Peta Pekerja dan Mesin

Kelelahan fisik manusia bisa disebabkan oleh beberapa penyebab diantaranya adalah kerja yang membutuhkan fikiran banyak lelah mental dan lelah fisik. Disini waktu yang dibutuhkan untuk keperluan istirahat akan sangat tergantung pada individu yang bersangkutan, interval waktu dari siklus kerja dimana pekerja akan memikul beban kerja secara penuh, kondisi lingkungan fisik pekerjaan dan faktor-faktor lainnya. Barangkali yang paling umum dilakukan adalah memberikan satu kali periode istirahat pada pagi hari dan sekali lagi pada saat siang menjelang sore hari lama waktu periode yang diberikan berkisar 5 sampai 15 menit. 3. Kelonggaran Waktu Karena Keterlambatan-Keterlambatan Keterlambatan bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang sulit untuk dihindarkan, tetapi bisa juga disebabkan oleh beberapa faktor yang sebenarnya masih bisa untuk dihindari. Dengan demikian waktu baku dapat diperoleh dengan mengaplikasikan rumus: 100 100 tan Allowance x Normal Waktu dard S Waktu − =

3.8. Peta Pekerja dan Mesin

Man Machine Process Chart Peta pekerja mesin ini menunjukkan hubungan waktu kerja antara siklus kerja operator pekerja dan siklus operasi dari mesin atau fasilitas kerja lainnya yang ditangani oleh pekerja dan mesin ini sering bekerja secara bergantian. Disini Universitas Sumatera Utara ada empat kemungkinan terjadi hubungan kerja antara pekerja dan mesin tersebut, yaitu: 1. Operator bekerja – mesin menganggur 2. Operator menganggur – mesin bekerja 3. Operator bekerja – mesin bekerja 4. Operator menganggur – mesin menganggur Pada dasarnya kondisi menganggur idle, apakah itu terjadi pada operator maupun mesin adalah suatu hal yang merugikan. Waktu menganggur ini harus dihilangkan atau paling tidak ditekan seminimal mungkin dengan tetap mempertimbangkan batas-batas kemampuan manusia dan mesin. Peta pekerja dan mesin akan menggambarkan koordinasi atau hubungan antara waktu bekerja dan menganggur dari kombinasi siklus kerja operator atau pekerja dan mesin. Dengan demikian peta ini akan menjadi alat analisa yang baik guna mengurangi waktu menganggur. Informasi yang paling penting yang diperoleh dari pekerja dan mesin ini adalah hubungan yang jelas antara waktu siklus bekerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya. Dengan informasi ini maka kita akan memiliki data untuk menyelidiki, menganalisa dan memperbaiki stasiun kerja manusia mesin akan bisa ditingkatkan dengan jalan menyeimbangkan kerja mereka. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi tempat penelitian dilakukan adalah di UD. Pusaka Bakti yang berlokasi di Kecamatan Batangkuis Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. UD. Pusaka Bakti merupakan badan usaha pembuatan keset kaki yang terbuat dari cocofiber. Peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian pendahuluan pada tanggal 7 desember 2009 sampai tanggal 10 desember 2009 untuk mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan dan menganalisis permasalahan yang terjadi. Pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian setelah mengetahui permasalahan yang terjadi melalui wawancara dan observasi langsung dilakukan sejak tanggal 18 Januari 2010 sampai dengan awal februari, selanjutnya dilakukan penelitian untuk mengetahui keluhan musculoskeletal yang dialami operator dengan memberikan alat identifikasi dengan kuesioner SNQ dan penilaian postur yang eksisting dengan metode QEC Quick Exposure Check.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian terapan action research yaitu penelitian yang melakukan penyelidikan secara sistematis terhadap suatu masalah dengan tujuan digunakan untuk segera untuk keperluan tertentu agar tercapai suatu hasil yang lebih baik berupa pemecahan masalah yang dapat Universitas Sumatera Utara