Bakteri dalam Biodesulfurisasi Sulfur Organik

Gambar 4. Biodesulfurisasi dengan Jalur 4S Zhongxuan et al., 2002 Aplikasi biodesulfurisasi batubara di lapangan dengan menggunakan bakteri pada jalur 4S perlu dilakukan setelah proses desulfurisasi sulfur anorganik dengan menggunakan metode fisika dan kimia. Menurut Klein 1998, 90 sulfur anorganik pada batubara dapat dihilangkan dengan cara desulfurisasi fisika seperti dihancurkan, ditumbuk dan dicuci. Selanjutnya proses desulfurisasi dilanjutkan dengan menggunakan bakteri. Hal ini dilakukan untuk desulfurisasi sulfur organik yang sulit untuk dihilangkan dengan metode fisika dan kimia, salah satunya adalah DBT Prayuenyong, 2002.

2.5. Bakteri dalam Biodesulfurisasi Sulfur Organik

Biodesulfursasi sulfur organik pada awalnya dianggap gagal karena bakteri yang diisolasi tidak bisa secara khusus menghapus sulfur dan menyebabkan penurunan nilai karbon pada batubara. Perhatian awal telah difokuskan pada penghapusan sulfur dari DBT karena senyawa ini merupakan sulfur organik yang ditemukan pada sebagian besar bahan bakar fosil. Isolasi dan karakterisasi Rhodococcus erythropolis IGTS8 sebelumnya disebut Rhodococcus IGTS8 menyebabkan kemajuan dalam penelitian biodesulfurisasi DBT Prayuenyong, 2002. Beberapa mikroorganisme desulfurisasi DBT telah diisolasi, contohnya Rhodococcus. sp IGTS8 Gallagher et al., 1993, R. erythropolis D-1 Izumi et al., 1994, R. erythropolis H-2 Ohshiro et al., 1996, R. erythopolis KA2-5-1 Izumi et al., 1994, Rhodococcus. sp SY1, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai Corynebacterium. sp Omori et al., 1995, Mycobacterium. sp G3 dan Gordona sp CYKS1 Nekodzuka et al., 1997. Bakteri yang saat ini paling banyak dipelajari dalam proses biodesulfurisasi sulfur organik adalah dari genus Rhodococcus. Genus Rhodococcus memiliki kemampuan untuk menghapus sulfur anorganik dan sulfur organik dan akibatnya proses biodesulfurisasi saat ini telah banyak dilakukan dengan menggunakan spesies ini Prayuenyong, 2002. Spesies Rhodococcus yang telah ditemukan diantaranya yaitu Rhodococcus erythropolis IGTS8 Kayser et al., 1993, R. erythropolis D-1 Izumi et al., 1994, R. erythropolis H-2 Ohshiro et al., 1996, Rhodococcus. sp SY1 Omori et al., 1995 dan Rhodococcus. sp ECRD-1 Grossman et al., 1999. Diantara semuanya R. erythropolis IGTS8 adalah yang paling banyak dipelajari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bozdemir et al 1996 diketahui bahwa R. erythropolis IGTS8 dapat menghilangkan 55,2 sulfat, 20 pirit, 23,5 sulfur organik dan 30,2 sulfur total dari batubara lignit selama 96 jam.

2.6. Isolasi dan Seleksi Bakteri