V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Kegiatan Modal Bergulir di Daerah Penelitian
Modal bergulir adalah bantuan modal yang diberikan oleh Dinas Pertanian Kota Medan kepada daerah yang memiliki potensi di bidang pertanian atau
pengolahan hasil pertanian. Kelurahan Tanah Enam Ratus dan Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan adalah daerah sentra produksi sayur-mayur di Kota
Medan. Modal bergulir telah dijalankan sejak tahun 2003, diharapkan bantuan modal ini dapat membantu petani agar berhasil mengelola usaha pertaniannya
sehingga dapat meningkatkan produksi dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan.
Modal bergulir merupakan fasilitas kredit dari pemerintah bagi petani setelah KUD di Kecamatan Medan Marelan pada saat ini sudah nonaktif. Modal
bergulir ini merupakan kredit lunak, dimana besar bunga pinjamannya sebesar 10 selama 10 bulan. Gambaran mengenai modal bergulir dapat dilihat dengan jelas
dari bagaimana petani mendapatkan modal bergulir, kegunaan dari modal bergulir oleh petani dan bagaimana tingkat pengembalian modal bergulir di daerah
penelitian.
Cara Mendapatkan Modal Bergulir
Petani di daerah penelitian memperoleh informasi tentang adanya modal bergulir dari petugas Penyuluh Pertanian Lapangan PPL yang merupakan
petugas Dari Dinas Pertanian, kemudian informasi tersebut disampaikan kepada ketua kelompok tani yang kemudian diberitahukan kepada anggota kelompok tani.
Ketua kelompok tani mendiskusikan kepada anggota kelompok tani berapa jumlah pinjaman yang mereka butuhkan dan berapa petani yang ingin meminjam
modal bergulir. Petani yang ingin meminjam modal bergulir harus merupakan anggota kelompok tani, yang merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan modal
bergulir. Mekanisme pengajuan modal bergulir oleh petani, yaitu sebagai berikut :
1. Petani membuat surat pengajuan modal bergulir dari kelurahan yang disertai
materai 2.
Melampirkan photo copy KTP 3.
Pengajuan petani tersebut cukup diwakilkan oleh ketua kelompok tani untuk diajukan ke petugas Penyuluh Pertanian Lapangan PPL
4. Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan PPL kemudian mengajukan
permohonan petani tersebut ke Dinas Pertanian Kota Medan Cara petani mendapatkan modal bergulir dapat dibilang mudah jika dilihat
dari mekanisme diatas. Hal ini juga yang dinyatakan oleh petani sampel di daerah penelitian. Tiga belas 13 orang petani sampel Kelompok Tani Serba Jadi,
Kelurahan Tanah Enam Ratus menyatakan mudah mendapatkan modal bergulir, begitu juga dengan lima 5 petani sampel Kelompok Tani Sedar, Kelurahan
Terjun menyatakan mudah mendapatkan modal bergulir. Petani sampel Kelompok Tani Serba Jadi, Kelurahan Tanah Enam Ratus
mendapatkan modal bergulir pada bulan Juni tahun 2004 dan petani sampel Kelompok Tani Sedar, Kelurahan Terjun mendapatkan modal bergulir pada bulan
Juni tahun 2005.
Modal bergulir merupakan kredit yang diberikan secara bergantian antar kelompok tani, jadi tidak semua kelompok tani di Kecamatan Medan Marelan
mendapatkan modal bergulir pada periode yang sama.
Penggunaan Modal Bergulir
Petani sampel di daerah penelitian menggunakan modal bergulir untuk membeli benih, pupuk dan obat-obatan sehingga perawatanpemeliharaan
tanaman dapat dilakukan secara intensif. Petani sampel menggunakan modal bergulir untuk membiayai usaha pertaniannya sebesar 75 - 100 dari jumlah
modal bergulir yang didapatkannya. Petani sampel kelompok Tani Serba jadi, delapan 8 orang menggunakan
modal bergulir untuk usahatani sebesar 100 , dan lima 5 orang menggunakan modal bergulir sebesar 75 - 100 , sebagian dari modal bergulir tersebut
digunakan untuk non usahatani. Petani menggunakan modal bergulir tersebut sebagian untuk membayar uang sekolah anaknya dan untuk membiayai hidup
keluarganya sehari-hari. Sebagian besar petani sampel Kelompok Tani Serba Jadi menggunakan
kredit yang diterimanya sebesar 100 untuk usahatani, karena rata-rata modal bergulir yang diterima petani jumlahnya tidak terlalu besar, yaitu dengan rataan
Rp 580.769,00 dan jumlah pinjaman berkisar antara Rp 300.000,00 - Rp 1.000.000,00.
Penggunaan modal bergulir oleh petani sampel Kelompok Tani Sedar diketahui 4 orang menggunakan modal bergulir sebesar 100 dan 1 orang
menggunakan sebesar 75 - 100 . Modal bergulir yang diterimanya sebagian untuk membiayai kebutuhan hidupnya sehari-hari. Jumlah pinjaman dari
Kelompok Tani Sedar sama untuk semua anggota kelompok tani yang ingin menggunakan modal bergulir yaitu masing-masing petani mendapatkan
Rp 500.000,00. Petani sampel Kelompok Tani Serba Jadi, Kelurahan Tanah Enam Ratus
menggunakan modal bergulir untuk membiayai usahataninya pada bulan Juni tahun 2004. Sedangkan petani sampel Kelompok Tani Sedar, Kelurahan Terjun
menggunakan modal bergulir pada bulan Juni tahun 2005.
Tingkat Pengembalian Modal Bergulir
Modal bergulir dapat dikembalikan oleh petani dalam waktu 10 bulan dan diberikan tenggang waktu 2 bulan. Jadi petani dapat mengembalikan modal
bergulir paling cepat dalam waktu 10 bulan dan paling lama dalam waktu 12 bulan.
Petani sampel Kelompok Tani Serba Jadi, Kelurahan Tanah Enam Ratus seharusnya mengembalikan modal bergulir paling cepat bulan April tahun 2005
dan paling lama bulan Juni tahun 2005. Sedangkan petani sampel Kelompok Tani Sedar, Kelurahan Terjun mengembalikan modal bergulir pada bulan April tahun
2006 dan paling lama bulan Juni tahun 2006. Untuk
mengetahui tingkat
pengembalian modal bergulir oleh petani sampel di Kelurahan Tanah Enam Ratus dapat dilihat pada Tabel 15 berikut :
Tabel 15. Tingkat Pengembalian Modal Bergulir di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kelompok Tani Serba Jadi Tahun 2004
Kelompok Tani Serba Jadi Bulan
Jumlah Petani orang
Persentase
April 4 30,77
Juni 7 53,85
Juli 2 15,38
Jumlah 13 100
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 36
Pada Tabel 15 di atas dapat dilihat bahwa petani Kelompok Tani Serba jadi paling banyak mengembalikan modal bergulir pada bulan Juni sebesar 53,85
, bulan April 30,77 dan bulan Juli 15,38 . Dan untuk mengetahui tingkat pengembalian modal bergulir oleh petani sampel di Kelurahan Terjun dapat
dilihat pada Tabel 16 berikut :
Tabel 16. Tingkat Pengembalian Modal Bergulir di Kelurahan Terjun Kelompok Tani Sedar Tahun 2005
Kelompok Tani Sedar Bulan
Jumlah Petani orang
Persentase
April 3 60
Juni 2 40
Juli - -
Jumlah 13 100
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 36 Tabel 16 menunjukkan petani Kelompok Tani Sedar paling banyak
mengembalikan modal bergulir pada bulan April sebesar 60 dan bulan Juni sebesar 40 . Dari data tersebut dapat dilihat petani dari Kelompok Tani Sedar
lebih cepat mengembalikan modal bergulir dan tunggakannya kecil, bila dibandingkan dengan petani dari Kelompok Tani Serba Jadi yang paling banyak
menunggak, walaupun masih dalam tenggang waktu yang diperbolehkan. Akan tetapi masih juga ada petani yang mengembalikan modal bergulir melebihi waktu
tenggang yang diberikan. Berarti pengembalian petani dari Kelompok Tani Sedar lebih lancar bila dibandingkan dengan petani Kelompok Tani Serba Jadi.
Kelancaran pengembalian modal bergulir sangat bergantung kepada pengawasan dan bimbingan dari ketua kelompok tani dan petugas PPL. Ketua
kelompok tani harus bisa bertanggung jawab dalam pengawasan pengembalian
modal bergulir, karena ia adalah orang yang paling dekat terhadap anggota- anggotanya.
Jumlah pengembalian modal bergulir yang harus dikembalikan oleh petani adalah jumlah pokok yang dipinjam petani ditambah dengan bungajasa dari
jumlah pokok yang dipinjam, yaitu 10 dari pinjaman pokok. Pengembalian modal bergulir ini diwakilkan kepada satu orang, yaitu ketua kelompok tani untuk
dibayarkan kepada petugas Penyuluh Pertanian Lapangan PPL. Ketua kelompok tani yang bertanggungjawab dalam mengkoordinasi anggotanya agar lancar dalam
pengambalian modal bergulir. Mekanisme pengembalian modal bergulir, yaitu sebagai berikut :
1. Petani membayar pengembalian modal bergulir kepada ketua kelompok tani
2. Ketua kelompok tani menyetorkan pengembalian modal bergulir tersebut
kepada Penyuluh Pertanian Lapangan PPL 3.
Penyuluh Pertanian Lapangan PPL kemudian menyetorkan pengembalian modal bergulir tersebut ke Dinas pertanian Kota Medan
5.2 Program Pembinaan Penyuluh Pertanian Lapangan PPL Bagi Petani Penerima Modal Bergulir