2. Sifat Kekeluargaan di Masyarakat
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tradisi hukum adat di Indonesia kurang atau bahkan tidak begitu mengenal perangkat hukum yang mengatur perlindungan
hak kekayaan intelektual. Hal demikian karena akar hukum Indonesia yang bersifat komunal, gotong royong dan tidak mengenal perlindungan karya intelektual yang
mengedepankan sifat individual. Hal ini terlihat dari beberapa pandangan dari para pencipta desainer yang tidak begitu memperdulikan bila karyanya ditiru orang lain,
mereka tidak mersa dirugikan bahkan merasa bangga bahwa karyanya mendapat perhatian. Mereka berpandangan bahwa karya ciptanya sebagai karya batiniah yang
universial dan dapat dinikmati siapapun dan kapan pun juga.
171
Begitu pula dengan masyarakat industri kecil. Nilai-nilai kebudayaan yang dianut oleh masyarakat industri kecil juga masih bersifat komunal dan kekeluargaan.
Unsur-unsur individual dan faktor profit oriented masih kecil di masyarakat. Sebagian besar dari mereka tidak terlalu memperedulikan perlindungan hak
individualnya selama masih memperoleh keuntungan, walaupun sedikit. Hal ini diakui oleh Bapak Rahmad. Ia mengakui industrinya memiliki keunggulan tersendiri
dibandingkan dengan industri kecil lainnya. Ia memberikan harga yang sangat murah untuk setiap desain sepatunya. Murahnya harga yang diberikan sudah termasuk
bahan, upah pembuatan dan desain “gratis” sepatu tersebut. Ia tidak mematok harga tertentu untuk desain kreasinya. Ia menyatakan hal ini merupakan trik penjualan bagi
industrinya. Trik ini merupakan pelayanan ekstra yang diberikan kepada
171
Muhamad Djumhana, Op.Cit, hal. 213.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
pelanggannya supaya terus berlangganan dengannya. Misalnya saja, untuk setiap pesanan, ia dapat mengeluarkan modal sampai dengan Rp. 1.000.000. Jika berjalan
lancar, produksi sepatu dari industri Bapak Rahmad bisa laku di pasaran sampai dengan Rp. 5.000.000. Ia menyatakan biaya yang sangat berbanding jauh ini tidak
dipermasalahkan oleh Bapak Rahmad.
3. Perubahan Mode