B. Produk Pembiayaan Ijarah Multijasa
1. Latar Belakang Produk Pembiayaan Ijarah Multijasa
BMT al-Munawwarah  mengeluarkan pembiayaan  multijasa dengan  nama Pembiayaan  Ijarah  Multijasa  pada  tanggal  28  April  2008.  Pembiayaan  ijarah
multijasa  adalah  produk  pembiayaan  dalam  memenuhi  kebutuhan  atas  manfaat akan  suatu  jasa.  Jadi  tujuan  dari  produk  ini  adalah  untuk  memenuhi  kebutuhan
Mitra. Sumber  dana  untuk  pembiayaan  ijarah  multijasa  adalah  berasal  dari
beberapa  pihak,  yaitu  para  nasabah,  partisipasi  modal  berbagi  hasil  dan  berbagi risiko dan  investasi khusus. Jenis produk ini adalah pembiayaan konsumtif  yang
berjangka waktu pendek, yaitu berkisar antara 1 bulan sampai dengan 1 tahun. Alasan  BMT  al-Munawwarah  mengeluarkan  produk  tersebut  adalah
sebagai berikut, yaitu: a.
Melihat  kebutuhan  pasar,  dalam  hal  ini  yaitu  kebutuhan  Mitra  BMT  al- Munawwarah.  Banyak  Mitra  yang  datang  ke  BMT  meminta  pembiayaan
untuk  membiayai  sekolah  anaknya,  membiayai  perawatan  rumah  sakit, biaya sewa rumah, dan hal lain yang berkaitan dengan manfaat atas jasa.
b. Terbitnya fatwa mengenai pembiayaan multijasa. Dengan fatwa ini maka
BMT dapat melihat pedoman yang sesuai dengan syariat.
33
33
Sutanto,  SE.,  Kepala  Bagian  Operasional,  Wawancara  Pribadi,  Pamulang,  15  September 2008
2. Syarat-syarat Pembiayaan Ijarah Multijasa
Persyaratan  yang  dimaksud  adalah  semua  hal  yang  harus  dipenuhi  yang menjadi dasar bagi  lembaga keuangan, baik yang berbasis konvensional maupun
yang berbasis syariah dalam memberikan suatu nilai layak tidaknya permohonan pembiayaan  calon  nasabah  diterima.  Penilaian  tersebut  dilihat  dari  lengkap  atau
tidaknya  syarat  yang  diajukan,  apabila  persyaratan  tersebut tidak  dipenuhi  maka akan  berakibat  permohonan  yang  diajukan  nasabah  akan  ditolak  oleh  lembaga
keuangan tersebut. Persyaratan yang diajukan oleh BMT al-Munawwarah kepada calon Mitra
pembiayaan ijarah multijasa adalah sebagai berikut: a.
Fotokopi  KTP  pemohon  suami-isteri  yang  masih  berlaku  sebanyak  2 lembar
b. Fotokopi Kartu Keluarga dan Surat Nikah
c. Fotokopi SPPT PBB atau lainnya
d. Pasphoto berukuran 3 X 4 suami-isteri sebanyak 2 lembar
e. Fotokopi rekening listrik atau telepon bulan terakhir
f. Nasabah  memiliki  sumber  penghasilan  yang  layak  yang  ditunjukkan
dengan slip gaji atau data usaha g.
Membuka  tabungan  kemitraan,  premi  asuransi  dan  membayar  biaya administrasi
h. Bersedia di survey ke rumah atau tempat usaha
i. Bersedia menyerahkan bukti atau kwitansi pembayaran kebutuhan anda
3. Contoh Kasus Pembiayaan Ijarah Multijasa
Awal  tahun  ajaran  baru  ibu  Juwariah  membutuhkan  dana  pendidikan untuk mendaftarkan anaknya sekolah di SMP Bina Insan Mulia. Untuk kebutuhan
ini  ibu Juwariah datang ke  BMT untuk  mengajukan  fasilitas pembiayaan. Untuk melaksanakan  akad  tersebut  BMT  membuat  akad  Wakalah  akad  mewakilkan
terlebih  dahulu  kepada  ibu  Juwariah  dengan  menyerahkan  sejumlah  dana  yang dibutuhkan ibu Juwariah untuk biaya pendidikan anaknya tersebut. Setelah bukti-
bukti pembayaran diperoleh dan kedua pihak sepakat, selanjutnya BMT membuat akad Ijaroh Multijasa sebagai berikut:
a. Jumlah Pembiayaan Ijarah : Rp. 5.000.000,-
b. Kesepakatan UjrohFee : Rp. 750.000,-
c. Jangka Waktu : 10 Bulan
d. Biaya Administrasi : Rp. 50.000,-
e. Cara Pembayaran : Angsuran Bulanan
f. Angsuran Pokok Ijarah : Rp. 500.000,-
g. Angsuran Ujroh Fee : Rp. 75.000,-
Dari  contoh  di  atas,  maka  dapat  dilihat  proses  pembiayaan  ijaroh multijasa di lapangan, yaitu:
1. Ketika Mitra membutuhkan bantuan dana maka Mitra akan mendatangi BMT
al-Munawwarah  dan  mengajukan  permohonan  dana  talangan  untuk memperoleh  suatu  manfaat,  kemudian  memenuhi  persyaratan  yang  diajukan.
Jika peryaratan terpenuhi maka pihak BMT akan melaksanakan uji kelayakan bagi  Mitra.  Dalam  menganalisis  kelayakan  Mitra  pada  pembiayaan  ini  sama
halnya  dengan  pembiayaan  yang  lain.
34
Dalam  tahap  ini  terjadi  negosiasi mengenai  spesifikasi  jasa,  harga,  besarnya  ujrah,  jumlah  cicilan  dan  jangka
waktu pembayaran. 2.
Setelah  pihak  BMT  memutuskan  membantu  Mitra  maka  kedua  pihak mengadakan suatu akad.
Dalam proses pembiayaan multijasa, kebanyakan Mitra belum mengetahui produk  apa  yang  akan  Mitra  ajukan.  Pada  saat  Mitra  datang  kepada  BMT  al-
Munawwarah  untuk  mengajukan  pembiayaan  untuk  sekolah,  maka  pihak  BMT memberikan produk pembiayaan ijarah multijasa. Dengan kata lain, Mitra belum
mengenal produk tersebut sebelumnya.
34
ibid
BAB IV ANALISIS