Metode Pelaksanaan Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin.

atau masyarakat yang jauh dari pesantren. Beberapa bentuk kegiatan social yang dilakukan pesantren Darunnajah adalah sebagai berikut: 1 Menyalurkan Zakat Fitrah atau zakat mal kepada para mustahik atau orang yang berhak menerima zakat. Agama Islam merupakan agama yang universal. Dari hal yang terkecil sampai yang besar dibahas dalam agama Islam, salah satunya adalah membahas tentang perlakuan seorang muslim terhadap anak yatim piatu, dimana seorang muslim diperintahkan untuk menjaga dan memelihara mereka. Sebagaimana Allah SWT terangan dalam QS. Al-Mauun ayat 1-7 yang berbunyi : ﺎﺑ بﺬﻜ يﺬ ا ْأرأ ﺪ . ْا عﺪ يﺬ ا ﻚ ﺬ . ﺎ و ﻜْ ْا مﺎ ﻃ ﻰ ﺾ . ْ ْﻮ . ﺬ ا نﻮهﺎ ْ ﻬ ﺎ ْ ْ ه . نوءاﺮ ْ ه ﺬ ا . نﻮ ﺎ ْا نﻮ ْ و . نﻮ ﺎ ا : 1 - 7 Artinya : Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?Itulah orang yang menghardik anak yatim, Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya,Orang-orang yang berbuat riya Dan enggan menolong dengan barang berguna. QS. Al-Maun Dalam pengelolaan zakat, KH. Mahrus Amin turut serta menyalurkan zakat secara langsung kepada yang berhak menerimanya. Terutama kepada fakir miskin, anak yatim piatu, ibu-ibu jompo yang berada dilingkungan sekitar pondok pesantren.

B. Metode Pelaksanaan Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin.

Adapun metode yang digunakan KH. Mahrus Amin dalam aktivitas dakwah Islam di Pondok Pesanren Darunnajah adalah sebagai berikut : 1. Tanya Jawab Tanya Jawab disini yaitu penyampaian materi dengan cara KH. Mahrus Amin Pembimbing mengajukan pertanyaan dan santri menjawabya atau sebaiknya mengenai suatu masalah yang dirasakan atau belum dimengerti, cara ini dilakukan agar anak asuh bersifat kritis untuk memahami materi atau masalah yang di hadapi. 2. Ceramah Metode ini digunakan pada saat perayaan hari besar Islam di Pondok Pesantren, Pengajian Bulanan, Perayaan Milad Pondok Pesantren Darunnajah dalam pemberian materi KH. Mahrus Amin menggunakan metode ini. 3. Diskusi Diskusi yang di maksud yaitu didalam mempelajari atau menyampaikan bahan materi dengan cara mendiskusikannya. Metode ini dilakukan oleh sesama anak asuh dan dengan KH. Mahrus Amin pengajar. Para santri diperbolehkan untuk mengeluarkan pendapat untuk menemukan jawaban dari masalah yang sedang dibahas. Segala tujuan hendak dicapai oleh seseorang sudah pasti ada sesuatu yang mendukung untuk sampai kepada apa yang di cita-citakan. Namun tiada tertutup kemungkinan akan menemukan hambatan-hambatan dan semua itu adalah proses pembelajaran bagi seseorang yang akan menuju puncak kesuksesan. Seperti Filosofi sebuah pohon, apabila pohon tersebut semakin tinggi maka terpaan angin akan semakin kuat begitu juga manusia semakin tinggi derajat seseorang maka hambatan dan rintangan akan semakin besar. KH. Mahrus Amin dalam perjuangannya untuk meninggikan visi dan misi dakwah untuk kembali kepada Kalimatu ulya atau untuk meninggikan agama allah dan beliau sering kali mendapat dukungan dari berbagai pihak dan yang pertama kali menduung beliau adalah keluarganya tanpa dukungan dari keluarga maka beliau tidak akan menjalankan apa yang di cita-citakan. Dan dukungan yang kedua beliau adalah Adanya peningkatan tentang jumlah jama’ah yang hadir. Peningkatan ini dilihat dari sejumlah kegiatan-kegiatan dakwah yang diadakan KH. Mahrus Amin dengan dihadiri jama’ah yang selalu bertambah. Karena masih banyaknya umat yang sadar bahwa dirinya butuh akan siraman rohani. Sehingga dakwah yang beliau jalani selalu mendapat dukungan dari masyarakat khususnya di sekitar pondok. Walau bagaimanapun kemudahan yang beliau dapat pasti menemukan hambatan-hambatan begitu pula KH. Mahrus Amin, beliau juga terkadang menghadapi berbagai hambatan dalam menjalankan aktivitas dakwahnya. Adapun hambatan yang beliau hadapi yaitu: a. Hambatan yang dihadapi oleh KH. Mahrus Amin, beliau harus memberi pengertian kepada masyarakat khususnya para wali santri yang belum mengerti pendidikan di pesantren. b. Keuangan juga menjadi fakor penghambat aktivitas dakwah KH. Mahrus Amin. Minimnya dana menjadikan aktivitas dakwah tidak berjalan secara efektif. 2 Adapun solusi dari semua hambatan yang ada KH. Mahrus Amin dapat optimis berjuang dengan kemampuan yang ada ia bersama keluarga serta masyarakat dan para dermawan yang simpati dengan kegiatan dakwah beliau menghimpun dana bersama-sama dengan suka rela tanpa dipaksa dan semua itu berjalan dengan baik sesuai dengan harapan bersama. 2 Wawancara Pribadi oleh KH. MAhrus Amin, 21 April 2008, Di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN