Klasifikasi Diabetes mellitus Diabetes mellitus .1 Definisi Diabetes mellitus

d Diabetes tipe tertentu Dapat disebabkan dari defek genetik fungsi sel beta Maturity-Onset Diabetes of the Young 1, 2, 3, 4, 5, 6 MODY DNA mitokondria, defek genetik kerja insulin, penyakit endokrin pankreas pankreatitis, tumor pankreatektomi, pankreatopati fibrokalkulus, endokrinopati akromegali, sindrom cushing, feokromositoma, hipertiroidisme, obat zat kimia vacor, pentamidin, asam nikotinat, glukokortiroid, hormon tiroid, tiazid, dilantin, interferon alfa, infeksi rubella kongenital, cytomegalovirus, imunologi dari antibodi anti insulin serta sindrom genetik seperti sindrom down, sindrom klinefelter, sindrom turner Tjokroprawiro dkk, 2007.

2.1.3 Etiologi Diabetes mellitus

Etiologi dari diabetes mellitus ini dapat dibedakan berdasarkan faktor-faktor sesuai dengan tipe dari masing-masing diabetes mellitus. a Diabetes Tipe 1 Diabetes tipe ini biasanya hanya 5 sampai 10 dari semua kasus diabetes. Pada tipe 1 ini disebabkan oleh defisiensi absolut sekresi insulin karena autoimun dari sel β pankreas. Kerusakan dari sel β pankreas ini disebabkan oleh virus yakni rubella congenital, cytomegalovirus dan adenovirus. Penanda dari kerusakan β pankreas ini ialah autoantibodi terhadap insulin, autoantibodi untuk asam glutamat dekarboksilase GAD65 serta autoantibodi terhadap fosfat tirosin IA2 dan IA-2β. Kerusakan ini lebih cepat terjadi pada anak-anak dan akan melambat kerusakannya apabila pada orang dewasa Rodbard, 2007. b Diabetes Tipe 2 Pada kasus diabetes tipe 2 ini berjumlah sekitar 90-95 dari semua kasus diabetes mellitus. Ini disebabkan oleh kombinasi dari gangguan metabolisme yang kompleks seperti resistensi insulin pada otot dan jaringan adiposa, penurunan progresif dalam pankreas insulin, produksi glukosa hepatik tidak terkendali dan kekurangan hormon lainnya Rodbard, 2007. c Diabetes Gestational Diabetes ini terjadi atau timbul selama masa kehamilan dan biasanya berlangsung hanya sementara temporer. Sekitar 4-5 wanita hamil diketahui menderita diabetes gestational dan umumnya terdeteksi pada atau setelah trismester kedua. Diabates ini kelak akan pulih sendiri setelah melahirkan tetapi dapat berakibat buruk terhadap bayi yang terdapat dalam kandungan. Akibat buruk yang terjadi antara lain malformasi kongenital, peningkatan berat badan bayi ketika lahir dan meningkatnya risiko mortalitas perinatal. Selain itu, wanita yang pernah menderita diabetes saat kehamilan memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita diabetes Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2005. d Diabetes Tipe lain Cacat genetik MODY biasanya ditandai dengan terganggunya sekresi insulin dengan jumlah resistensi insulinnya sedikit atau bahkan tidak ada. Pasien yang mengalami diabetes tipe lain ini biasanya menunjukkan hiperglikemia yang ringan pada usia dini. Ini disebabkan karena adanya keturunan dalam pola autosomal yang dominan pada enam lokus berbeda dan masih diidentifikasi sampai saat ini. Ketidakmampuan genetik untuk mengkonversi dari proinsulin menjadi insulin mengakibatkan terjadinya hiperglikemia ringan dan akan diturunkan secara autusomal dengan pola yang dominan. Demikian pula, produksi molekul insulin mutan telah diidentifikasi dalam beberapa keluarga dan menghasilkan intoleransi glukosa yang ringan. Beberapa mutasi genetik ini telah dijelaskan dalam reseptor insulin dan berkaitan dengan resistensi insulin. Ketika resistensi insulin A mengacu pada sindrom klinis acanthosis nigricans, virilisasi pada wanita, ovarium polikistik dan hiperinsulinemia. Sebaliknya untuk resistensi insulin B disebabkan oleh autoantibodi ke reseptor insulin. Leprechaunisme adalah sindrom anak-anak yang terjadi perubahan spesifik pada fitur wajah dan resistensi insulin berat karena

Dokumen yang terkait

EVALUASI INSIDEN PENGGUNAAN OBAT HEPATOTOKSIK PADA PASIEN RAWAT INAP DENGAN RIWAYAT GANGGUAN HATI DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

0 6 33

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT DISLIPIDEMIA PADA PASIEN JANTUNG KORONER DI INSTALASI RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2012 DAN 2014

3 33 49

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN JANTUNG KORONER DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2014

2 26 47

IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN USIA LANJUT DENGAN PENYAKIT DEGENERATIF DI INSTALASI RAWAT INAP RSD DR. SOEBANDI JEMBER INSTALASI RAWAT INAP RSD DR. SOEBANDI JEMBER

0 4 17

IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN USIA LANJUT DENGAN PENYAKIT DEGENERATIF DI INSTALASI RAWAT INAP RSD DR. SOEBANDI JEMBER INSTALASI RAWAT INAP RSD DR. SOEBANDI JEMBER INSTALASI RAWAT INAP RS

0 4 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI FOOT ULCER DI INSTALASI Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Foot Ulcer di Instalasi Rawat Inap RSUP dr. Soeradji Tirto

0 2 13

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN GAGAL GINJAL Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi dengan Gangguan Ginjal di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi tahun 2010.

0 1 10

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN GAGAL GINJAL Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi dengan Gangguan Ginjal di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi tahun 2010.

0 1 17

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI DI INSTALASI EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009.

0 1 15

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010.

0 0 15