Bentuk-bentuk Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI

PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH JAKARTA

A. Bentuk-bentuk Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin

Pada hakekatnya Dakwah Islamiyah merupakan aktualisasi imani yang dimanifestasikan dalam suatu pelaksanaan kegiatan aktivitas dakwah yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan Sosio-kultural, dalam rangka mengusahakan ajaran Islam dalam semua segi kehiupan dengan mempengaruhi cara-cara tertentu. KH. Mahrus Amin melakukan aktivitas dakwahnya, secara garis besar meliputi : Dakwah Bi-Haal, Dakwah Bil-Qalam dan dakwah Bi-Lisan. 1. Dakwah Bil-Lisan di antaranya: a. Melalui Tabligh-Tabligh b. Peringatan Hari Besar Islam c. Pengajian Rutin 2. Dakwah Bil-Qalam, adapun dakwah yang dilakukan KH.Mahrus Amin dengan menerbitkan buku-buku keagamaan yang berkaitan dengan dakwahnya di Pondok Pesantren Darunnajah. 3. Dakwah Bil-Haal diantaranya : Dakwah yang dilakukan melalui berbagai kegiatan yang langsung menyentuh kepada masyarakat sekitar pesantren sebagai objek dakwah sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, adapun cara dakwah Bil-Haal yang telah dilakukan oleh KH. Mahrus Amin adalah sebagai berikut : a. Penyembelihan hewan Quran b. Pemberian Zakat c. Pembinaan pengasuhan Anak Yatim Piatu Perwujudan Dakwah menurut KH. Mahrus Amin bukan sekedar peningkatan pemahaman keagamaan tetapi menuju kepada pelaksanaan ajaran agama Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan baik bidang politik, social, ekonomi, maupun budaya. 5 secara umum aktivitas KH. Mahrus Amin yang dilaksanakan di Pesantren Daunnajah dapat diuraikan lebih jauh sebagai berikut: 1 Pelaksanaan Dakwah melalui Peringatan hari-hari besar Islam. Pada peringatan hari-hari besar Islam, biasanya KH. Mahrus Amin mengisi acara ini dengan ceramah atau nasehat keagamaan, ceramah atau nasehat yang dsampaikan oleh KH. Mahrus Amin sangat penting artinya sebagai bagian pembinaan yang biasa dilakukan KH. Mahrus Amin kepada para santri dan masyarakat disekitar Pondok Pesantren., meskipun bukan berarti bahwa pembinaan melalui peringatan hari besar Islam akan merubah secara drastis perilaku atau kebiasaan masyarakat yang kurang sejalan dengan ajaran Islam dan mampu membangkitkan semangat 5 KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, Jakarta tanggal 21 April 2008 di Pondok Pesantren Darunnajah Islam. Beliau juga selalu menyampaikan pesan-pesan dakwah pada acara tersebut dngan materi yang berbeda-beda setiap tahunnya. Dari salah satu kegiatan dakwah KH. Mahrus Amin inilah jamaah yang datang selalu bertambah, sikap antusias para jamaah menjadikan peringatan hari-hari besar di Pondok Pesantren sebagai perayaan yang wajib mereka hadiri. Peringatan hari-hari besar Islam dilaksanakan secara terbuka yang tidak hanya dihadiri oleh para santri tetapi juga tidak tertutup bagi warga sekitar atau warga diluar lingkungan untuk memperingati hari besar tersebut. Pesantren Darunnajah memperingati hari besar Islam, seperti Tahun Baru Hijriyah yang jatuh pada tanggal 1 Muharram, Maulid Nabi pada tanggal 12 Rabiul Awal, Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 27 Rajab. Dengan demikian, dapat penulis simpulkan bahwa kegiatan ini cukup berhasil dalam rangka melaksanakan dakwah Islamiyah yang dilakukan oleh KH. Mahrus Amin sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keianan dan keaqwaan serta memererat ukhuwah Islamiyah jamaah yang direalisasikan dalam pengamalan ajaran-ajaran Islam. 2 Pelaksanaan Dakwah melalui Pengajian Rutin Salah satu yang dilakukan oleh KH. Mahrus Amin bertujuan untuk meningkatkan keagamaan, yaitu salah satunya dengan mengadakan pengajian ibu-ibu di sekitar pesantren. Yang dilaksanakan pada hari Senin pada pukul 13.00 ba’da zuhur sampai dengan pukul 15.00. Kegiatan ini diikuti 150 Jama’ah, Jama’ah selalu aktif menghadiri pengajiannya, pengajian tersebut diakukan di masjid lingkungan Pondok Pesantren. Adapun materi yang diberikan pada pengajian ini yaitu lebih condong membahas tentang aqidah, karena materi ini menurutnya sangat penting sekali untuk menguatkan aqidah muslim yang sedang goyah. 1 Dari hasil wawancara penulis dengan KH. Mahrus Amin, para jamaah di pengajian rutin memiliki subyektivitas tersendiri tentang materi yang diminati. Hal ini terjadi karena tidak terlepas dari bagaimana peran KH. Mahrs Amin dalam menajikannya. Dari materi-materi yang disampaikan, meski dengan menggunakan metode yang sama namun para jamaah lebih minat kepada materi yang berkenaan dengan masalah keimanan dan disusul kemudian dengan materi-materi yang lain. Adapun tujuan dari dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah adalah sebagai berikut : a. Mendidik generasi muslim yang mampu berdakwah dan mengembangkan dunia dakwah 1 KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, Jakarta tanggal 21 April 2008 di Pondok Pesantren Darunnajah b. Mendidik generasi muslim yang tanggap terhadap setiap perubahan dan kebutuhan masyarakat terhadap aktvitas dakwah. Hal lain yang perlu dicermati adalah tentang keberhasilan dakwah Islamiyah KH. Mahrus Amin, karena bagaimanapun banyaknya materi yang diberikan jika dalam penyampaian kurang baik maka jamaah akan sulit memahami dan hasil yang didapatkan juga kurang baik. Dari hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa kegiatan dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah selama ini dapat dikatakan berhasil. Keberhasilan seperti ini tentunya juga karena tida terlepas dari peran KH. Mahrus Amin yang memiliki ilmu dan wawasan yang luas, subyek dakwah ia sangat komunikatif, mampu menyampaikan materi dengan baik dan jamaah juga mudah dalam memahaminya. a. Bidang Sosial Zakat adalah sebagai harta kekayaan yang diambil dari milik sesorang yang punya dan diberikan sesuai dengan ketentuannya kepada orang yang berhak. Selain itu, zakat merupakan salah satu sendi dari ajaran Islam. Aktivitas dakwah KH. Mahrus Amin dalam bidang social di Pondok Pesantren Darunnajah merupakan suatu perwujudan dari kepedulian beliau terhadap masyarakat yang berada disekitar pesantren atau masyarakat yang jauh dari pesantren. Beberapa bentuk kegiatan social yang dilakukan pesantren Darunnajah adalah sebagai berikut: 1 Menyalurkan Zakat Fitrah atau zakat mal kepada para mustahik atau orang yang berhak menerima zakat. Agama Islam merupakan agama yang universal. Dari hal yang terkecil sampai yang besar dibahas dalam agama Islam, salah satunya adalah membahas tentang perlakuan seorang muslim terhadap anak yatim piatu, dimana seorang muslim diperintahkan untuk menjaga dan memelihara mereka. Sebagaimana Allah SWT terangan dalam QS. Al-Mauun ayat 1-7 yang berbunyi : ﺎﺑ بﺬﻜ يﺬ ا ْأرأ ﺪ . ْا عﺪ يﺬ ا ﻚ ﺬ . ﺎ و ﻜْ ْا مﺎ ﻃ ﻰ ﺾ . ْ ْﻮ . ﺬ ا نﻮهﺎ ْ ﻬ ﺎ ْ ْ ه . نوءاﺮ ْ ه ﺬ ا . نﻮ ﺎ ْا نﻮ ْ و . نﻮ ﺎ ا : 1 - 7 Artinya : Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?Itulah orang yang menghardik anak yatim, Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya,Orang-orang yang berbuat riya Dan enggan menolong dengan barang berguna. QS. Al-Maun Dalam pengelolaan zakat, KH. Mahrus Amin turut serta menyalurkan zakat secara langsung kepada yang berhak menerimanya. Terutama kepada fakir miskin, anak yatim piatu, ibu-ibu jompo yang berada dilingkungan sekitar pondok pesantren.

B. Metode Pelaksanaan Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin.