Faktor Riwayat Pengobatan Sebelumnya. Faktor Sosiodemografi Penderita TB yang Meliputi:

2.3.1. Faktor Riwayat Pengobatan Sebelumnya.

Pengobatan dengan satu jenis obat single drug atau paduan yang tidak adekuat, kualitas obat yang rendah dan jangka waktu pengobatan yang kurang akan menyebabkan kegagalan pengobatan dan akan menekan pertumbuhan basil yang sensitif, namun memberi kesempatan multiplikasi basil yang resisten.

2.3.2. Faktor Sosiodemografi Penderita TB yang Meliputi:

1 Umur. Umur penderita dapat mempengaruhi kerja dan efek obat karena metabolisme obat pada orang yang muda berbeda dengan orang tua. Menurut Wattimena dkk 1991, perjalanan penyakit pada orang tua lebih parah dan sering terjadi komplikasi. Makin tua usia akan terjadi perubahan fungsi secara fisiologik, patologik dan penurunan sistem pertahanan tubuh dan ini akan mempengaruhi kemampuan tubuh menangani OAT yang diberikan. Dari penelitian yang dilakukan oleh Trihadi dan Rahara 1995, menunjukkan bahwa kelompok usia di atas 35 tahun memberikan respon yang kurang baik terhadap pengobatan. 2 Jenis kelamin. Hampir tidak ada perbedaan di antara anak laki-laki dan perempuan sampai pada umur pubertas. Bayi dan anak kecil pada kedua jenis kelamin memiliki daya tahan yang lemah. Di Eropah dan Amerika Utara, sewaktu TB Susi : Pola Resistensi Mycobacterium Tuberculosis Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Pria..., 2008 USU e-Repository © 2008 sering ditemukan, insiden tertinggi TB paru biasanya mengenai usia muda. Angka pada pria selalu lebih tinggi pada semua usia tetapi angka pada wanita cendrung menurun tajam sesudah melampaui usia subur. Informasi terbatas dari Afrika dan India tampaknya menunjukkan pola yang sedikit berbeda. Prevalensi TB paru tampaknya meningkat seiring dengan peningkatan usia pada kedua jenis kelamin. Pada wanita secara menyeluruh lebih rendah dan peningkatan seiring dengan usia adalah kurang tajam dibandingkan pria. Pada wanita prevalensi mencapai maksimum pada usia 40-50 dan kemudian. Pada pria prevalensi terus meningkat sampai sekurang-kurangnya mencapai usia 60 tahun Crofton,J., dkk.,1999. 3 Pendidikan. Pengetahuan yang baik tentang suatu penyakit pada penderita akan mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu pengobatan. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi kemampuan untuk menerima informasi tentang penyakit, terutama penyakit TB paru. Makin rendahnya tingkat pendidikan penderita TB paru menyebabkan kurangnya pengertian penderita terhadap penyakit tersebut dan bahayanya. Pengetahuan sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Fahrudda 1999 mendapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan penderita yang dikatagorikan rendah akan berisiko Susi : Pola Resistensi Mycobacterium Tuberculosis Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Pria..., 2008 USU e-Repository © 2008 lebih dari 2 kali untuk terjadi kegagalan pengobatan dibandingkan dengan penderita dengan tingkat pengetahuan tinggi. 4 Riwayat Kontak. Seseorang yang sering kontak secara dekat dengan penderita TB paru yang infeksius dalam waktu 3 bulan, kemungkinan besar akan tertular dan menderita TB. Pada beberapa wilayah di Siberia, 25-30 dari penderita TB paru mempunyai riwayat pernah tinggal pada tempat-tempat pengurungan seperti penjara, asrama Kimerling, M.E., dkk., 2002 artinya sebelumnya pernah kontak secara dekat dengan penderita TB paru. 5 Merokok. Merokok tembakau dan minum alkohol merupakan faktor penting yang dapat menurunkan daya tahan tubuh Crofton,J., dkk., 1999, sehingga dapat mempengaruhi kesembuhan pengobatan penderita TB paru. Menurut Tjandra Yoga Aditama Kompas, 2003 hasil penelitian ternyata menghubungkan kebiasaan merokok dengan terjadinya serta proses perjalanan TB paru. Penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara prevalensi reaktifitas tes tuberkulin tes untuk mengetahui seseorang terinfeksi TB dan kebiasaan merokok. Mereka yang merokok 3-4 kali lebih sering positif tesnya, artinya 3-4 kali lebih sering terinfeksi TB daripada yang tidak merokok. Penelitian lain menunjukkan hubungan antara kebiasaan merokok dengan aktif tidaknya penyakit tuberkulosis, serta faktor risiko terjadinya tuberkulosis paru pada Susi : Pola Resistensi Mycobacterium Tuberculosis Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Pria..., 2008 USU e-Repository © 2008 dewasa muda, dan terdapat dose-response relationship dengan jumlah rokok yang dihisap per harinya.

2.3.3. Faktor Penyakit Lain yang Menyertai.