Viskositas Pulp Pemutihan Pulp Tahap D

Kandungan lignin yang lebih rendah menghasilkan pulp dengan derajat putih yang lebih stabil. Pada Gambar 4.4b dapat dilihat bahwa peningkatan temperatur pada proses pemutihan pulp tahap P dapat mengurangi penurunan derajat putih. Pada temperatur 65 C pulp mengalami penurunan derajat putih rata-rata yang besar yaitu 3,0 ISO. Pada temperatur yang relatif rendah anion perhidroksil yang dihasilkan tidak maksimal menghancurkan struktur karbonil dan kuinon yang menjadi penyebab penguningan pulp. Pada temperatur 75 C penurunan derajat putih berkurang yaitu menjadi 2,7 ISO. Kondisi ini tidak berubah secara signifikan sampai dengan temperatur 95 C. Hal ini menunjukkan bahwa mulai pada temperatur 75 C kandungan karbonil lignin dan kuinon sudah berkurang dan relatif tak berubah lagi dengan penambahan temperatur.

4.2.3. Viskositas Pulp

Pada Gambar 4.5 dapat dilihat perbandingan viskositas pulp tahap D 2 dan P. Untuk semua dosis ClO 2 viskositas pulp tahap D 2 12,75 cP – 11,40 cP dan untuk semua dosis H 2 O 2 viskositas pulp tahap P 12,41 cP – 9,17 cP. Pada dosis yang sama, pulp tahap P memiliki viskositas yang lebih rendah dibandingkan dengan tahap D 2 . Hal ini disebabkan tingkat selektivitas H 2 O 2 yang lebih rendah dari pada ClO 2 yang mengakibatkan sellulosa terdegradasi lebih banyak. Viskositas paling rendah diperoleh sampel D 1 1,3 – P 0,4 pada temperatur 95 C. Hasnah Ulia: Altrnatif Penggunaan Hidrogen Peroksida Pada Tahap Akhir Proses Pemutihan Pulp, 2007. USU e-Repository © 2008 9.0 9.5 10.0 10.5 11.0 11.5 12.0 12.5 13.0 13.5 14.0 D 2 0. 2 7 5 C D 2 0. 4 75 C D 2 0. 7 75 C P 0. 1 65 C P 0. 1 75 C P 0. 1 85 C P 0. 1 95 C P 0. 2 65 C P .2 7 5 C P .2 8 5 C P .2 9 5 C P .4 6 5 C P .4 7 5 C P 0. 4 85 C P .4 9 5 C Sampel Pulp V isko si tas cP D0-E-D1 1 - D0-E-D1 1.3 - Gambar 4.5. Viskositas Pulp tahap D 2 dan P Pada Gambar 4.6a dapat diketahui bahwa penambahan dosis H 2 O 2 berpengaruh negatif terhadap viskositas pulp hasil pengolahan data dengan program minitab pada Lampiran 12. Semakin tinggi dosis H 2 O 2 yang ditambahkan semakin banyak selulosa yang terdegradasi sehingga viskositas pulp menjadi rendah. Penurunan viskositas pulp untuk dosis H 2 O 2 . Viskositas sampel D 1 1-P dan D 1 1,3-P tidak berbeda secara signifikan pada tiap-tiap penambahan dosis H 2 O 2 . Viskositas terendah diperoleh pada penambahan dosis H 2 O 2 0.4 dan tertinggi pada dosis 0,1. Respon viskositas terhadap kenaikan temperatur dapat dilihat pada Gambar 4.6b hasil pengolahan data dengan program minitab pada Lampiran 12. Viskositas paling rendah diperoleh pada temperatur 95 C. Peningkatan temperatur reaksi Hasnah Ulia: Altrnatif Penggunaan Hidrogen Peroksida Pada Tahap Akhir Proses Pemutihan Pulp, 2007. USU e-Repository © 2008 menyebabkan viskositas pulp menurun. Pada temperatur tinggi proses dekomposisi H 2 O 2 berlangsung maksimal dan cepat sehingga penyerangan terhadap lignin dan rantai selulosa semakin tinggi. Selain sifat H 2 O 2 yang kurang selektif, dimungkinkan perhidroksil radikal yang terbentuk berpotensi dalam mendegradasi sellulosa sehingga viskositas pulp menjadi rendah. Sjostrom, 1998 ; Fengel dan Gerd, 1989. Pada tiap peningkatan temperatur viskositas, sampel D 1 1-P dan D 1 1,3-P tidak berbeda secara signifikan.

4.2.4. Residu H