praktek keperawatan professional untuk mewujudkan kualitas kerja kinerja yang optimal dalam memberikan asuhan keperawatan.
1. Karakteristik Caring
Menurut Leininger dalam George 1995 karakteristik caring dibagi menjadi 3 yaitu professional caring yakni sebagai perwujudan kemampuan kognitif dimana
perawat bertindak terhadap respon yang ditunjukkan pasien bersarkan ilmu dan sikap dan keterampilan professional, sehingga dalam memberikan bantuan sesuai dengan
kebutuhan masalah dan tujuan yang telah ditetapkan perawat-pasien dan scientific caring adalah segala keputusan dan tindakan dalam memberi asuhan keperawatan
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki perawat serta humanistic caring adalah adalah proses bantuan kepada orang lain yang bersifat kreatif, intuitif atau kognitif yang
didasarkan pada filosofi fenomenologik perasaan subjektifobjektif.
2. Faktor Utama dalam caring
Watson menguraikan bahwa struktur untuk ilmu caring dibangun 10 faktor utama sebagai faktor utama sebagai focus dalam keperawatan. Watson memberikan
rekomendasi agar perawat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien pasien melalui sepuluh faktor karatif yaitu berhubungan dengan sifat dan karakter perawat
yang menjelaskan bagaimana perilaku caring dimanifestasikan perawat dapat dijelaskan sebagai berikut:
a Membentuk dan mengahargai system nilai humanistic dan altruistic. Nilai-
nilai humanistic-altruistik adalah nilai vital bagi perawat dalam membantu memenuhi kebutuhan pasien Stuart Laraia, 2001. Humanistic dan altruistic adalah sikap
yang didasari pada nilai-nilai kemanusiaan, yaitu menghormati otonomi dan kebebasan pasien terhadap pilihan terbaik menurutnya, serta mementingkan orang lain
daripada diri sendiri. Manifestasi caring perawat berdasarkan pengertian humanistic adalah mengenali nama, kelebihan dan karakteristik lain dari pasien dan memanggil
nama pasien sesuai tang disenangin pasien, selalu mendahulukan kepentingan pasien daripada kepentinganpribadi, memberikan waktu pada pasien walaupun sedang sibuk,
memperhatikan dan mendengarkan apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan pasien terkait dengan perawatannya serta memberikan dukungan social untuk memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan status kesehatannya serta menggunakan sentuhan yang
Arlinda Sari Wahyuni : Hubungan Pelaksanaan Caratif Caring Pada Perawat Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap RS Haji Adam Malik Medan, 2008
USU Repository © 2008
bermakna kesembuhan Stuart Karaia, 2001. Perilaku ini dilakukan perawatan pada saat pengkajian, perencanaan dan implementasi serta evaluasi asuhan
keperawatan.
b Menanamkan sikap penuh pengharapan Faith – hope
Faktor ini juga menjelaskan tentang peran perawat dalam mengembangkan hubungan timbal balik perawat-pasien yang efektif dan meningkatkan kesejahteraan dengan
membantu pasien mengadopsi perilaku hidup sehat. Perawat mendorong penerimaan klien terhadap pengobatan yang dilakukan kepadanya dan membantunya memahami
alternatif terapi yang diberikan, memberikan keyakinan akan adanya kekuatan penyembuhan atau kekuatan spritual dan penuh pengharapan Tomey dalam Stuart
dan Laraia, 2001. Manifestasi perilaku caring perawat adalah selalu memberikan harapan yang realistik terhadap prognosis baik maupun buruk, memotivasi perawat
untuk menghadapi penyakitnya walaupun penyakitnya termasuk terminal, mendorong pasien untuk menerima tindakan pengobatan dan perawatan yang dilakukan
kepadanya, memotivasi dan mendorong pasien mencari alternatif terapi secara rasional, memberi penjelasan bahwa takdir berbeda pada setiap orang dan memberi
keyakinan bahwa kehidupan dan kematian sudah ditentukan sesuai takdir Stuart dan Laraia, 2001
c Menanamkan sensitivitas atau kepekaan diri sendiri dan orang lain. Penerimaan terhadap perasaan diri merupakan kulitas personel yang harus dimiliki
perawat sebagai orang yang akan memberikan bantuan kepada pasien. Hal ini mengarah kepada aktualisasi diri melalui penerimaan diri perawat-pasien. Perawat
mengakui kesensitivan perasaan pasien, memahami, mengakui dan mengkomunikasikan perasaannya yang berbeda dengan perasaan pasien dengan
keunikannya. Manifestasi perilaku caring perawat adalah bersikap empati dan mampu menempatkan diri pada posisi pasien, ikut merasakan atau prihatin terhadap ungkapan
penderitaan yang diungkapkan pasien serta siap membantu setiap saat, dapat mengendalikan perasaan ketika bersikap kasar terhadap diri perawat dan mampu
meluluskan keinginan pasien terhadap sesuatu yang logis Stuart dan Laraia, 2001
Arlinda Sari Wahyuni : Hubungan Pelaksanaan Caratif Caring Pada Perawat Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap RS Haji Adam Malik Medan, 2008
USU Repository © 2008
d Mengembangkan hubungan saling percaya dan saling membantu. Helping-trust relationship merupakan hubungan yang saling menguntungkan.
Travelbee dalan George 1995 menyebut hubungan ini hubungan manusia dengan manusia. Hubungan saling percaya dan membantu ini penting bagi terbentiknya
transcultural caring atau saling bersikap caring antara perawat-pasien yang dapat meningkatkan penerimaan perwujudan perasaan baik positif maupun negatif.
e Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif. Merupakan sikap untuk menciptakan hubungan perawat-pasien yang terbuka, saling
membagi perasaan dan pengalaman antara perawat, pasien dan keluarga. Manifestasi perilaku caring perawat adalah menjadi pendengar yang aktif dan mendengarkan
keluhan pasien secara sabar, mendengarkan ekspresi perasaan pasien tentang keinginan untuk sembuh dan apa yang akan dilakukan jika sembuh, memotivasi
pasien untuk mengungkapkan perasannya baik positif maupun negatif dan menerima aspek positif dan negatif sebagai bagian dari kekuatan dirinya dan pemahaman
perawat terhadap penderitaan pasien Stuart dan Laraia, 2001
f Menggunakan metode sistematis dalam menyelesaikan masalah caring untuk pengambilan keputusan secara kreatif dan individualistik
Metode sistematis dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan adalah proses keperawatan. Perawat menggunakan proses keperawatan yang sistematis dan
terorganisir untuk menyelesaikan masalah keperawatan pasien
g Meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal Perawat memfasilitasi proses dengan teknik pembelajaran yang telah dibuat untuk
menberi kesempatan pasien melakukan perawatan mandiri self care
h Menciptakan lingkungan fisik , mental, sosial dan spritual yang suportif Perawat harus mengenal pengaruh lingkungan internal dan eksternal terhadap sehat
sakit individu
i Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan penuh penghargaan dalam rangka mempertahankan kebutuhan dan martabat manusia
Arlinda Sari Wahyuni : Hubungan Pelaksanaan Caratif Caring Pada Perawat Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap RS Haji Adam Malik Medan, 2008
USU Repository © 2008
Kebutuhan pasien pada tingkat rendah adalah biofisikal, misalnya makan, minum, eliminasi dan ventilasi. Kebutuhan psikososial adalah kemampuan aktivitas dan
seksual, keberhasilan den sedangkan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang lebih tinggi dari kebutuhan intrapersonal dan interpersonal.
g Mengijinkan untuk terbuka untuk ekstensial dan fenomenologikal dan dimensi spritual caringserta penyembuhan yang tidak dapat dijelaskan secara utuh dan ilmiah
melalui pemikiran masyarakat modern. Psikologi ekstensial adalah keberadaan ilmu manusia yang digunakan untuk menganalisa fenomenologikal.
Arlinda Sari Wahyuni : Hubungan Pelaksanaan Caratif Caring Pada Perawat Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap RS Haji Adam Malik Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN