KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM KESELAMATAN KERJA SECARA KHUSUS

Untuk mengubah variabel – variabel proses yang diinginkan dilakukan usaha secara manual instrumen ini bekerja sebagai pencatat Recorder. Variabel – variabel yang di ukur oleh peralatan instrumentasi antara lain : 1 Variabel utama, terdiri dari suhu, tekanan, laju alir, level cairan; 2 Variabel tambahan, terdiri dari densitas, viskositas, pH dan lain – lain. Pada pabrik asam oleat ini instrumentasi yang digunakan adalah : a. Pengontrolan temperatur, digunakan pada semua peralatan utama; b. Pengontrolan tekanan, digunakan pada reaktor; c. Pengontrolan laju aliran, digunakan pada semua aliran fluida; d. Pengontrolan fluida tinggi level, digunaka pada tangki penyimpanan dan tangki air.

6.2 KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM

Keselamatan kerja merupakan bagian dari kelangsungan produksi pabrik, kerena itu aspek ini harus di perhatikan secara serius dan terpadu. Untuk maksud tersebut perlu di perhatikan cara pengendalian keselamatan kerja dan keamanan pabrik pada saat perancangan dan setelah pabrik beroperasi. Sebagai pedoman pokok dalam usaha penanggulangan masalah keselamatan kerja Pemerintah RI telah mengeluarkan Undang – undang keselamatan kerja pada tanggal 12 Januari 1970 dengan lembaran Neraga RI No 1 tahun 1970. Untuk menjamin adanya keselamatan kerja maka dalam perancangan pabrik perlu di pertimbangkan hal – hal sebagai berikut : • Adanya penerangan yang cukup dan sistem pertukaran adara yang baik; Universitas Sumatera Utara • Penanganan dan pengangkutan bahan harus seminimal mungkin; • Setiap ruang gerak harus aman dan tidak licin; • Jarak antara mesin - mesin dan antara lain harus cukup luas; • Setiap mesin dan peralatan lainnya harus dilengkapi alat pencegah kebakaran; • Tanda - tanda pengamatan harus dipasang pada setiap tempat yang berbahaya. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka diharapkan keselamatan kerja akan lebih terjamin sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar.

6.3 KESELAMATAN KERJA SECARA KHUSUS

Pada pabrik pembuatan Asam Oleat, usaha – usaha pencegahan terhadap bahaya - bahaya yang mungkin terjadi dilakukan sebagai berikut : Keselamatan kerja terhadap kebakaran dan peledakan a. Peralatan perlindungan diri ƒ Bahan - bahan yang mudah dibakar meledak harus disimpan ditempat yang aman dan dikontrol secara teratur ƒ Peralatan pabrik yang berupa bejana atau tangki, dibuat man - hole dan hand - hole yang cukup untuk pemeriksaan peralatan ƒ Fire extinguiser disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api yang relatif kecil ƒ Fier hydrant ditempatkan pada jarak 100 m, didaerah storage, proses dan perkantoran ƒ Fire water spinkler dipasang pada daerah peralatan yang beroperasi pada suhu tinggi Universitas Sumatera Utara ƒ Gas detektor dipasang pada daerah proses, storage dan daerah perpipaan dan dihubungkan dengan aliran gas diruang control untuk mendeteksi kebocoran gas ƒ Kebakaran melalui asapnya. Smoke - detektor ditempatkan pada setiap sub- station listrik untuk mendeteksi. b. Peralatan perlindungan diri Didalam lokasi pabrik disediakan peralatan perlindungan diri, yaitu: • Pemakaian dan perlengkapan pelindung ; • Sepatu pengaman ; • Masker udara ; • Pelindung mata ; • Sarung tangan. c. Keselamatan kerja terhadap listrik Adapun hal - hal yang perlu diperhatikan terhadap keselamatan kerja pada bahaya listrik adalah : • Setiap instalasi dan alat - alat listrik harus diamankan dengan pemakaian sekring atau pemutus arus listrik otomatis lainnya ; • Sistem perkabelan listrik harus direncanakan secara terpadu dengan tata letak pabrik untuk menjaga keselamatan dan kemudahan jika harus dilakukan perbaikan ; • Sistem peralatan atau bangunan yang tinggi harus dilengkapi dengan penangkal petir yang dibumikan. d. Pencegahan terhadap bahaya kesehatan Universitas Sumatera Utara Untuk mencegah bahaya terhadap gangguan kesehatan yang perlu diperhatikan adalah : • Setiap karyawan diwajibkan memakai pakaian kerja selama berada dilokasi pabrik ; • Dalam menangani bahan - bahan kimia, terutama bahan kimia beracun karyawan diharuskan memakai sarung tangan karet serta penutup hidung dan mulut ; • Poliklinik yang memadai disediakan dilokasi pabrik. e. Pencagahan terhadap bahaya mekanis • alat - alat dipasang dengan penahan yang cukup berat, untuk mencegah kemungkinan jatuh atau terguling ; • Pada peratalan berbahaya harus diberikan pagar pengaman ; • Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat ; • Untuk mencapai keselamatan kerja yang tinggi, maka perlu ditambahkan nilai - nilai disiplin bagi karyawan ; • Setiap karyawan bertugas dengan pedoman - pedoman yang diberikan ; • Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan kepada atasan ; • Peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja harus digunakan bila diperlukan ; • Setiap karyawan harus saling mengingatkan setiap perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya ; • Setiap peraturan dan keselamatan harus dipatuhi. Universitas Sumatera Utara Adapun terjadi kecelakaan kerja seperti terjadi kebakaran pada pabrik, maka hal - hal yang harus dilakukan adalah : 1. Mematikan seluruh kegiatan pabrik baik mesin maupun listrik ; 2. Mengaktifkan alat pemadam kebakaran; dalam hal ini alat pemadam kebakaran yang digunakan disesuaikan dengan jenis kebakaran yang terjadi yaitu : a Instalasi pemadam dengan air ; Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang, kertas dan bahan berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk kabut. Sebagai sember air biasanya digunakan air tanah yang dialirkan melalui pipa – pipa yang dipasang pada instalasi tertentu sekitar areal pabrik. Air ini dipompakan dengan menggunakan pompa yang bekerja dengan instalasi listrik sendiri, sehingga tidak terganggu apabila aliran listrik pada pabrik dimatikan ketika kebakaran terjadi. b Instalasi pemadam dengan CO 2 ; c yang digunakan berbentuk cair dan mengalir dari beberapa tabung gas bertekanan CO2 yang disambung secara seri menuju nozzel – nozzel. Instalasi ini digunakan untuk kebakaran dalam ruang tertutup, seperti pada tempat penyimpanan tangki dan juga pemadam pada instalasi listrik. d Instalasi pemadam dengan busa udara ; Busa yang bertekanan yang keluar dari alat pemadam kebakaran akan mendinginkan sumber kebakaran dan menyelimuti serta melindungi sumber kebakaran dari kemungkinan masuknya O 2 . Universitas Sumatera Utara e Instalasi pemadam dengan debu ; Debu pemadam cocok digunakan untuk kebakaran yang berupa lidah api, kebakaran gas dan pelarut organik bertekanan yang bocor. Universitas Sumatera Utara

BAB VII UTILITAS DAN SARANANYA