kemurnian yang tinggi. Fraksinasi pengembunan ini mempunyai biaya yang cukup tinggi, namun proses produksi lebih cepat dan kemurniannya lebih tinggi.
Berdasarkan dari keuntungannya, maka pemisahan asam-asam oleat dari rancangan ini menggunakan fraksinasi dengan proses pengembunan, karena produk
asam oleat yang diinginkan lebih kurang 98 sehingga asam oleat yang dihasilkan bersifat murni.
2.3. DESKRIPSI PROSES PEMBUATAN ASAM OLEAT DARI MINYAK SAWIT MENTAH
2.3.1. Tangki CPO T-01
Tangki bahan baku CPO yang dibeli dari luar dipompakan ketangki bahan baku yang dirancang sesuai dengan kapasitas dari asam oleat. Di dalam tangki ini
suhu tetap dipertahankan 30 C dengan kemurnian CPO 98 .
2.3.2. Proses Degumming
Proses degumming terjadi di separator dengan suhu 30 C dan tekanan 1,013
bar. Proses degumming adalah tahap yang meliputi proses penghilangan lendir dan getah-getah dengan penambahan bahan H
3
PO
4
= 1 dari bahan baku CPO. Bahan baku ini kemudian dipompakan ke tangki splitting SP-01 dengan suhu 80
C. Proses ini dilakukan dengan cara dehidrasi gum agar bahan tersebut lebih mudah
terpisah dari CPO, caranya ialah dengan memasukkan uap air panas ke dalam
Universitas Sumatera Utara
minyak disusul dengan pengaliran air dan selanjutnya di sentrifisi sehingga bagian lender terpisah dari air. kemudian dilanjutkan dengan proses pemusingan
sentrifusi. Caranya ialah dengan pengaliran air dan selanjutnya disentrifusi sehingga bagian gum, lendir, dan kotoran terpisah dari CPO.
2.3.3. Proses Hidrolisa
Spilitter adalah sebagai tempat berlangsungnya proses hidrolisis minyak sawit mentah . reaksi hidrolisis minyak sawit mentah dapat dituliskan sebagi berikut
O CH
2
O C R CH
2
OH O
CH O C R + 3H
2
O CH OH + 3 RCOOH O
CH
2
O C R CH
2
OH Trigliserida
Air Gliserol Asam Lemak
Lemak masuk pada temperatur 75 C dari dasar menara. Sedangkan air masuk
dari bagian atas menara. Perbandingan air masuk adalah 40-50 berat dari lemak. Tekanan splitting 50-55 atm dengan temperatur 225
C, reaksi berlangsung secara kontinu terus menerus.
Pada splitting terbentuk dua produk yaitu produk atas yang mempunyai titik didih tinggi menghasilkan asam lemak, sedangkan produk bawah yang mempunyai
titik didih rendah akan menghasilkan gliserol. Asam lemak yang keluar dari splitting akan mengalir ke kolom flash tank pada tekanan 58,5 bar, sedangkan gliserol yang
Universitas Sumatera Utara
keluar dari bawah mengalir ke flash tank gliserol pada tekanan yang sama Bailey,1982.
2.3.4. Flash Tank Asam Lemak