32 5. Kesulitan Tujuan Anggaran
Kesulitan Tujuan Anggaran adalah range dari sangat longgar dan mudah dicapai sampai sangat ketat dan tidak dapat dicapai. Tujuan yang mudah
dicapai gagal untuk memberikan suatu tantangan untuk partisipan dan memiliki sedikit pengaruh motivasi. Tujuan yang sangat ketat dan tidak dapat dicapai,
mengarahkan pada perasaan gagal, frustrasi, tingkat aspirasi yang rendah, dan tujuan partisipan.
2.1.3. Partisipasi Anggaran
Anggaran merupakan rencana jangka pendek biasanya satu tahun perusahaan untuk melaksanakan sebagian rencana jangka panjang yang berisi langkah
strategi untuk mewujudkan strategi objektif tertentu beserta taksiran sumber daya yang diperlukan. Nafirin 2000 mengemukakan bahwa anggaran merupakan suatu
rencana keuangan periodic yang disusun berdasarkan program – program yang disahkan.
Kenis 1979 mengemukakan bahwa dalam penyusunan anggaran perlu
diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan cara mempertimbangkan hal – hal berikut ini:
1. Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan.
2. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan adanya partisipasi dalam
penyusunan anggaran.
Universitas Sumatera Utara
33 3.
Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa tertekan, tetapi termotivasi.
4. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat
dan tepat waktu, sehingga apabila aterjadi penyimpangan yang memungkinkan dapat segera diantisipasi lebih dini.
Menurut Brownell 1982, partisipasi anggaran adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran, sementara Chong 2002 menyatakan
sebagai proses dimana bawahanpelaksana anggaran diberikan kesempatan untuk terlibat dalam dan mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran.
Kesempatan yang diberikan diyakini meningkatkan pengendalian dan rasa keterlibatan dikalangan bawahanpelaksana anggaran. Partisipasi manajer dalam
proses penganggaran mengarah kepada seberapa besar tingkat keterlibatan manajer dalam menyusun anggaran serta pelaksanaannya untuk mencapai target anggaran
Kenis, 1979. Partisipasi secara luas pada dasarnya merupakan proses organisasional, para
anggota organisasi terlibat dan mempunyai pengaruh dalam suatu pembuatan keputusan yang berkepentingan dengan mereka. Partisipasi dalam konteks
penyusunan anggaran merupakan proses para individu, yang kinerjanya dieveluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan budget emphasis, terlibat dan mempunyai
pengaruh dalam penyusunan target anggaran Brownell, 1982. Sebagaimana yang dikemukakan Milani 1975, bahwa tingkat keterlibatan dan pengaruh bawahan
terhadap pembuatan keputusan dalam proses penyusunan anggaran merupakan faktor
Universitas Sumatera Utara
34 utama yang membedakan antara anggaran partisipatif dengan anggaran non
partisipatif. Aspirasi bawahan lebih diperhatikan dalam proses penyusunan anggaran partisipatif, sehingga lebih memungkinkan bagi bawahan melakukan negosiasi
dengan atasan mengenai target anggaran yang menurut mereka dapat dicapai. Banyak penelitian bidang akuntansi manajemen yang menaruh perhatian
terhadap masalah partisipasi dalam proses penyusunan anggaran, karena anggaran partisipatif dinilai mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan perilaku anggota
organisasi. Partisipasi pekerja dalam proses penyusunan anggaran dapat mengakibatkan motivasi untuk mencapai target yang ditetapkan dalam anggaran,
selain itu anggaran partisipatif juga menyebabkan sikap respek bawahan terhadap pekerjaan dan perusahaan Milani, 1975. Cherrington dan Cherrington 1973
menemukan hubungan yang positif antara partisipasi dengan kepuasan kerja dan kinerja manajerial. Studi eksperimental tersebut menguji pengaruh pengendalian
melalui anggaran dan pemberian penghargaan terhadap kepuasan kerja dan kinerja manajerial. Menurut penelitian tersebut, ada tiga tujuan utama yang dapat dicapai
melalui partisipasi penganggaran, yaitu : 1.
Akseptasi anggota organisasi terhadap rencana kegiatan. 2.
Peningkatan semangat kerja 3.
Peningkatan produktivitas. Proses penyusunan anggaran suatu organisasi, merupakan kegiatan yang
penting dan sangat kompleks, karena anggaran mempunyai kemungkinan dampak fungsional atau disfungsional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi Milani,
Universitas Sumatera Utara
35 1975. Argyris 1952 yang melakukan penelitian empiris terhadap proses
penyusunan anggaran pada empat perusahaan manufaktor skala menengah menemukan adanya disfungsional anggaran terhadap sikap dan perilaku. Anggaran
yang terlalu menekan cenderung menimbulkan sikap agresi bawahan terhadap atasan dan menyebabkan ketegangan dan hal tersebut justru tidak memotivasi bawahan
untuk meningkatkan kinerjanya, bahkan menyebabkan inefisiensi sebagai dampak dari penyusunan anggaran yang kaku dengan target yang sulit dicapai. Disamping itu,
Merchant 1981 menemukan hasil bahwa dengan partisipasi anggaran yang tinggi akan berdampak kepada menurunnya kinerja yang dipengaruhi oleh kesenjangan
anggaran yang timbul akan partipasi yang tinggi didalam penyusunan anggaran tersebut. Hal ini terjadi akibat terbuka seluas – luasnya bagi bawahan untuk
berpartisipasi terhadap proses penyusunan anggaran. Partisipasi memberikan dampak positif terhadap perilaku karyawan,
meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dan meningkatkan kerjasama diantara para manajer. Betapa pun demikian, Bentuk keterlibatan bawahanpelaksana
anggaran disini dapat bervariasi, tidak sama satu organisasi dengan yang lain. Tidak ada pandangan yang seragam mengenai siapa saja yang harus turut berpartisipasi,
seberapa dalam mereka terlibat dalam pengambilan keputusan dan beberapa masalah menyangkut partisipasi Siegel dan Ramanauskas-Marconi, 1989. Organisasi harus
memutuskan sendiri batasanbatasan mengenai partisipasi yang akan mereka terapkan.
Universitas Sumatera Utara
36 Ada dua alasan utama mengapa partisipasi anggaran penitng dalam
penyusunan anggaran, yaitu 1 keterlibatan atasanpemegang kuasa anggaran dan bawahanpelaksana anggaran dalam partisipasi anggaran mendorong pengendalian
informasi yang tidak simetris dan ketidakpastian tugas, 2 melalui partisipasi anggaran, individu dapat mengurangi tekanan tugas dan mendapatkan kepuasan kerja,
selanjutnya dapat mengurangi senjangan anggaran.
2.1.4. Kejelasan Sasaran Anggaran