pendidikan. Sarana transportasi cukup tersedia di daerah ini sehingga petani tidak memperoleh kesulitan dalam meperoleh sarana produksi dan pemasaran hasil.
Pada tabel diatas tidak terdapat KUD, karena KUD di Kelurahan Tanah Enam Ratus sekarang sudah tidak aktif lagi. Sehingga petani tidak bisa
memperoleh sarana produksi dengan harga yang lebih murah. Dengan tidak aktifnya lagi KUD, maka tidak ada lembaga yang dapat membantu petani dalam
memperoleh bantuan modal untuk usahataninya.
b. Kelurahan Terjun
Sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Terjun dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 12. Sarana dan Prasarana di Kelurahan Terjun No
Sarana dan Prasarana Jumlah Unit
1 Sarana Pendidikan
- SD
9 -
SMP 2
- SMU
1 -
Madrasah 3
2 Sarana Komunikasi
- Pesawat Telepon 400
- Pesawat TV 3.790
3. Sarana Transportasi
- Sepeda
300 -
Becak 200
- Sepeda Motor 248
- Mobil
322 4 Pasar
1 5 KUD
- 6 Pompa
Air 30
7 Zetor 6
8 Kantor Kelurahan
1 9
Penyuluh Pertanian Lapangan 1 orang
10 Kelompok Tani
3
Sumber: Kantor Kelurahan Terjun 2007
Sarana dan prasarana di Kelurahan Terjun dinilai sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya sarana transportasi, komunikasi dan pendidikan. Sarana
transportasi cukup tersedia di daerah ini sehingga petani tidak memperoleh kesulitan dalam meperoleh sarana produksi dan pemasaran hasil.
Pada tabel di atas tidak terdapat KUD, karena KUD di Kelurahan Terjun sama seperti di Kelurahan Tanah Enam Ratus sudah tidak aktif lagi. Sehingga
petani tidak bisa memperoleh sarana produksi dengan harga yang lebih murah. Dengan tidak aktifnya lagi KUD, maka tidak ada lembaga yang dapat membantu
petani dalam memperoleh bantuan modal untuk usahataninya.
4.2 Karakteristik Petani Sampel
Karakteristik petani sampel dalam penelitian ini terdiri dari umur petani, luas lahan, jenis sayuran yang ditanam, pendidikan formal petani, jumlah
tanggungan keluarga dan pengalaman bertani.
a. Kelurahan Tanah Enam Ratus
Karakteristik petani sampel di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan dapat dilihat pada Tabel 13 berikut :
Tabel 13. Karakteristik Petani Sampel di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Tahun 2007
No Uraian Satuan Range
Rataan
1 Umur
Tahun 32 - 60
43,69 2
Luas lahan Ha
0,08 – 0,2 0,14
3 Jenis sayur yang ditanam
- Sawi, bayam,
Kangkung -
4 Pendidikan
Tahun 6 - 12
9,23 5
Jumlah tanggungan Jiwa
3 - 7 5
6 Pengalaman bertani
Tahun 8 - 48
21,77
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Tabel 13 memperlihatkan bahwa umur petani sampel berkisar antara antara 32 – 60 tahun dengan rataan 43,69 tahun. Dari data tersebut terlihat bahwa
petani masih berada dalam kategori umur produktif yang masih cukup berpotensi dalam mengoptimalkan usahataninya.
Luas lahan petani sampel usahatani sayur di daerah penelitian berkisar antara 0,08 – 0,2 Ha dengan rataan sebesar 0,14 Ha. Dari data tersebut dapat
dilihat bahwa luas lahan yang diusahakan tergolong kecil. Petani sampel mengusahakan dua jenis sayur yaitu bayam dan sawi,
bayam dan kangkung, atau sawi dan kangkung. Kedua jenis sayuran ini diusahakan pada saat petani sebelum mendapatkan modal bergulir dan sesudah
mendapatkan modal bergulir. Pendidikan formal merupakan salah satu faktor penting dalam mengelola
usahatani. Respon petani dalam hal menerima teknologi untuk mengoptimalkan usahataninya sangat erat dengan pendidikan formal. Tingkat pendidikan petani
petani sampel di daerah penelitian berkisar antara 6 – 12 tahun dengan rataan 9,23 tahun dapat dikatakan rendah.
Jumlah tanggungan keluarga petani berkisar antara 3 – 7 jiwa dengan rata- rata 5 jiwa. Dari rataan tersebut dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan keluarga
petani sampel termasuk sedang. Sebagian dari tanggungan tersebut ikut serta dalam kegiatan usahatani.
Semakin tinggi tingkat pengalaman bertani maka akan semakin baik pula pengelolaan usahataninya. Pengalaman bertani petani sampel di daerah penelitian
berkisar antara 8 – 48 tahun dengan rataan 21,77 tahun. Dari rataan tersebut dapat dilihat bahwa petani telah memiliki pengalaman yang cukup untuk menjalankan
usahatani sayur.
b. Kelurahan Terjun