Hasil Seleksi Bakteri Desulfurisasi pada Medium MSM-DBT Agar

Kemunculan sebagian besar isolat bakteri yang terisolasi pada IBDTL cenderung relatif lebih stabil. Hal ini ditandai dengan konsistennya kemunculan sebagian besar isolat bakteri selama waktu pencuplikan.

4.2. Hasil Seleksi Bakteri Desulfurisasi pada Medium MSM-DBT Agar

Dua puluh dua isolat bakteri desulfurisasi yang diperoleh dari IBDL maupun IBDTL diuji lanjut pada medium MSM-DBT agar. Seleksi pada medium MSM-DBT agar hanya dilakukan pada isolat bakteri desulfurisasi yang telah diperoleh. Hal ini disebabkan isolat bakteri tersebut diduga memiliki kemampuan desulfurisasi DBT. Seleksi ini bertujuan untuk memperoleh bakteri yang memiliki kemampuan potensial untuk mendegradasi DBT. Hasil seleksi menunjukkan bahwa dari 22 isolat bakteri desulfurisasi, 15 isolat bakteri tumbuh pada medium MSM-DBT agar sedangkan 7 isolat bakteri lainnya tidak dapat tumbuh Tabel 3. Tujuh isolat bakteri yang tidak tumbuh pada medium seleksi MSM-DBT agar, pada saat proses isolasi tumbuh dengan baik. Hal ini diduga isolat bakteri tersebut bersinergi dengan bakteri lain yang tumbuh saat isolasi. Sinergisme adalah kehidupan bersama yang menyebabkan terjadinya suatu kemampuan untuk melakukan perubahan kimia tertentu dalam substrat atau medium Suharni et al., 2007. Selain itu, beberapa isolat bakteri tersebut terisolasi dengan IBDL sehingga kurang teradaptasi dengan DBT dan batubara yang terkandung dalam medium MSM-DBT agar, seperti isolat 1N, 2N, 21N dan 46N. Tabel 3. Hasil uji seleksi isolat bakteri desulfurisasi pada medium MSM-DBT agar Keterangan : - : Koloni tidak tumbuh + : Koloni tumbuh sangat sedikit 50 + + : Koloni tumbuh sedikit 50-150 + + + : Koloni tumbuh banyak 151-300 + + + + : Koloni tumbuh sangat banyak 300 Isolat bakteri yang mengalami pertumbuhan pada medium MSM-DBT agar sebagian besar adalah isolat bakteri yang terisolasi dengan IBDTL sehingga sudah teradaptasi lebih baik dengan DBT dan batubara yang terkandung dalam medium MSM-DBT agar. Isolat bakteri yang tumbuh pada medium MSM-DBT agar memiliki kemampuan untuk mendegradasi DBT. Hal ini disebabkan mikroorganisme yang dapat mendegradasi DBT memiliki 4 enzim yang bereaksi pada jalur 4S, yaitu enzim DszA, DszB, DszC dan DszD. Enzim DszC dan DszD No Kode Isolat Pertumbuhan 1 1N - 2 2N - 3 6N - 4 7N + + + 5 8N - 6 10N - 7 12N + + + 8 14N + + + 9 15N + + + + 10 21N - 11 26N + + + + 12 32N + + + 13 33N + + + 14 34N + + + + 15 40N + + + 16 41N + + + 17 42N + + 18 43N + 19 46N - 20 47N + + + 21 49N + + + 22 50N + + + dapat mengoksidasi DBT menjadi DBT-sulfoxide dan DBT-sulfone, kemudian enzim DszA dan DszD mengubahnya menjadi HBP-sulfonat dan selanjutnya enzim DszB mengubahnya kembali menjadi HBP dan sulfit. Pada proses selanjutnya sulfit akan teroksidasi menjadi sulfat Kevin et al., 1996. Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa setiap isolat bakteri yang tumbuh pada medium MSM-DBT agar mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda. Isolat 15N, 26N dan 34N mempunyai pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan isolat bakteri lainnya. Isolat bakteri yang mempunyai pertumbuhan paling tinggi diindikasikan mempunyai kemampuan yang tinggi dalam mendegradasi DBT. Oleh karena itu, ketiga isolat tersebut kemudian dipilih untuk diuji lanjut pada tahap seleksi berikutnya yaitu seleksi pada medium MSM-DBT cair.

4.3. Hasil Seleksi Bakteri Desulfurisasi pada Medium MSM-DBT Cair