4 Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak.
Nilai religius ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia.
13
Dilihat dari penjabaran 3 macam jenis nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konsep nilai-nilai pendidikan Islam akidah, ibadah dan akhlak yang
dietliti dalam skripsi ini termasuk kedalam jenis nilai kerohaniaan, tetapi nilai- nilai kerohanian yang mengakui adanya nilai material dan nilai vital.
B. Konsep Pendidikan Islam
1. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka
tidak sebuah batasan-pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap.
14
Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Pedagogie”, yang berarti bimbingan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris “Education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti
pendidikan. Ataupun disebut juga dengan “At-ta’lim” yang berarti pengajaran, atau juga disebut “At-Ta’dib” yang berarti pendidikan sopan santun.
15
Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh
seseorang atau sekelompok orang yang menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
16
Diskursus pengertian pendidikan Islam Tarbiyah al-Islamiyah oleh para ahli sangat bervariasi, tetapi semuanya mempunyai korelasi yang sama, yakni
13
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma, 2008, h. 89
14
Umar Tirtarahardja dan S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005, Cet. ke-2, h. 33
15
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2004, Cet ke-4, h. 1
16
Sudirman, Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Karya, 1998, h. 4
pendidikan adalah proses mempersiapkan masa depan anak didik dalam mencapai tujuan hidup secara efektif dan efisien.
17
Istilah pendidikan dalam kontek Islam pada umumnya mengacu kepada term al-tarbiyah, al-ta’dib, dan al-ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang populer
digunakan dalam praktek pendidikan Islam ialah term al-tarbiyah. Sedangkan term al-ta’dib dan al-ta’lim jarang sekali digunakan.
18
Pengunaan istilah al-Tarbiyah berasal dari kata Rabb. Walaupun kata ini memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan makna
tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian atau eksistensinya.
19
Istilah al-Ta’lim telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam. Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat universal di banding dengan al-
Tarbiyah maupun al-Ta’dib. Rasyid Ridha, misalnya mengartikan al-Ta’lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa
adanya batasan dan ketentuan tertentu.
20
Istilah al-Ta’dib menurut al-Attas adalah istilah yang paling tepat untuk menunjukkan pendidikan Islam, yang berati pengenalan dan pengakuan yang
secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia peserta didik tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan.
21
Terlepas dari perdebatan makna dari ketiga term di atas, secara terminologi, para ahli pendidikan Islam telah mencoba memformulasi pengertian pendidikan
Islam, Di antara batasan yang variatif tersebut adalah: Menurut Sayyid Muhammad Al-Naquib Al-Attas yang dikutip oleh Armai
Arief dalam bukunya yang berjudul Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau, mendefinisikan pendidikan Islam sebagai pengenalan dan
17
Soleha dan Rada, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 15
18
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. ke-1, h. 25
19
Ibid., h. 25-26
20
Ibid., h. 27
21
Ibid., h. 30
pengakuan, yang berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat- tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa
sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan terhadap Tuhan yang tepat.
22
Ahmad Tafsir dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam mendefinisikan pendidikan Islam sebagai bimbingan yang
diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
23
Sedangkan menurut Muhammad Fadil Al-Djamali, Pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang
mengangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar fitrah dan kemampuan ajarnya pengaruh dari luar
24
Masih banyak lagi pengertian pendidikan Islam menurut para ahli, namun dari sekian banyak pengertian pendidikan Islam yang dapat kita petik, pada
dasarnya pendidikan Islam adalah usaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkat kehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrah manusia
berdasarkan hukum-hukum Islam menuju terbentuknya manusia ideal insan kamilyang berkepribadian muslim dan berakhlak terpuji serta taat pada Islam
sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Jadi nilai-nilai pendidikan Islam adalah sifat-sifat atau hal-hal yang melekat pada pendidikan
Islam yang digunakan sebagai dasar manusia untuk mencapai tujuan hidup manusia yaitu mengabdi pada Allah SWT. Nilai-nilai tersebut perlu ditanamkan
pada anak sejak kecil, karena pada waktu itu adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan yang baik padanya.
22
Armai Arief, Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau, Ciputat: Suara ADI UMJ Press, 2009, Cet. ke-1, h. 34-35
23
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. ke-7, h.27
24
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012, Cet. ke-6, h. 17
2. Landasan Pendidikan Islam
Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat. Karena
pendidikan merupakan bagian yang terpenting dari kehidupan manusia, yang secara kodrati adalah insan pedagogik, maka acuan yang menjadi landasan bagi
pendidikan adalah nilai yang tertinggi dari pandangan hidup masyarakat di mana pendidikan itu dilaksanakan.
25
Untuk itu, dikarenakan yang dibahas dalam penelitian ini adalah Pendidikan Islam, maka yang menjadi pandangan hidup yang melandasinya adalah pandangan
yang Islami. Landasan iti terdiri dari Al-Qur’an dan Hadits Sunnah Nabi Muhammad SAW yang dapat dikembangkan dengan ijtihad, al-maslahah al-
mursalah, istihsan, qiyas dan sebagainya.
26
a. Al-Qur’an
Secara etimologi Al-Qur’an artinya bacaan. Kata dasarnya qara’a, yang artinya membaca. Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, akan tetapi isinya
harus diamalkan. Oleh karena itu Al-Qur’an dinamakan kitab; yang ditetapkan atau diwajibkan untuk dilaksanakan.
27
Adapun dari segi istilah, Al-Qur’an merupakan firman Allah yang telah diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW. Tujuannya, untuk menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di
dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak. Al-Qur’an tersebut terbagi ke dalam 30 juz, 114 surah, lebih dari 6000 ayat, dan 325.345 suku kata.
28
Al-Qur’an adalah firman Allah yang di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan
melalui ijtihad. Ajaran yang terkandung di dalamnya terdiri dari dua prinsip
25
Soleha dan Rada, op. cit., h. 24
26
Zakiyah Daradjat,et. al.,Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, Cet. ke-10, h. 19
27
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 171
28
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, Cet. ke-8, h. 93