45
4.2.2 Pengukuran Kapabilitas Proses
Pengukuran kapabilitas dilakukan untuk mengetahui kondisi Kemkominfo saat ini. Dan pengukurannya menggunakan persamaan
Cp
, Cpk ,
Cpm
. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kapabilitas proses berdasarkan banyaknya
jumlah keluhan atau bagian yang dianggap tidak memenuhi keingginan perusahaan. Data diperoleh melalui perhitungan jumlah keluhan dari tiap perusahaan yang
dijadikan sampel. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai USL, LSL, UCL, LCL, rata-rata
proses
X
, dan Target T. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi Kemkominfo mempunyai kapabilitas atau tidak. Untuk nilai USL, LSL, dan Target
T diperoleh dari kepala sub bidang aplikasi perekonomian e-Business Kementerian Komunikasi dan Informatika, yaitu USL=5, LSL=0, dan T=1. Sedangkan untuk UCL,
LCL, dan rata-rata diperoleh dengan membuat bagan kendali Shewhart.
46
Gambar 4.3 Bagan Kendali Shewhart Jumlah Keluhan Perusahaan
Pada gambar di atas, terlihat bahwa nilai UCL = 6.04, LCL = -3.63, dan rata- rata = 1.20. Besarnya nilai USL lebih kecil dari nilai UCL, sedangkan nilai LSL lebih
besar dari LCL. Dari nilai-nilai tersebut, belum dapat diketahui kondisi Kemkominfo saat ini. Oleh karena itu, untuk lebih memastikannya maka dilakukan analisis dengan
melihat nilai index kapabilitas
Cp
, Cpk , dan
Cpm
. Untuk mengetahuinya, langkah awal yang dilakukan adalah dengan menguji normalitas serta membuat histogram
dari data jumlah keluhan. Dari langkah tersebut akan diketahui besarnya nilai rata- rata proses dan besarnya nilai standar deviasi. Uji normalitas bertujuan untuk melihat
nilai p-value data melalui Probability Plot data, dengan syarat jika p-value 0.05
47 maka data berdistribusi normal. Jika p-value 0.05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Gambar 4.4 Probability Plot of Failure Data
Setelah dilakukan pengujian terhadap data keluhan dari tiap perusahaan, hasilnya seperti grafik di atas. Berdasarkan grafik tersebut, diperoleh nilai p-value
0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal. Gambar 4.4 di bawah ini merupakan histogram dari data jumlah keluhan tiap
perusahaan.
48
Gambar 4.5 Histogram Jumlah Keluhan Perusahaan
Dari histogram di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata dari proses sebesar 1.205 dan nilai standar deviasi
sebesar 1.668. Setelah nilai-nilai tersebut diketahui, maka selanjutnya dihitung nilai index
Cp
, Cpk , dan
Cpm
. Perhitungannya sebagai berikut:
49 .
14 .
10 5
69 .
1 6
5 6
LSL USL
Cp
49
690 .
1 3
205 .
1 ,
690 .
1 3
205 .
1 5
min 3
, 3
min
LSL X
X USL
Cpk
07 .
5 205
. 1
, 07
. 5
795 .
3 min
24 .
24 .
, 75
. min
2 2
5 0 5
5 0.49
6 1.70 10.21
6 2.8561 0.042025 6
6
ts
USL LSL USL LSL
Cpm T
Jika ditampilkan dalam histogram, maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4. Pr
Gambar 4.6
Process Capability Jumlah Keluhan Perusahaan
50 Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa data tidak berdistribusi
normal. Karena data tidak berdistribusi normal, maka nilai
Cp
dan Cpk tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat kapabilitas proses. Sehingga yang dapat
digunakan hanya nilai
Cpm
. Dari perhitungan, nilai
Cpm
yang dihasilkan adalah 0.49. Karena nilai tersebut kurang dari satu 0.491 maka dapat dikatakan bahwa
proses belum mempunyai kapabilitas.
4.3 Analisis Masalah di Kemkominfo 4.3.1 Diagram Sebab Akibat