suatu peraturan perundang-undangan dan setiap tahapannya, kelembagaan dan sistem prosedural yang mudah didapati oleh masyarakat.
2. Persyaratan Formal
Dalam kekuatan legislatif, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyerahkan kekuasaannya kepada lembaga eksekutif dan legislatif, yang berarti kedua lembaga
ini dalam membuat Undang-Undang harus bekerjasama.
159
Jadi persyaratan formal suatu undang-undang berlaku secara yuridis terpenuhi apabila proses pembentukan
undang-undang itu melalui lembaga eksekutif dan lembaga legislatif.
2. Kekuatan Berlaku Sosiologis
Hukum merupakan kenyataan di masyarakat. Kekuatan berlakunya hukum di dalam masyarakat ada 2 dua macam, yakni:
1. Menurut teori Kekuatan Machtstheorie hukum mempunyai kekuatan berlakunya
secara sosiologis apabila dipaksakan berlakunya oleh penguasa, terlepas dari diterima atau pun tidak oleh warga masyarakat.
2. Menurut teori pengakuan Anerkennungstheorie hukum mempunyai kekuatan
berlaku sosiologis apabila diterima dan diakui oleh warga masyarakat.
160
Kekuatan berlakunya undang-undang secara sosiologis sudah tentu berkaitan erat dengan budaya hukum. Budaya hukum atau legal culture di sini memiliki
pengertian sikap perilaku attitude terhadap hukum dan sistem hukum. Budaya hukum mencakup kepercayaan mereka, nilai-nilai, ide, dan cita-cita. Dengan kata
159
Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 20 ayat 1.
160
Ibid, hal. 95.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
lain, kebudayaan hukum ini merupakan bagian dari kebudayaan umum yang dihadapkan pada sistem hukum. Ide dan pemikirannya adalah mengenai proses
hukum yang sedang berjalan. Budaya hukum merupakan gambaran pemikiran masyarakat sosial dan penegakan hukum yang menggambarkan mengenai bagaimana
suatu produk hukum digunakan, ditolak atau disalahgunakan.
161
Adapun beberapa indikator penting dalam kebudayaan hukum yang menunjang adanya suatu efektivitas hukum dilihat dari faktor kebudayaannya, antara
lain pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat. Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan pemahaman akan suatu sistem hukum belum tentu memiliki
kesadaran terhadap sistem hukum tersebut. Di dalam ilmu hukum, adakalanya dibedakan antara kesadaran hukum dengan perasaan hukum.
162
Kesadaran hukum merupakan kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat dalam manusia tentang hukum
yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada. Kesadaran hukum ini erat kaitannya dengan kepatuhan hukum. Karena dengan adanya kesadaran hukum akan
lahir kapatuhan hukum.
3. Kekuatan Berlaku Filosofis