Proses pengambilan keputusan pada uji-t ini ialah : 1. Menghitung nilai t-hitung dari variabel yang diteliti
2. Menetapkan hipotesis yang akan diuji Ho : Kedua variabel tidak mempunyai hubungan signifikan
Ha : Kedua variabel mempunyai hubungan yang signifikan Dimana kriteria pengambilan keputusan :
a. Terima H jika – t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada α = 5 b. Terima Ha jika - t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada α = 5 3. Kesimpulan.
2. Hasil Pengujian Statistik Uji-t
A. Rasio perputaran persediaan
Uji statistik pada analisis korelasi merupakan pengujian hipotesis secara individual untuk membuktikan nilai dari spearman rho dari variabel-variabel X
secara signifikan berhubungan variabel Y. Pada perhitungan korelasi spearman telah disimpulkan adanya hubungan yang positif antara rasio perputaran dengan
ROI. Untuk menguji apakah hubungan ini signifikan atau tidak maka digunakan uji-t yaitu :
a.
r 2
r 1
2 n
t −
− =
2
762 ,
1 2
8 762
, t
− −
=
581 ,
1 6
762 ,
t −
=
31 ,
14 762
, t
=
882 ,
2 t
=
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil perhitungan uji-t diatas menunjukkan nilai dari uji-t ialah sebesar 2.883. Dimana nilai dari t-
tabel pada α = 5 untuk uji dua pihak dan dk = n-2, maka nilai t-tabelnya ialah 2.447. Hal ini berarti nilai dari t
hitung
t
tabel
, sehingga hipotesis dari Ho ditolak sedangkan hipotesis H
a
diterima. c. Kesimpulan
Nilai dari perhitungan uji-t untuk menunjukkan bahwa variabel rasio hubungan yang signifikan terhadap rasio perputaran persediaan memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kemampuan perusahaan dalam memperoleh labanya ROI. Hal ini jelas erlihat dari nilai uji t t
tabel
2,833 2,447. B.
Periode Perputaran Persediaan
Hasil perhitungan korelasi spearman telah menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara periode perputaran persediaan dengan kemampuan perusahaan
memperoleh laba diukur dengan ROI sebesar 0,762. Untuk melihat apakah hubungan antara periode perputaran persediaan dangan ROI ini signifikan maka
ditentukan dengan nilai uji-t nya.
a.
r 2
r 1
2 n
t −
− =
419 ,
6 762
, t
− =
783 ,
3 762
, t
− =
883 ,
2 t
− =
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil perhitungan uji-t diatas menunjukkan nilai dari uji-t ialah sebesar 2,883 tanda negatif hanya menunjukkan arah hubungan. Dimana nilai dari t
tabel
pada α = 5 untuk uji dua pihak dan dk = n-2 ialah 2.447. Hal ini berarti nilai
dari t
hitung
t
tabel
, sehingga hipotesis dari Ho ditolak sedangkan hipotesis H
a
diterima. c. Kesimpulan
Nilai dari perhitungan uji-t untuk periode perputaran persediaan ini menunjukkan bahwa variabel periode perputaran persediaan memiliki
hubungan yang negatif dan signifikan terhadap kemampuan perusahaan dalam memperoleh rabanya ROI. Hal ini jelas terlihat dari nilai uji-t
hitung
t
tabel
2,883 2,447. C.
Rasio Total Aktiva
Hasil perhitungan koefisien korelasi spearman telah menunjukkian adanya hubungan yang positif antara rasio total aktiva dengan ROI sebesar 0.905.
Untuk melihat apakah hubungan antara periode perputaran persediaan dengan ROI ini signifikan atau tidak maka dapat ditentukan melalui nilai uji-t nya.
a.
r 2
r 1
2 n
t −
− =
2
905 ,
1 2
8 905
, t
− −
=
181 ,
6 905
, t
=
211 ,
5 t
=
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil perhitungan uji-t di atas menunjukkan nilai dari uji-t ialah sebesar 156. Dimana nilai dari t-tabel pa
da α= 1 untuk uji dua pihak dan dk = n-2, ialah sebesar 3,707. Hal ini berarti nilai dari t
hitung
t
tabel
, sehingga hipotesis dari Ho ditolak sedangkan hipotesis H
a
diterima. c. Kesimpulan
Nilai dari perhitungan uji-t untuk rasio total aktiva ini menunjukkan bahwa variabel rasio total aktiva memiliki hubungan yang positif dan signifikan
terhadap kemampuan perusahaan dalam memperoleh labanya ROI. Hal ini jelas terlihat dari nilai uji t t
tabel
5,211 3,707. Model dari analisis korelasi spearman menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara rasio perputaran persediaan, periode perputaran persediaan dan rasio total aktiva dengan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba ROI. Variabel rasio perputaran persediaan dan rasio total aktiva memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap ROI perusahaan,
sedangkan periode perputaran persediaan memiliki hubungan yang negatif dengan signifikan terhadap ROI perusahaan. Sementara itu rasio perputaran piutang dan
periode rata-rata pengumpulan piutang tidak memiliki hubungan dengan ROI perusahaan sehingga tidak di uji-t untuk melihat tingkat signifikansinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan, ditarik kesimpulan dari rumusan masalah yang dihipotesiskan sebagai berikut :
1. Hipotesis yang pertama diterima, hipotesis pertama penelitian ini memprediksikan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara
rasio perputaran persediaan dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba ROI. Fakta empiris dari hasil penelitian ini
menemukan bahwa rasio perputaran persediaan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap kemampuan memperoleh laba
pada PD. Aneka Industri dan Jasa Medan. Artinya semakin besar nilai dari rasio perputaran persediaan maka akan mempunyai hubungan
positif dengan nilai ROI pada perusahaan. Hal ini dibuktikan dari besarnya spearman rhor
s
sebesar 0,762 dan nilai signifikannya lebih kecil dari
α = 5 0,028 0,05. 2. Hipotesis kedua ditolak, dimana hipotesis kedua penelitian ini
memprediksikan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara rasio perputaran piutang dengan kemampuan perusahaan memperoleh
laba ROI PD. Aneka Industri dan Jasa Medan. Fakta empiris dari hasil penelitian ini menemukan bahwa rasio perputaran piutang tidak
mempunyai hubungan sama sekali terhadap kemampuan memperoleh
Universitas Sumatera Utara