37 mendorong karyawan untuk melakukan yang terbaik bagi pencapaian tujuan yang
dikehendaki. Adanya sasaran anggaran yang jelas, maka akan mempermudah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Locke 1968 dalam Kenis 1979 mengatakan kejelasan sasaran anggaran disengaja untuk mengatur perilaku karyawan.
Ketidakjelasan sasaran anggaran akan menyebabkan pelaksana anggaran menjadi bingung, tidak tenang dan tidak puas dalam bekerja. Hal ini menyebabkan
kondisi lingkungan yang tidak pasti.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Milani 1975 menemukan adanya pengaruh positif antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajer, Brownell 1982 menemukan bahwa partisipasi
dalam anggaran memiliki pengaruh yang rendah terhadap kinerja manajer, namun dalam pengujian selanjutnya Brownell dan Mclness, 1986 menemukan bahwa
anggaran partisipati memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja manajer.
Siegel Marconi 1989 dalam Puspaningsih 2002 menyatakan bahwa kesenjangan anggaran merupakan usaha yang dapat dibuat oleh manajer sehubungan
dengan partisipasi dalam penganggaran. Merchant 1981 menyatakan hubungan
Universitas Sumatera Utara
38 negatif antara anggaran partisipatif dan kinerja manajerial dapat terjadi akibat tingkat
partisipasi yang tinggi. Locke 1967 dalam Kenis 1979 dan Kenis 1979 menunjukkan hubungan
kejelasan sasaran anggaran dengan kinerja manajerial menunjukkan hasil yang signifikan. Demikian juga, penelitian Darma 2004 mendukung adanya hubungan
antara kejelasan sasaran anggaran dengan kinerja dalam konteks pemerintah daerah. Hal ini didukung penelitian Abdullah 2004 yang mengatakan terdapat hubungan
yang signifikan antara kejelasan sasaran anggaran dengan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Namun sebaliknya, penelitian Adoe 2002 menunjukkan
kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Penelitian Jumirin 2001 mengatakan tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara kejelasan sasaran anggaran dengan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
39 Rangkuman hasil penelitian terdahulu ditunjukkan pada matriks berikut ini.
Tabel 2.1. Review Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel Yang
Digunakan Kesimpulan
1 Milani 1975 The Relationship of
Participation in Budget Setting to
Industrial Supervisor Performance
Attitudes : A. Field Study
Participation in Budget X
Supervisor Performance
Attitudes Y Menemukan adanya
pengaruh positif antara partisipasi anggaran
dengan kinerja manajer
2 Kenis 1979 The Effect of
Budgetary Goal Characteristics on
Managerial Attitudes and Performance
Budgetary Goal Characteristics
X Managerial
Attitudes Y
1
Performance Y
2
Hubungan kejelasan sasaran anggaran
dengan kinerja manajerial
menunjukkan hasil yang signifikan.
3 Merchant 1981
The Design of Corporate Budgeting
System : Influences on Managerial
Behavior and Performance
Participation in Budgeting X
1
Budgetary Slack X
2
Managerial Behavior and
Performace Y Menyatakan hubungan
negatif antara anggaran partisipatif
dan kinerja manajerial dapat terjadi akibat
tingkat partisipasi yang tinggi. Hal ini
disebabkan oleh adanya pengaruh
kesenjangan anggaran yang timbul akibat
partisipasi yang tinggi dalam penganggaran
tersebut. Kesenjangan anggaran yang
merupakan disfungsional dalam
penganggaran ini adalah usaha yang
dilakukan untuk melonggarkan
anggaran dengan harapan dapat
mencapai kinerja yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
40
4 Brownell 1982
Participation in
Budgeting Process : When It Works and
When It Doesn’t Participation in
Budgeting Process X
Managerial Performance
Y Menemukan bahwa
partisipasi dalam anggaran memiliki
pengaruh yang rendah terhadap kinerja
manajer.
5. Brownell dan
Mclness, 1986 Budgetary
Participation, Motivation and
Managerial Performance
Budgetary Participation
X
1
, Motivation
X
2
Managerial Performance
Y Menemukan bahwa
anggaran partisipati memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap kinerja
manajer.
6 Jumirin 2001
Persepsi Kepala Instansi Pemerintah
Terhadap Otonomi Daerah dan
Akuntabilitas Kinerja Persepsi
Kepala Instansi Pemerintah X
Otonomi Daerah Y
1
Akuntabilitas Kinerja Y
2
Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara kejelasan sasaran
anggaran dengan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah.
7 Adoe 2002
Pengaruh Karakteristik Tujuan
Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap dan
Kinerja Pemerintah Daerah di Propinsi
Nusa Tenggara Timur Karakteristik
Tujuan Anggaran X
Perilaku Y
1
Sikap Y
2
Kinerja Pemerintah
Daerah Y
3
Kejelasan sasaran anggaran tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial. Penelitian Jumirin
2001 mengatakan tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara
kejelasan sasaran anggaran dengan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
8 Abdullah 2004
Pengaruh Kejelasan
Sasaran Anggaran, Pengendalian
Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Pada Kabupaten dan Kota di Daerah
Istimewa Yogyakarta Kejelasan
Sasaran Anggaran X
1
Pengendalian Akuntansi X
2
Sistem Pelaporan X
3
Akuntabilitas Kinerja Y
Terdapat hubungan yang signifikan antara
kejelasan sasaran anggaran dengan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Lanjutan Tabel 2.1
Universitas Sumatera Utara
41
10 Darma, E.S.
2004 Pengaruh Kejelasan
Sasaran dan Sistem Pengendalian
Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
dengan Komitmen Organisasi sebagai
Variabel Pemoderasi pada Pemerintah
Daerah Kejelasan
Sasaran X
1
Sistem Pengendalian
Akuntansi X
2
Komitmen Organisasi X
3
Kinerja Manajerial Y
Komitmen organisasi merupakan keyakinan
dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan
sasaran goal yang ingin dicapai
organisasi. Komitmen organisasi yang tinggi
akan cenderung menurunkan senjangan
anggaran dan signifikan terhadap
kinerja.
Lanjutan Tabel 2.1
Universitas Sumatera Utara
42
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan analogi teoritis dan tinjauan terhadap beberapa hasil penelitian terkait dengan hubungan partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan
implikasinya terhadap kinerja, maka hubungan variabel penelitian dalam penelitian ini digambarkan melalui diagram kerangka konseptual berikut ini.
Gambar 3.1. Diagram Konseptual
Mardiasmo 2005 menyatakan terdapat beberapa alasan pentingnya anggaran sektor publik yaitu: a Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk
mengarahkan pembangunan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, b Anggaran diperlukan karena adanya
masalah keterbatasan sumber daya scarcity of resources, pilihan choise dan trade offs. c Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah
bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.
Parisipasi Anggaran
Kejelasan Sasaran Anggaran
Kinerja Aparat Perangkat Daerah
Universitas Sumatera Utara