Nilai Aqidah Temuan Penelitian dan Pembahasan

Al-Qur’annya. Karena salah satu penyebab yang menghalangi dan menyulitkan hafalan adalah perbuatan maksiat. 103 Dalam kutipan lain: Hanya Amak sendiri yang berani angkat tangan dan berkata, “kita disini adalah pendidik dan ini tidak mendidik. Kemana muka kita disembunyikan dari Allah yang Maha Melihat. Ambo tidak mau ikut bersekongkol dalam ketidakjujuran ini”. 104 Dari kutipan tersebut menjelaskan bahwa betapa mulianya sikap Amak yang berani menentang keputusan mayoritas yang dalam hal ini saling bersekongkol dalam ketidakjujuran, tapi Amak dengan tegas menolak dan menentang persekongkolan tersebut karena merupakan perbuatan dosa. Dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dalam melawan kemungkaran jika mungkin digunakan kekuatan fisik atau kekuasaan. Apabila tidak bisa, maka dengan lisan, keterangan-keterangan atau hujjah. Dan, apabila tidak bisa, maka harus mengingkarinya dengan hati. Tentang hal ini Rasulullah SAW. Menjelaskan: “Barang siapa melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak dapat, lakukanlah dengan lisannya. Dan apabila tidak dapat juga, maka ubahlah dengan hatinya cukup mengingkari kebatilan itu, yang demikian itu merupakan selemah-lemah iman.” HR. Muslim. 105 Tabel 4.1 Nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel tentang Aqidah No Nilai Akidah Kutipan Novel Keterangan 1 Berserah diri kepada Allah dengan bertauhid Banyak yang berdo’a khusuk setelah Maghrib agar hari ini dia menjadi orang terpilih menerima wesel. Novel, hal. 71 Berdo’a Aku dengan khusuk memohon Allah memudahkan misi ini sehingga Berdo’a 103 Abu Syauqie al Mujaddid, Tips Agar Hafalan Tidak Mudah Hilang, http:www.solusiislam.com , diakses pada 27 April 2015. 104 Fuadi, op. cit., h. 139 105 Muhammad Ali Hasyimi, Apakah Anda Berkepribadian Muslim?, Jakarta: Gema Insani Press, 1994, Cet. ke-9, h. 107. kehidupanku kembali tenang dan damai. Novel, hal. 82 “Ya Allah telah aku sempurnakan semua usahaku dan doaku kepada-Mu. Sekarang semuanya aku serahkan kepada-Mu. Aku tawakal dan ikhlas. Mudahkanlah ujianku besok. Amin.” Novel, hal. 200 Tawakal 2 Taat dan patuh kepada Allah “Melihat yang bukan muhrim bisa menghilangkan hapalan Al- Qur’anku,” kata Baso dengan suara rendah. Mukanya ditunduk ke stang sepeda. Novel, hal. 128 Menjauhi perbuatan dosa maksiat “kita disini adalah pendidik dan ini tidak mendidik. Kemana muka kita disembunyikan dari Allah yang Maha Melihat. Ambo tidak mau ikut bersekongkol dalam ketidakjujuran ini ”. Novel, hal. 139 Tidak bersekongkol dalam perbuatan dosa

2. Nilai Ibadah

Ibadah adalah suatu bentuk ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya sebagai dampak dari rasa pengagungan yang bersemai dalam lubuk hati seseorang terhadap siapa yang kepadanya ia tunduk. Rasa itu lahir akibat adanya keyakinan dalam diri yang beribadah bahwa objek yang ditujukan ibadah itu memiliki kekuasaan yang tidak dapat terjangkau hakikatnya. 106 Maksimal yang dapat diketahui adalah bahwa yang disembah itu dan yang kepadanya tertuju ibadahnya itu adalah Dia yang menguasai jiwa raganya, namun Dia berada di luar jangkauannya. 107 106 M. Quraish Shihab, Menjawab - 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui, Jakarta, Lentera Hati, 2008, h. 3. 107 Ibid. a. Ibadah Mahdhah 1 Shalat Shalat merupakan wujud ketaatan seorang makhluk kepada penciptanya yaitu Allah SWT. Shalat merupakan salah satu ibadah yang wajib dikerjakan hr6ikaum muslimin yang sudah baligh. Hal ini didasarkan pada dalil-dalil dalam bentuk perintah dalam Al-Qur’an dan Hadits. Diantara dalil-dalil tersebut adalah fieman Allah: θßϑŠÏruρ nο4θn=¢Á9 θè?u™uρ nο4θx.¨“9 θãèx.ö‘uρ yìtΒ t⎦⎫ÏèÏ.≡§9 ∩⊆⊂∪ Arinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku.” QS. Al-Baqarah: 43 108 Ayat tersebut secara jelas memerintahkan setiap muslim untuk melaksanakan ibadah shalat. Tentunya shalat yang dimaksud adalah shalat yang wajib fardhu. Nilai shalat terletak pada peranannya sebagai jalan utama untuk mengenal Allah SWT. Shalat diwajibkan agar kita mengenal sang Pencipta. 109 Maka, jika kita ingin mengenal dan lebih mendekatkan diri dengan Allah, laksanakanlah shalat, dan berusaha untuk melaksanakannya sekhusuk mungkin. Dalam novel Negeri 5 Menara, A. Fuadi mencoba menyampaikan pesan tentang kewajiban melaksanakan ibadah sholat dalam sebuah kitipan sebagai berikut: Shalat Maghrib di masjid jami’ dihadiri seluruh penduduk sekolah. Karena hampir semua orang hadir, kecuali yang sakit atau pura-pura sakit, waktu seperempat jam setelah shalat dimanfaatkan untuk memberi maklumat penting bagi semua warga. 110 Kutipan dalam novel tersebut menjelaskan bahwa seluruh penduduk sekolah menghadiri shalat maghrib berjama’ah di masjid jami’, kecuali yang sakit sehingga menghalangi untuk ikut shalat berjamaah di masjid. Walaupun 108 Departemen Agama RI, op. cit., h. 8 109 Khalid, op. cit., h. 22 110 Fuadi, op. cit., h. 70 sakitnya tersebut menghalangi untuk ikut shalat berjamaah, akan tetapi tidak menggugurkan kewajibannya untuk tetap mendirikan shalat. Disamping shalat fardhu, A. Fuadi juga menyampaikan konsep pendidikan Islam tentang ibadah shalat sunnah yaitu shalat tahajud. Aku membentang sajadah dan melakukan shalat Tahajud.Di akhir rakaat, aku benamkan ke sajadah sebuah sujud yang panjang dan dalam. 111 Kutipan dalam novel tersebut menggambarkan sang tokoh mendirikan shalat malam yaitu shalat sunnah tahajud dan menyerahkan segalanya kepada sang pencipta. Shalat tahajjud adalah sunnah mu’akkad; berdasarkan Al- Qur’an, As-Sunnah dan Ijma’ul Ummah. 112 Adapun beberapa keutamaan dari shalat tahajud Qiyamul lail adalah sebagai berikut: a Salah satu penyebab terbesar masuk ke dalam surga. b Merupakan salah satu faktor ditinggikannya derajat dalam surga. c Berhak mendapatkan rahmat Allah dan surga-Nya. d Merupakan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. e Allah memuji sebagai bagian dari hamba-hamba-Nya yang berbakti, yaitu Ibadur Rahman. f Sebagai saksi keimanan yang sempurna. g Menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mencegah perbuatan-perbuatan dosa. h Merupakan kemulyaan seorang mukmin i Mendapatkan pahala yang sangat besar, yang lebih baik daripada dunia dan seisinya. j Membaca Al-Qur’an dalam qiyamul lail adalah kekayaan yang sangat besar. 113 b. Ibadah Ghairu Mahdhah 1 Menanamkan pendidikan Agama Dalam Al-Qur’an Allah telah berfirman: 111 Ibid., h. 197 112 Said bin Ali, Rahasia Qiyamul Lail, Terj. dari Qiyamullail: Fadhluhu, wa adabuhu wal asbab al-mu’inah alaihi fi dhau’ al-kitab was Sunnah oleh Ahmad Syaikhu, Jakarta: Darul Haq, 2003, h. 3 113 Ibid., h. 8-18. |·÷‚u‹ø9uρ š⎥⎪Ï© öθs9 θä.ts? ô⎯ÏΒ óΟÎγÏù=yz Zπ−ƒÍh‘èŒ ¸≈yèÅÊ θèùs{ öΝÎγøŠn=tæ θà−Gu‹ù=sù © θä9θàu‹ø9uρ Zωöθs ´‰ƒÏ‰y™ ∩®∪ Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” QS. An-Nisa’: 9 114 Ayat tersebut mengisyaratkan kepada orang tua agar tidak meninggalkan anak mereka dalam keadaan lemah, lemah disini maksudnya adalah lemah dalam segala aspek kehidupan seperti lemah mental, psikis, pendidikan ekonomi terutama lemah iman. Anak yang lemah iman akan menjadi generasi tanpa kepribadian. Maka telah menjadi kewajiban bagi setiap orang tua untuk menanamkan pendidikan agama kepada anak-anak mereka sedini mungkin. Karena rasa keimanan dan ketakwaan yang melekat pada diri seseorang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan pembiasaan yang diperolehnya sejak masa kecil. Dalam novel Negeri 5 Menara, pengarang juga telah menyampaikan pesannya kepada kita selaku orang tua ataupun calon orang tua untuk senantiasa menanamkan pendidikan terutama pendidikan agama kepada anak- anak kita. “Bayuang, sejak waang masih di kandungan, Amak selalu punya cita- cita,” mata Amak kembali menatapku. “Amak ingin anak laki-lakiku menjadi seorang pemimpin agama yang hebat dengan pengetahuan yang luas. Seperti Buya Hamkayang sekampung dengan kita itu. Melakukan amar makruf nahi munkar, mengajak orang kepada kebaikan dan meninggalkan kemungkaran,” Kata Amak pelan-pelan. 115 Pendidikan agama dalam keluarga merupakan awal pembentukan kepribadian anak, baik dan buruknya kepribadian anak tegantung pada 114 Departemen Agama RI, op. cit., h. 79 115 Fuadi, op. cit., h. 8 pendidikan serta lingkungan yang mengasuhnya. Disini peran orang tua sebagai pendidik anaknya sangat menentukan kualitas anak tersebut. Sehingga orang tua dituntut menjalankan kewajibannya menegakkan pilar- pilar pendidikan agama Islam dalam keluarga khususnya pada anaknya. Kutipan dalam novel Negeri 5 Menara tersebut menjelaskan bahwa orang tua Alif, terutama Amak ingin sekali anak laki-lakinya tersebut mendalami agama dan kelak menjadi seorang pemimpin agama yang hebat dengan pengetahuan yang luas. Selain selalu menanamkan pendidikan agama kepada Alif dalam kehidupan sehari-hari, Amak juga meminta Alif untuk melanjutkan pendidikannya ke pesantren. 2 Menuntut Ilmu Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi muslim, baik laki-laki maupun perempuan.Karena pentingnya menuntut ilmu, sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa menuntut ilmu itu seperti jihad di jalan Allah. Hal ini senada dengan kutipan dalam novel Negeri 5 Menara, sebagai berikut: “Baik-baik di rantau urang, Nak, Amak percaya ini perjalanan untuk membela agama. Belajar ilmu agama sama dengan berjihad di jalan Allah,” kata beliau. 116 Dari kutipan dalam novel tersebut menjelaskan bahwa Amak memberi nasihat kepada Alif tentangpentingnya belajar ilmu terutama ilmu agama, beliau mengibaratkan belajar ilmu agama sama dengan berjihad di jalan Allah. Tidak hanya itu, bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa jihad dengan ilmu lebih utama daripada dengan senjata. Karena menjaga syari’at adalah dengan ilmu. Jihad dengan senjata pun harus berbekal ilmu. Tidaklah bisa seseorang berjihad, mengangkat senjata, mengatur strategi melainkan harus dengan ilmu. Bahkan Allah menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, sebagaimana firman-Nya di dalam Al-Qur’an. 116 Ibid., h. 14 ÆÆìsùötƒ ª t⎦⎪Ï© θãΖtΒu™ öΝä3ΖÏΒ t⎦⎪Ï©uρ θè?ρé zΟù=Ïèø9 ;M≈y_u‘yŠ 4 ªuρ yϑÎ tβθè=yϑ÷ès? ×Î7yz ∩⊇⊇∪ Artinya: “...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Mujadilah: 11 117 Dalam kutipan lain disebutkan: Bujukan mereka agar tetap tinggal di kampung telah kukalahkan dengan argumen berbahasa Arab yang terdengar gagah, “uthlubul ilma walau bisshin”, artinya “tuntutlah ilmu, bahkan walau ke negeri sejauh Cina”. 118 Dari kutipan dalam novel tersebut pengarang mencoba menyampaikan sebuah pesan tentang semangat menuntut ilmu terutama ilmu agama. Jarak tidak menjadi penghalang, karena dalam Islam sendiri telah diperintahkan kepada kita untuk menuntut ilmu walaupun ke negeri Cina. Ilmu adalah suatu yang sangat mulia, sebab ilmu adalah pemberian Allah SWT. bagi manusia yang menjadi perantara untuk menjadi insan bertakwa. Disinilah Islam sangat menganjurkan sekali untuk mencari ilmu dimanapun ilmu itu berada. Ilmu adalah sebagai penerang yang mampu mengubah jalan keburukan dan kebodohan. Yang melahirkan kebijaksanaan dalam berbagai masalah-masalah kehidupan selama ada dalam koridor-koridor agama. Tabel 4.2 Nilai-nilai pendidikan Islam dalam novel tentang Ibadah

Dokumen yang terkait

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD Nilai Pendidikan Dalam Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi: Kajian Sosiologi Sastra Serta Implementasinya dalam Pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Negeri Surakarta II.

0 3 12

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI:KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM Nilai Pendidikan Dalam Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi: Kajian Sosiologi Sastra Serta Implementasinya dalam Pembelajaran di Madrasah

0 2 16

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

0 2 18

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

0 2 4

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

0 3 25

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL ”NEGERI 5 MENARA” KARYA A. FUADI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL ”NEGERI 5 MENARA” KARYA A. FUADI.

1 2 15

PENDAHULUAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL ”NEGERI 5 MENARA” KARYA A. FUADI.

0 2 19

NILAI NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

2 39 173

NILAI NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURAHMAN ELSHIRAZY

2 40 125

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI SKRIPSI

1 10 18