lain, kebudayaan hukum ini merupakan bagian dari kebudayaan umum yang dihadapkan pada sistem hukum. Ide dan pemikirannya adalah mengenai proses
hukum yang sedang berjalan. Budaya hukum merupakan gambaran pemikiran masyarakat sosial dan penegakan hukum yang menggambarkan mengenai bagaimana
suatu produk hukum digunakan, ditolak atau disalahgunakan.
161
Adapun beberapa indikator penting dalam kebudayaan hukum yang menunjang adanya suatu efektivitas hukum dilihat dari faktor kebudayaannya, antara
lain pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat. Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan pemahaman akan suatu sistem hukum belum tentu memiliki
kesadaran terhadap sistem hukum tersebut. Di dalam ilmu hukum, adakalanya dibedakan antara kesadaran hukum dengan perasaan hukum.
162
Kesadaran hukum merupakan kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat dalam manusia tentang hukum
yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada. Kesadaran hukum ini erat kaitannya dengan kepatuhan hukum. Karena dengan adanya kesadaran hukum akan
lahir kapatuhan hukum.
3. Kekuatan Berlaku Filosofis
Hukum mempunyai kekuatan berlaku filosofis apabila kaedah hukum tersebut sesuai dengan cita-cita hukum sebagai nilai positif yang tertinggi. Cita-cita hukum
tertinggi bagi peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah nilai-nilai yang
161
Ibid.
162
Perasaan hukum diartikan sebagai penilaian hukum yang timbul secara serta merta dari masyarakat dalam kaitannya dengan masalah keadilan. Otje Salman, Beberapa Aspek Sosiologi
Hukum, Bandung: Penerbit Alumni, 1993, cet. 1, hal. 51.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam pembahasan mengenai efektivitas hukum, ada baiknya dibahas mengenai salah satu indikator penunjang
keefektivitasan suatu produk peraturan perundang-undangan. Dalam peraturan perundang-undangan dikenal dengan istilah yang dinamakan dengan kekuatan
berlakunya undang-undang. Kekuatan berlakunya undang-undang ini perlu dibedakan dari kekuatan mengikatnya undang-undang di masyarakat. Bahwa suatu undang-
undang telah mempunyai kekuatan mengikat sejak diundangkannya di dalam Lembaran Negara. Ini berarti bahwa sejak dimuatnya dalam Lembaran Negara setiap
orang terikat untuk mengakui eksistensinya. Kekuatan berlakunya undang-undang menyangkut berlakunya undang-undang secara operasional.
163
Kekuatan keberlakuan undang-undang tidak sama dengan kekuatan berlakunya di masyarakat. Tidak semua
peraturan perundang-undangan dapat langsung berlaku secara efektif dalam pengertian langsung dapat diterapkan dalam masyarakat.
B. Penyebab Belum Efektifnya Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang
Desain Industri di PIK Medan
Seperti telah dikemukakan pada bab I mengenai pendahuluan, penelitian ini antara lain bertujuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai
efektivitas Undang-Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain Industri bagi industri kecil pembuatan sepatu yang ada di Kota Medan. Oleh karena itu dalam
rangka memperoleh data yang akurat mengenai hal ini, peneliti melaksanakan
163
Sudikno Mertokusumo, Op.Cit, hal. 94.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
penelitian melalui tiga tahapan. Pada tahap pertama peneltian mempelajari Undang- Undang Nomor 31 Tahun 2000, kemudian penelitian melakukan survey terlebih
dahulu mengenai narasumber dan tempat-tempat akan dilaksanakannya wawancara. Wawancara
survey pendahuluan
dilakukan melalui
media internet
dan telekomunikasi. Pada tahap kedua, peneliti juga melakukan persiapan, yakni
mempersiapkan dokumen-dokumen dan alat-alat yang dibutuhkan pada saat wawancara. Tahap ketiga, peneliti telah siap untuk melaksanakan wawancara. Dalam
menjalankan wawancara, peneliti menggunakan media wawancara dengan alat tulis biasa dan dilengkapi dengan kamera. Penelitian dilaksanakan pada tiga industri kecil
yang ada di Pusat Industri Kecil Medan, yakni antara lain industri kecil milik Bapak Rahmad, industri kecil milik Bapak Harahap dan industri kecil milik Bapak H.Ade.
Penentuan ketiga industri kecil ini sebagai narasumber dirasakan cukup, dengan pertimbangan bahwa setelah melakukan survey sebelumnya, ketiga industri
ini telah mewakili berbagai jenis industri kecil yang ada di wilayah Medan. Industri kecil milik Bapak Rahmad, Bapak Harahap, Bapak Hj. Ade mewakili jenis industri
kecil yang telah maju.
164
Pertimbangan lainnya adalah bahwa metode pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini tidak memerlukan data dalam jumlah
besar atau data kuantitatif. Suatu generalisasi tetap bisa ditarik sebagai suatu kesimpulan penelitian selama data tersebut akurat dan sesuai dengan kebutuhan
164
Disebut dengan industri kecil yang sudah maju karena mereka melakukan pembuatan sepatu secara menyeluruh mulai dari sol atau alas sepatu, tatakan sepatu, upper sampai dengan logo
sepatu mereka memiliki peralatan yang cukup maju dan lengkap, rumah industri yang cukup besar, banyak menyerap tenaga kerja.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
penelitian. Hal ini mengingat bahwa hukum berlaku umum. Setiap masyarakat dianggap berhak dan berkewajiban untuk melaksanakan hukum. Adanya satu orang
saja yang tidak dapat melaksanakan mengenai hukum tersebut, maka dapat diartikan bahwa hukum tersebut telah gagal atau tidak efektif.
Bapak Rahmad merupakan pemilik industri kecil yang pertama ditemui. Ia mengkhususkan kegiatan industrinya pada perakitan alas sandal dan sepatu. Industri
Bapak Rahmad telah menjalankan usahanya selama lebih dari 8 delapan tahun. Industri pembuatan sepatunya dilakukan secara turun-temurun dalam keluarganya.
Industri Bapak Rahmad melaksanakan produksi sepatunya berdasarkan pesanan. Setiap ada pesanan, baru proses produksi dilaksanakan. Untuk setiap pesanan, mereka
dapat mengeluarkan modal sampai dengan Rp. 3.000.000. Ia menyatakan biaya modal yang ia keluarkan sudah termasuk ongkos bahan baku, upah pegawai dan termasuk
ongkos desain. Biaya yang sangat berbanding jauh tidak dipermasalahkan oleh Bapak Rahmad.
Narasumber yang kedua adalah Bapak Harahap merupakan salah satu pengusaha yang telah lama berkecimpung dalam dunia pembuatan sepatu di Jalan
Halat Medan. Beliau merupakan pemilik merek sepatu dengan label IFA. Selain sebagai pemilik, Bapak Harahap juga bertindak sebagai pendesain sepatu-sepatu
buatannya. Setelah memperoleh desain sepatu atau sandal yang baru, Bapak Harahap akan membagikan kepada para pembuat sepatu dalam industri rumah tangganya.
Desain-desain tersebut kemudian diaplikasikan dalam beberapa bagian dalam sepatu, seperti upper atas sepatu, dan alas sepatu atau sandalnya. Sepatu-sepatu yang telah
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
jadi akan dibawa kepada distributor untuk diberi logo dan disempunakan, baru kemudian dijualkan kepasaran. Jika pak Harahap memberi harga sepatunya kepada
distributor sekitar Rp. 60,000,,- maka harga sepatu tersebut di pasaran bisa menjadi tiga kali lipat sampai dengan Rp. 199.000,-.
Narasumber yang ketiga adalah Bapak Harahap pemilik Koperasi. Bapak Harahap tersebut merupakan orang lama yang bergerak di bidang industri sepatu, ia
telah berkecimpung dibisnis persepatuan sejak sepuluh tahun yang lalu. Bisnis usahanya pun telah banyak, bahkan telah mencapai pasar luar negeri. Namun
usahanya akhir-akhir ini kurang laku di pasaran, padahal bapak Haharap telah berusaha untuk memasarkan sepatu buatanya. Dalam pelaksanaan wawancara ini
peneliti menemui beberapa hambatan antara lain masalah pendanaan. Pada saat melakukan wawancara dengan para pemilik industri kecil tersebut hampir dapat
dikatakan bahwa semua pengusaha dari home industry mengatakan bahwa dari segi kualitas dan bentuk desain tidak kalah dengan sepatu desain terkenal.
Berikut ini adalah gambaran hasil wawancara mengenai Ketentuan Undang- Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri telah berlaku secara efektif.
antara lain:
1. Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat Serta Sosialisasi Pemerintah