Desulfurisasi DBT Hasil Seleksi Bakteri Desulfurisasi pada Medium MSM-DBT Cair

pertumbuhan sel yang tidak terlalu tinggi Gambar 10 dan degradasi DBT lebih sedikit Gambar 12. Setelah pencuplikan jam ke-16 terjadi kenaikan pH pada ketiga isolat hingga akhir masa inkubasi jam ke-24. Nilai pH yang meningkat disebabkan lisisnya sel di dalam media kultur akibat mulai terbentuknya zat sisa metabolit yang bersifat racun untuk sel. Sel yang mati di dalam media, kemudian terdeaminasi kembali sebagai sumber nitrogen untuk metabolisme mikroba yang masih bertahan sehingga terjadi efek buffering Kirk, 1993. Hal ini didukung dengan penurunan jumlah sel ketiga isolat bakteri pada waktu pencuplikan yang sama Gambar 10.

4.3.3. Desulfurisasi DBT

Nilai absorbansi sulfat pada semua isolat menunjukkan terjadinya perubahan selama inkubasi hingga jam ke-24 Gambar 12. Berdasarkan hasil analisis varian multivariate MANOVA pada taraf nyata 95, perubahan nilai absorbansi sulfat pada ketiga isolat berbeda nyata diantara waktu-waktu pengukuran yang berbeda. Kemampuan desulfurisasi DBT pada setiap isolat bakteri dilakukan dengan cara mengukur sulfat yang terbentuk pada medium fermentasi. Hal ini disebabkan hasil akhir proses desulfurisasi DBT yang dilakukan oleh bakteri dengan jalur 4S adalah sulfat Wang et al., 2004, dengan demikian kandungan sulfat dapat dijadikan indikator terjadinya proses desulfurisasi DBT. 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 4 8 12 16 20 24 N il a i A b s o rb a n si 4 6 n m W akt u Jam Kontrol 15 N 26 N 34 N Nilai absorbansi sulfat pada ketiga isolat berfluktuasi antara 0,127 hingga 1,065. Nilai absorbansi sulfat pada ketiga isolat mengalami kenaikan pada awal inkubasi dan selanjutnya mengalami penurunan. Isolat 26N dan 34N mengalami kenaikan nilai absorbansi sulfat hingga jam ke-12, namun kenaikan nilai absorbansi sulfat pada isolat 26N tidak signifikan. Sedangkan untuk isolat 15N kenaikan nilai absorbansi sulfat terjadi hingga jam ke-16. Berdasarkan hasil uji Duncan nilai absorbansi sulfat pada isolat 15N lebih besar secara nyata dengan kedua isolat lainnya Lampiran 9. Hal ini disebabkan rata-rata absorbansi sulfat pada isolat 15N paling tinggi yaitu sebesar 0,559. Tingginya nilai absorbansi sulfat pada isolat 15N karena tingginya degradasi DBT pada medium. Hal ini diperkuat dengan tingginya pertumbuhan sel Gambar 10 dan penurunan pH Gambar 11 yang signifikan pada isolat 15N. Menurut Young Gambar 12. Nilai absorbansi sulfat isolat bakteri terseleksi dalam media MSM-DBT cair diinkubasi pada suhu ruang dan agitasi 120 rpm et al. 2005 semakin tinggi kadar sulfat pada medium mengindikasikan bahwa semakin tinggi pula degradasi DBT yang dilakukan oleh bakteri. Penurunan nilai absorbansi sulfat pada isolat 26N dan 34N terjadi lebih cepat yaitu pada jam ke-16, sedangkan isolat 15N baru mengalami penurunan nilai absorbansi sulfat pada jam ke-20. Penurunan nilai absorbansi sulfat diartikan dengan berkurangnya degradasi DBT dan menurunnya jumlah sel pada setiap isolat Gambar 10.

4.4. Hasil Pengukuran DBT