12
BAB II TINJAUN PUSTAKA
2.1 Teori Interaksi Simbolik
Untuk mempelajari interaksi sosial digunakan suatu pendekatan yang di kenal dengan pendekatan interaksional simbolik. Salah satu tokoh pelopor teori
interaksionisme simbolik dengan pandangan tenteng sosiologi interpetatif yang sedikit banyaknya terispirasi dari tokoh kennamaan Marx Weber dengan tindakan
socialnya action theory, yaitu mengenai tindakan yang dilakukan seseorang berdasarkan makna subjektif yang diberikan individu. Dan tindakan ini
memperhatikan unsur tindakan orang lain. Yang setelah meninggalnya Mead dikembangkan oleh teman sejawatnya Herbert Blumert yang kemudian lebih
dikenal dengan interaksionisme simbolik adalah suatu pendekatan yang di bangun atas dasar formasi social dari symbol
– symbol, makna - makna yang dipahami bersama, dan penggunaan dalam komunikasi, baik di dalam diri
self
maupun di dalam orientasi
self
terhadap orang lain, dalam berbagai interaksi di antara agen –
agen atau pelaku- pelaku sosial. Interaksionisme simbolis yang diketengahkan Blumer Poloma 2010 :258
bertumpu pada tiga premis : 1.
Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi mereka.
2. Makna tersebut berasal dari “interaksi sosial” seseorang dengan orang lain.
3. Makna-makna tersebut di sempurnakan di saat proses interaksi sosial
berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
13
Teoritisi Interaksionisme simbolik memusatkan perhatian terutama pada dampak dari makna dan symbol terhadap tindakan dan interaksi manusia. Simbol
dan arti memberikan ciri-ciri khusus pada tindakan sosial manusia dan pada interaksi sosial manusia. Dalam melakukan tindakan seorang actor mencoba
menafsirkan pengaruhnya terhadapa actor lain yang terlibat. Dalam proses interaksi sosial manusia secara simbolik mengomunikasikan arti terhadap orang
yang lain yang terlibat. Dengan kata lain dalam interaksi sosial para aktor terlibat dalam proses saling memengaruhi. Manusia mempunyai kemampuan dalam
menggunakan arti dan makna symbol maka manusia mempunyai kemampuan dalam membuat pilihan tindakan di mana mereka terlibat. Dalam teoritisi interaksi
simbolik aktor setidak mempunyai kebebasan dalam membuat pilihan yang unik dan bebas. W.I Thomas dan Dorothy Thomas membantu menekan kemampuan
kreatif manusia dalam konsep mereka tentang “definisi situasi “. Menurut W.I Thomas bila manusia telah mendefenisikan situasi sebagai sesuatu yang nyata
maka akibatnyapun nyata”. Thomas mengatakan “individu mendefinisikan situasi secara spontan yang memungkinkan mereka mengubah dan memodifikasi arti dan
symbol”.
2.2 Jarak sosial