kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan publik. Berbagai perkembangan terakhir, sebagai dampak penerapan daripada accrual base di
Selandi Baru pemahaman ini telah berubah. Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Akuntansi dana masyarakat
ht t p: id.wikipedia.org,2007 dapat diartikan sebagai “mekanisme
teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana
masyarakat”. Dari definisi diatas perlu diartikan dana masyarakat sebagai dana
yang dimiliki oleh masyarakat bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi-organisasi sektor publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama
sektor publik dan swasta. Di Indonesia pengertian akuntansi sektor publik ht t p: id.wikipedia.org,2007
mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan
departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik negara BUMN, Badan Usaha Milik Daerah BUMD,
Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.
2. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi 2001,
Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan’’. Sedangkan pengertian dari ”sistem itu sendiri adalah
suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.59PMK.062005, ”Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat SAPP adalah serangkaian prosedur
manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, 12
pencatatan, pengikhitsaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan pemerintah pusat”. Di dalam Peraturan Menteri Keuangan tersebut juga dijelaskan Tujuan
dari Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat SAPP, yaitu:
a. Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya melalui
pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima
secara umum;
b. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang
anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian
kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas;
c. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentangv posisi
keuangan suatu instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan;
d. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian kegiatan keuangan pemerintah secara efisien.
SAPP juga memiliki ciri-ciri pokok sebagai berikut:
a. Basis Akuntansi.
Cash toward Accrual. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan,
belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca.
b. Sistem Pembukuan Berpasangan Sistem ini didasarkan atas persamaan dasar akuntansi yaitu :
Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana. Setiap transaksi dibukukan dengan mendebet sebuah perkiraan dan mengkredit perkiraan yang terkait.
c. Dana Tunggal
Kegiatan akuntansi yang mengacu kepada UU-APBN sebagai landasan operasional. Dana tunggal ini merupakan tempat dimana Pendapat dan
Belanja Pemerintah dipertanggung jawabkan sebagai kesatuan tunggal. d. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi dilaksanakan secara berjenjang oleh unit-unit akuntansi baik di kantor pusat instansi
maupun di daerah. e. Bagan Perkiraan Standar
SAPP menggunakan perkiraan standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang berlaku untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi.
f. Standar Akuntansi Pemerintah SAP SAPP mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah SAP dalam
melakukan pengakuan, penilaian, pencatatan, penyajian, dan pengakuan terhadap transaksi keuangan dalam rangka penyusunan laporan keuangan.
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat disampaikan kepada DPR Dewan Perwakilan Rakyat sebagai pertanggung jawaban atas pelaksanaan
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sebelum disampaikan kepada DPR, Laporan keuangan pemerintah pusat tersebut diaudit terlebih
dahulu oleh pihak BPK Badan Pemeriksa Keuangan. Laporan keuangan pemerintah pusat terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran
Konsolidasi Laporan Realisasi Anggaran dari seluruh Kementerian Negara Lembaga yang telah direkonsiliasi.
b. Neraca Pemerintah
Neraca Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Neraca SAI Sistem Akuntansi Instansi dan Neraca SAKUN Sistem Akuntansi Kas Umum
Negara. c.
Laporan Arus Kas d.
Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat merrupakan konsolidasi Laporan Arus Kas dari seluruh Kanwil Ditjen PBN Direktorat Jenderal
Perbendaharaan. e.
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan penjelasan atau perincian atau analisis atas nilai suatu pos
yang tersaji di dalam Laporan Realisasi Anggaran. Neraca Pemerintah dan Laporan Arus Kas.
Sebagaimana dinyatakan di dalam KMK nomor 337 tahun 2003 pasal 2, Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat SAPP terdiri dari Sistem Akuntansi
Pusat SiAP dan Sistem Akuntansi Instansi SAI. Menurut Peraturan Menteri Keuangan No.59PMK.062005,
Pengertian dari SiAP dan SAI adalah sebagai berikut:
Sistem Akuntansi Pusat SiAP adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan pada Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.
Sedangkan Sistem Akuntansi Instansi SAI adalah serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara Lembaga.
B. Unsur-unsur Akuntansi Pemerintah Pusat