Hidrogen Peroksida Sebagai Bahan Pemutih Pulp Reaksi Hidrogen Peroksida

2.2. Hidrogen Peroksida Sebagai Bahan Pemutih Pulp

Hidrogen peroksida adalah bahan pemutih berbentuk cair dan tidak berwarna. Hidrogen peroksida mudah terurai bila terkena cahaya menghasilkan air dan oksigen. Biasanya hidrogen peroksida disimpan pada konsentrasi 50 dengan sifat-sifat fisik: b. berat jenis pada 25 C : 1,19 c. titik beku : -52 C d. tekanan parsial pada 25 C : 13,5 mmHg e. Titik didih : 114 C Dence dan Reeve,1996 Hidrogen peroksida telah digunakan secara luas pada industri pulp. Efek pemutihan dengan hidrogen peroksida adalah pada kemampuannya untuk bereaksi dengan gugus karbonil lignin. Hidrogen peroksida yang digunakan pada tahap akhir proses pemutihan pulp dapat meningkatkan derajat putih dan stabilitasnya.Suss dkk, 2004; Senior dan Ragauskas,1996. Urutan tahap peroksida pada proses pemutihan ECF berpengaruh terhadap derajat putih yang dihasilkan. Senior dan Ragauskas 1996 telah melakukan penelitian pada dua proses pemutihan pulp kayu berdaun jarum dengan urutan tahap yang berbeda yaitu; D 1 ED 2 P dan D 1 EPD 2 . Kedua proses menggunakan bahan kimia dengan dosis dan kondisi yang sama tetapi menghasilkan derajat putih yang berbeda seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Derajat putih pulp pada akhir proses final brightness yang diperoleh pada proses D 1 ED 2 P lebih tinggi 3 ISO dari pada proses dengan urutan D 1 EPD 2 . Klor Hasnah Ulia: Altrnatif Penggunaan Hidrogen Peroksida Pada Tahap Akhir Proses Pemutihan Pulp, 2007. USU e-Repository © 2008 dioksida pada tahap D 2 di proses pertama lebih efektif menghilangkan lignin aromatik dari pada tahap peroksida P pada proses kedua. Hidrogen peroksida lebih efektif bereaksi dengan spesies non aromatik seperti struktur karbonil dan kuinon. Senior dan Ragauskas, 1996. 81 82 83 84 85 86 87 88 89 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Dosis H 2 O 2 pulp D er a ja t P u ti h IS O DEDP DEPD Gambar 2.1. Derajat Putih Pulp dengan Tahapan Pemutihan DEDP dan DEPD dengan Variasi Dosis H 2 O 2 Senior dan Ragauskas, 1996

2.3. Reaksi Hidrogen Peroksida

Mekanisme dekomposisi hidrogen peroksida dalam proses pemutihan pulp merupakan reaksi yang kompleks. Hidrogen peroksida bereaksi optimal dengan lignin dalam kondisi alkali basa. Mekanisme reaksi dekomposisi hidrogen peroksida adalah sebagai berikut : Hasnah Ulia: Altrnatif Penggunaan Hidrogen Peroksida Pada Tahap Akhir Proses Pemutihan Pulp, 2007. USU e-Repository © 2008 H 2 O 2 → OOH − + H + 2.1 H 2 O 2 → OH + + OH − 2.2 H 2 O 2 → OOH ⋅ + H ⋅ 2.3 H 2 O 2 → OH ⋅ + OH ⋅ 2.4 H 2 O 2 + OH − → OOH − + H 2 O 2.5 H 2 O 2 + OOH − → H 2 O + OH − + O 2 2.6 H 2 O 2 + H + → OH + + H 2 O 2.7 H 2 O 2 → H 2 O + 12O 2 2.8 Anion perhidroksil OOH - adalah bahan yang aktif bereaksi dengan struktur karbonil pada lignin sehingga lignin terpecah-pecah, larut dan diekstraksi dalam larutan NaOH. Konsentrasi ion perhidroksil meningkat dengan bertambahnya konsentrasi H 2 O 2 dan NaOH. Persamaan laju reaksi dekomposisi H 2 O 2 adalah : -d[H 2 O 2 ] T dt = k[H 2 O 2 ] [OOH − ] 2.9 Dimana : [H 2 O 2 ] T = total dekomposisi hidrogen peroksida, [H 2 O 2 ] + [OOH − ] k = konstanta laju reaksi pada temperatur T [OOH − ] = konsentrasi anion perhidroksil [H 2 O 2 ] = konsentrasi H 2 O 2 yang terionisasi Anderson, 1992 ; Dence dan Reeve, 1996 Hasnah Ulia: Altrnatif Penggunaan Hidrogen Peroksida Pada Tahap Akhir Proses Pemutihan Pulp, 2007. USU e-Repository © 2008 Formasi anion perhidroksil diatur melalui pH dan temperatur dalam suasana alkali. Jadi pH yang tinggi merupakan syarat utama delignifikasi atau pemutihan pulp dengan menggunakan hidrogen peroksida. Anderson, 1992. Anion perhidroksil adalah oksidan lunak yang bereaksi terutama dengan gugus karbonil. Anion perhidroksil menyerang gugus karbonil terutama struktur kuinon dan menguraikannya menjadi senyawa-senyawa yang tidak berwarna. Pada Gambar 2.2 dapat dilihat reaksi anion perhidroksil menyerang struktur O-kuinon yang menghasilkan hidroperoksida dan selanjutnya terurai menjadi turunan asam mukonat Sjostrom, 1998. O-Kuinon hidroperoksida turunan asam mukonat O O O OO - O - O OH O O - Gambar 2.2. Reaksi Anion Perhidroksil Dengan Struktur O-Kuinon Sjostrom, 1998 Radikal OOH . dan OH . yang terbentuk dari Persamaan 2.3 dan 2.4 juga ikut berperan dalam proses pemutihan pulp untuk mendegradasi lignin. Namun oksidan ini tidak selektif sehingga dapat juga mendegradasi selulosaSjostrom, 1998 ; Fengel dan Gerd, 1989 ; Dence dan Reeve, 1996 Hasnah Ulia: Altrnatif Penggunaan Hidrogen Peroksida Pada Tahap Akhir Proses Pemutihan Pulp, 2007. USU e-Repository © 2008 Dekomposisi hidrogen peroksida dalam proses pemutihan pulp dikatalisasi oleh unsur metal transisi seperti Fe, Mn dan Cu yang secara normal terkandung dalam pulp. Metal transisi berperan dalam pembentukan hidroksil radikal OH . dan anion superoksida radikal O 2 - seperti pada reaksi berikut ini. M n+ + H 2 O 2 HO . + OH + + M n+1 2.10 HO . + OOH - O 2 - + H 2 O 2.11 O 2 + H 2 O 2 O 2 - + HO . + OH - 2.12 M : Metal transisi Gambar 2.3 menunjukkan reaksi pemutusan rantai polisakarida oleh radikal O 2 - dan OH . Reaksi yang disebabkan oleh radikal O 2 - dan OH . adalah pembentukan gugus karbonil pada kedudukan C 2 dari unit monomer selulosa B yang mengakibatkan pemutusan ikatan polisakarida dengan mengeliminasi -alkoksi. Oksidasi kedudukan C 3 C dan oksidasi hidroksil C 6 D menghasilkan reaksi yang dapat menyebabkan pemutusan rantai. Jika kedudukan C 2 dan C 3 dioksidasi secara simultan maka terbentuk struktur 2, 3 diketo E yang dapat berubah menjadi gugus karboksifuranosida F tanpa pemutusan rantai atau mudah didegradasi dalam media alkali Fengel dan Gerd 1989. Hasnah Ulia: Altrnatif Penggunaan Hidrogen Peroksida Pada Tahap Akhir Proses Pemutihan Pulp, 2007. USU e-Repository © 2008 OH OH O O R R CH 2 O H O O OH R O O CH 2 O H O OH . OH R O CH 2 O H O O - R O R O OH . O 2 A B C -RO - O R COOH HO O CH 2 O H O OH O CH 2 O H O O R O CH 2 O H OH R O F E D Gambar 2.3. Reaksi Degradasi Selulosa oleh Hidroksil dan Superoksida Radikal Fengel dan Gerd 1989

2.4. Penurunan Derajat Putih Brightness Reversion