BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan suatu aktifitas yang mulia, ia menjadi kewajiban bagi setiap umat, dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang Islam
dan mengajak orang lain agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai-nilai Islam.
1
penyebarluasan ajaran Islam ke seluruh aspek kehidupan bukanlah bergantung kepada misi tertentu akan tetapi setiap
orang Islam yang telah mengetahui akan seruan Islam agama sudah mepunyai kewajiban untuk menyampaikan dakwah, bersamaan dengan laju
dan perkembangan zaman. Dakwah harus mampu mengkondisikan dengan sasaran yang dapat dilihat dari berbagai aspeknya, antara lain : kondisi sosial,
ekonomi, budaya dan ideologi yang diyakininya, bahkan tidak hanya itu, suksesnya perubahan dakwah yakni terlihatnya perubahan sasaran mad’u,
terutama didalam peningkatan pengalaman keagamaan, baik yang bersifat mahdhoh
atau ghairu mahdhah, itulah tujuan dari dakwah. Kaitannya dengan hal tersebut di atas, maka para pelaksana dakwah
subyek sebagai bagian terpenting dalam proses dakwah harus benar-benar
1
Ismah Salman, Strategi Dawah di Era Millenium, Jurnal Kajian Dakwah dan Budaya, Jakarta :UIN Syahid,2004, h.3
professional. Kata professional disini paling tidak memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami hal-hal yang berkenaan dengan pengetahan
agama Islam. 2.
Meresapi dan menghayati ajaran-ajaran agama Islam. 3.
Setia mengamalkan ajaran-ajaran Islam dan dapat menyajikan kepada umat Islam yang baik.
Sementara itu, hal lainnya yang juga perlu mendapat perhatian agar dakwah Islam dapat menyebar dengan baik adalah dengan mengetahui secara
tepat kepada siapa dakwah itu ditujukan karena setiap manusia itu tidaklah sama, baik dari segi usia, tingkat kecerdasan, status sosialnya dalam
masyarakat. Dan dalam banyak hal lainya, yang kesemua ini menuntut agar penyeru dakwah arif akan siapa yang dihadapi dan dengan cara bagaimana ia
harus menghadapinya sehingga apa yang ia serukan dapat diterima dengan baik.
2
Dakwah merupakan suatu keharusan dalam rangka mengembangkan agama. Dakwah harus dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman
sekarang yang sudah maju dalam hal teknologi maupun ilmu pengetahuan. Sebab aktivitas dakwah yang maju akan membawa pengaruh terhadap
pengajuan agama dan sebaliknya aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada kemunduran agama. Karena adanya hubungan timbal balik seperti itu
2
Andi Darmawan, dkk, Metodologi ilmu Dakwah, Yogyakarta:LESFI,2002hal Xiii
maka, dapat dimengerti jika Islam meletakkan kewajiban dakwah diatas setiap pemeluknya.
Bertolak dari penjelasan tentang pelaksanaan dakwah tadi, ada satu fenomena yang harus dicermati dan diperhatikan tentang keberadaan kyai
dengan berbagai aktifitas dakwahnya di pondok pesantren. Keberadaan kyai ini memiliki tempat tersendiri, bukan saja menyampaikan dakwahnya, akan
tetapi ada hal lain yang membuat masyarakat setempat sangat “mengagungkan” kyai, yaitu kesamaan paham keagamaan dan nilai
keberkahan. Diantara peranan yang cukup penting dari seorang Kyai adalah sebagai
agen perubahan social masyarakat menuju tatanan kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini dilakukan oleh seorang kyai dengan cara
mengajak manusia untuk mengikuti jalan Allah SWT melalui ajaran dakwah yang ia lakukan, karena pada dasarnya dakwah adalah merupakan manifestasi
iman yang paling utama yang dimiliki seseorang. Sebab dakwah itu tidak lain kecuali menunjukan jalan yang hak kepada segenap insan, menanamkan rasa
cinta kepada kebaikan dan benci kebatilan serta kejahatan, dan membawanya keluar dari kebodohan serta kekalutan.
3
Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta yang dipimpin oleh KH. Mahrus Amin ini merupakan sarana dakwah Islamiyah, eksistensi pondok pesantren
ini cukup dikenal luas di berbagai daerah jakarta maupun diluar jakarta. Lembaga dakwah ini sudah lama didirikan. Adanya kyai yang yang dicintai,
3
Suherman Affandi, Faktor Kesuksesan Da’i Risalah No. 6XXXVIII,1990
kegiatan-kegiatan rutin yang berdimensi ilahi dapat memberikan suasana baik kepada para jamaahnya.
Atas dasar uraian diatas, maka penulis merasa terdorong untuk mengadakan penelitian seputar kegiatan dakwahnya KH. Mahrus Amin di
Pondok Pesantren Darunnajah yang sudah cukup terkenal sehingga penulis
tertarik untuk mengangkat sebuah judul skripsi dengan judul “ Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta
Selatan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah