Kekuatan Berlaku Sosiologis Perlindungan Hukum Desain Industri Terhadap Industri Kecil Berdasarkan UU Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri (Studi Pada Industri Kecil Pembuatan Sepatu Di Pusat Industri Kecil (PIK) Medan)

suatu peraturan perundang-undangan dan setiap tahapannya, kelembagaan dan sistem prosedural yang mudah didapati oleh masyarakat. 2. Persyaratan Formal Dalam kekuatan legislatif, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyerahkan kekuasaannya kepada lembaga eksekutif dan legislatif, yang berarti kedua lembaga ini dalam membuat Undang-Undang harus bekerjasama. 159 Jadi persyaratan formal suatu undang-undang berlaku secara yuridis terpenuhi apabila proses pembentukan undang-undang itu melalui lembaga eksekutif dan lembaga legislatif.

2. Kekuatan Berlaku Sosiologis

Hukum merupakan kenyataan di masyarakat. Kekuatan berlakunya hukum di dalam masyarakat ada 2 dua macam, yakni: 1. Menurut teori Kekuatan Machtstheorie hukum mempunyai kekuatan berlakunya secara sosiologis apabila dipaksakan berlakunya oleh penguasa, terlepas dari diterima atau pun tidak oleh warga masyarakat. 2. Menurut teori pengakuan Anerkennungstheorie hukum mempunyai kekuatan berlaku sosiologis apabila diterima dan diakui oleh warga masyarakat. 160 Kekuatan berlakunya undang-undang secara sosiologis sudah tentu berkaitan erat dengan budaya hukum. Budaya hukum atau legal culture di sini memiliki pengertian sikap perilaku attitude terhadap hukum dan sistem hukum. Budaya hukum mencakup kepercayaan mereka, nilai-nilai, ide, dan cita-cita. Dengan kata 159 Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 20 ayat 1. 160 Ibid, hal. 95. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara lain, kebudayaan hukum ini merupakan bagian dari kebudayaan umum yang dihadapkan pada sistem hukum. Ide dan pemikirannya adalah mengenai proses hukum yang sedang berjalan. Budaya hukum merupakan gambaran pemikiran masyarakat sosial dan penegakan hukum yang menggambarkan mengenai bagaimana suatu produk hukum digunakan, ditolak atau disalahgunakan. 161 Adapun beberapa indikator penting dalam kebudayaan hukum yang menunjang adanya suatu efektivitas hukum dilihat dari faktor kebudayaannya, antara lain pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat. Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan pemahaman akan suatu sistem hukum belum tentu memiliki kesadaran terhadap sistem hukum tersebut. Di dalam ilmu hukum, adakalanya dibedakan antara kesadaran hukum dengan perasaan hukum. 162 Kesadaran hukum merupakan kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat dalam manusia tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada. Kesadaran hukum ini erat kaitannya dengan kepatuhan hukum. Karena dengan adanya kesadaran hukum akan lahir kapatuhan hukum.

3. Kekuatan Berlaku Filosofis