana jika komunikasi dilakukan. Karena tanpa komunikasi manajemen tidak berjalan dengan baik. Komunikasi yang dilakukan antara atasan dengan bawahan dan mustahiq tidak berjalan sesuai apa yang diharapkan. Jarang hadirnya pimpinan karena kesibukan di lain tempat mengakibatkan komunikasi dengan bawahan tidak berjalan dengan baik. Kurangnya respon mustahiq atau pihak yang meminjam dana usaha dalam berkomunikasi dengan pihak BAZ dalam hal ini staf bagian pendayagunaan menyulitkan staf pendayagunaan untuk bisa berkomunikasi agar dapat melakukan pendekatan agar komunikasi antara BAZ Kota Depok dengan mustahiq dapat terjalin dengan baik, guna mencapai kelancaran dalam proses kegiatan. Sering kalinya bagian pendayagunaan tidak mematuhi kreteria- kreteria ataupun syarat –syarat yang harus dipenuhi peminjam atau mustahiq. mengakibatkan terjadinya miss komunikasi, banyaknya kejadian seperti hilangnya komunikasi pihak BAZ dengan peminjam dikarenakan pindahnya lokasi peminjam atau tidak adanya kesadaran peminjam untuk mengembalikan dana tersebut. 10 10 Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Khadijah, staf bagian pendayagunaan. Depok 16 maret 2011 4. Controlling pengawasan Sebagai lembaga yang memiliki spirit agama, tentunya semua unsur di BAZ Kota Depok sedapat mungkin berbuat sesuai dengan koridor agama. Control atau pengawasan merupakan proses amar ma‟aruf nahi munkar. Dengan pengawasan diharapkan dapat menjamin tercapainya tujuan organisasi, karena pengawasan merupakan usaha untuk mengembalikan, meluruskan, dan mengantisipasi berbagai penyimpangan agar sesuai dengan perencanaan. Seksi bagian pendayagunaan dan staf bagian pendayagunaan BAZ Kota Depok melakukan berbagai pengawasan dengan mengukur dan mengoreksi apakah pelaksanaan tugas –tugas telah sesuai dengan pelaksanaan yang telah ditetapkan selain itu pengawasan juga bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan terjadinya penyimpangan –penyimpangan dalam pelaksanaan tugas–tugas untuk kemudian mengadakan koreksi pembetulan dan mencegah terjadinya kesalahan yang sama. Pengawasan dilakukan dengan berkunjung ketempat –tempat usaha, melihat masalah –masalah yang dialami oleh pedagang dan perkembangan dalam usahanya. Berbagai masalah yang dihadapi pada saat pengawasan adalah ketika staf bagian pendayagunaan menelpon atau mendatangi tempat usaha atau rumah si peminjam, orang tersebut tidak dapat dihubungi ataupun pindah tempat tinggal. Hal ini yang menjadikan salah satu kendala dalam melakukan pengawasan.

B. Manfaat Qardhul Hasan BAZ Kota Depok Dalam Pembiayaan Usaha Kecil

Menengah Manfaat adalah kegunaan yang didapatkan setelah hasil dari tercapainya program. Berbicara tentang manfaat memang harus disertai dengan bukti, untuk menjadikan program qardhul hasan ini bermanfaat memang sulit dan harus dengan kerja keras seluruh pihak yang terkait sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Memang seharusnya manfaat qardhul hasan dalam pembiayaan usaha kecil menengah memiliki hubungan yang saling berkaitan bagi peningkatan perekonomian mustahiq atau si peminjam modal. Dan dengan bantuan modal usaha yang diberikan, mustahiq dapat mengembangkan usaha mereka dan bisa meningkatkan pendapatan mereka. Jauh lebih dari pada itu diharapkan dapat merubah status mustahiq menjadi muzakki. Mustahiq tidak hanya diberikan modal semata, tetapi badan pengelola zakat dalam hal ini BAZ Kota Depok mempunyai tugas untuk membimbing jalannya roda perekonomian mustahiq agar dapat berhasil dalam pertumbuhan ekonomi. Dalam berjalannya program qardhul hasan di Baz Kota Depok ini memang belum bisa dibilang sukses atau sesuai dengan apa yang diharapkan, tetapi dari 11 peminjam pada periode 2007-2011 ada 2 peminjam yang bisa dikatakan berhasil mengikuti program ini. Karena kerja keras, bimbingan dan komunikasi yang selalu di lakukan BAZ Kota Depok. Terbukti dengan berkembangnya membuka usaha lain usaha si peminjam. BAZ Kota Depok juga melakukan pengawasan terhadap para mustahiq yang dibantu modalnya untuk mengembangkan usahanya. Dengan meresponnya si peminjam dalam mengembalikan pinjaman atau adanya kesadaran bila si peminjam terlambatjatuh tempo dalam mengembalikan uang pinjaman artinya perekonomian si peminjam meningkat dan terbantukan. 11

C. Hambatan yang Dihadapi Manajemen Qardhul Hasan Dalam Pembiayaan

Usaha Kecil Menengah Di BAZ Kota Depok Pada umumnya dalam melakukan kegiatan tidak terlepas dari hambatan baik dalam bentuk internal maupun eksternal. Penulis menemukan beberapa hal yang menjadi penghambat manajemen qardhul hasan dalam pembiayaan usaha kecil menengah di BAZ Kota Depok: 1. Dana artinya kurangnya pemasukan dana mengakibatkan tidak berjalannya dengan baik program ini. 2. Kurang ketatnya dalam melakukan survey, dan sering kali tidak ditaatinya syarat –syarat dalam peminjaman yang sudah ditentukan. 3. Banyaknya peminjam diberikan modal tetapi sudah diberikan modal malah menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan. 4. Kurangnya antusias atau kesadaran untuk mengembalikan pinjaman. 5. Kurang maksimal dalam pengawasan yang dilakukan BAZ terhadap peminjam. 6. Kurangnya pengalaman berdagang dari peminjam. 11 Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Khadijah, staf bagian pendayagunaan. Depok 16 maret 2011