Uji Multikolinearitas Uji Heterokedasititas

Rolan Pakpahan : Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Belanja Daerah Pemerintahan KabupatenKota Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository ©2009

b. Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu: Tol 0.10 dan variance Inflation Factor VIF 10. Berikut disajikan tabel hasil pengujian: Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 310277486.4 52 19720643.9 28 15.734 .000 x1 13.065 2.874 1.736 4.545 .000 .033 30.460 x2 -11.159 4.477 -.952 -2.493 .015 .033 30.460 a Dependent Variable: Y Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa angka tolerance pajak daerah X1, retribusi daerah X2 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF nya 10. Ini mengindikasikan bahwa terjadi multikolinearitas di antara variabel independen dalam penelitian. Tindakan perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan salah satu dari beberapa cara yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, yaitu dengan menggunakan transformasi seluruh variabel penelitian ke dalam fungsi logaritma natural LN. Sehingga data pajak daerah dan retribusi daerah menjadi LN pajak daerah LNX1 dan LN retribusi daerah LNX2. Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi dengan Logaritma Natural Coefficientsa Rolan Pakpahan : Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Belanja Daerah Pemerintahan KabupatenKota Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository ©2009 a Dependent Variable: LNY Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa angka tolerance LN pajak daerah LNX1, LN retribusi daerah LNX2 0,10 dan VIF-nya 10. Ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel independen dalam penelitian.

c. Uji Heterokedasititas

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui apakah dalam penelitian terjadi Heteroskedastisitas, dapat dilihat dengan grafik scatterplot dan Uji Glejser. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini : Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 14.123 .549 25.738 .000 LNX1 .334 .063 .792 5.265 .000 .191 5.237 LNX2 .027 .081 .051 .338 .736 .191 5.237 Rolan Pakpahan : Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Belanja Daerah Pemerintahan KabupatenKota Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository ©2009 Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 R egressi on S tudent iz ed R esi dual 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: LNY Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel devenden LN Belanja Daerah berdasarkan masukan variabel indevenden, LN Pajak Daerah dan LN Retribusi Daerah. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat juga pada statistik uji glejser berikut ini Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficientsa Rolan Pakpahan : Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Belanja Daerah Pemerintahan KabupatenKota Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository ©2009 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant .516 .297 1.738 .087 LNX1 -.009 .034 -.071 -.259 .796 LNX2 -.007 .044 -.044 -.162 .872 a Dependent Variable: absut Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Berdasarkan hasil analitis diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel indevenden yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel devenden nilai Absolut Ut Absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi