Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah suatu bangsa yang masyarakatnya hidup di berbagai beribu-ribu pulau yang membujur dari sabang sampai merauke papua, karena Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sangat luas dengan letak geografis antar pulau satu dengan pulau lainya saling berjauhan, sehingga laut sebagai penghubung antara dua pulau lebih luas dari pada pulau yang dipisahkanya. Namun demikin, secara politisi semua sisi yang ada di bagian dalam garis pangkal merupakan satu kesatuan, karena Indonesia menggunakan garis pangkal lurus straight base line dari titik terluar dari pulau terluar, sehingga Indonesia menurut konvensi hukum laut 1982 disebut Negara Kepulauan archipelago state. 1 Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, dengan giat-giatnya melaksanakan pembangunan di berbagai sektor, diantaranya pada bidang perhubungan. Pada bidang ini diharapkan dapat lebih memperlancar arus barang sasaran dan jasa serta meningkatkan mobilitas manusia keseluruh wilayah tanah air. Kelancaran arus perhubungan tersebut akan mempercepat pencapaian dalam pelaksanaan pembangunan khusus untuk daerah-daerah terpencil, sehingga 1 Siti Nurbaiti, Hukum Pengangkutan Darat Jakarta : Universitas Trisakti, 2007., h. 1. 1 peranan transpormasi khususnya angkutan darat, laut, dan udara perlu di tingkatkan lagi. 2 Dengan demikian, pengangkutan darat mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena harus mampu menjadi jembatan penghubung dan membuka daerah-daerah terpencil di Indonesia, sehingga harus menjadi sarana pemerataan disegala bidang. 3 Berdasarkan hal tersebut dapatlah disimpulkan bahwa usaha dalam peningkatan peranan angkutan ini sangat di perlukan, karena pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat. Pada prinsipnya pengangkutan adalah pemindahan tempat, baik benda atau orang dari tempat yang satu ketempat yang lain. Perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan meningkatkan manfaat serta efisiensi.sedangkan pengangkutan itu sendiri tidak hanya didarat, melainkan pula di laut maupun diudara. Transportasi di Indonesia di tunjukkan untuk : 1. Mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur nyaman dan efisien. 2. Memadukan transportasi lainya dalam satu kesatuan system transportasi nasional. 2 Siti Nurbaiti, Hukum Pengangkutan Darat Jakarta : Universitas Trisakti, 2007., h. 1. 3 Siti Nurbaiti, Hukum Pengangkutan Darat Jakarta : Universitas Trisakti, 2007 ., h. 2. 3. Menjangkau seluruh pelosok wilayah daratan untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas serta sebagai pendorong, penggrak dan penunjang pembangunan nasional. Tidak dipungkiri dapat, pesatnya perkembangan pengangkutan khususnya angkutan darat ternyata tidak diikuti dengan semangkin meningkatnya kinerjaatau system pelayanan yang ada. Selain itu, dalam hal pengangkutan darat mempunyai beberapa kendala utama, seperti kondisi kendaraan angkutan umum yang tidak layak untuk jalan atau beroperasi. Hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan atau menimbulkan kerugian bagi pengguna jasa angkutan tersebutataupun pihak ketiga yang tidak ada kaitanya dengan pengangkutan tersebut. Di Jakarta yang merupakan ibu kota dari Indonesia seharusnya dinas perhubungan Darat Prapinsi DKI jakarta memprehatikan masalah angkutan yang tidak layak beroperasi. Karena di Jakarta banyak sekali kendaran angkutan umum yang sudah tidak layak lagi untuk beroperasi tetapi pada kenyataanya masih digunakan untuk beroperasi. Pengangkutan darat memegang peranan penting dalam lalu lintas perdagangan, karena dapat menghubungkan pusat-pusat bahan baku dengan pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan yang mengolah bahan-bahan baku tersebut menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi untuk kemudian diangkut kepasar, yang akhirnya sampai di tangan konsumen. Tanpa pengangkutan perusahaan tidak dapat mungkin berjalan. 4 Pengangkutan ini dapat dilakukan oleh orang, kendaraan yang ditarik oleh hewan, kendaraan bermotor, kereta api, kapal laut, kapal angkutan sungai, pesawat udara dan lain-lain. Sedangkan fungsi pengangkutan adalah memindahkan barang atau orang dari satu tempat ketempat yang lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa fungsi pengangkutan adalah jembatan penghubung waktu dan ruang yang memisahkan antar para pembeli dan para penjual. Meningkatkan daya guna dan nilai merupakan tujuan dari pengangkutan, yang berarti bila daya guna dan nilai ditempat baru tidak naik, maka pengangkutan tidak perlu diadakan, karena merupakan suatu perbuatan yang merugikan bagi pedagang atau pelaku usaha. 5 Mengangkut sesuatu dari tempat yang satu ke tempat yang lain dapat dikatakan berhasil baik, apabila yang diangkut itu dapat disampaikan kepada alamat dengan utuh, lengkap dan tepat pada waktunya, itulah kewajiban utama dari pengangkut. 6 4 Siti Nurbaiti, Hukum Pengangkutan Darat Jakarta : Universitas Trisakti, 2007 ., h. 2. 5 Siti Nurbaiti, Hukum Pengangkutan Darat Jakarta : Universitas Trisakti, 2007 ., h. 4. 6 Siti Nurbaiti, Hukum Pengangkutan Darat Jakarta : Universitas Trisakti, 2007 ., h. 6. Betapa besarnya peran pengangkutan darat saat ini dapatlah dimengerti, karena pengangkutan darat mencangkup hampir semua keaktifan manusia, terutama dalam bidang sosial ekonomi dalam arti yang seluas-luasnya, maupun dalam bidang politik dan strategi pertahanan Negara. Arti penting pengangkutan darat dapat lebih jelas dirasakan oleh masyarakat, apabila menyangkut sektor kehidupan sehari-hari, misalnya dalam pengadaan dan penyediaan pangan atau kebutuhan pokok. Apabila angkutan macet, maka seketika masyarakat akan gelisah dan harga pangan menjadi tidak terkendali, karena juga pada dasarnya pengangkutan merupakan jembatan penghubung antara produsen dengan konsumen dan merupakan barometer stabilitas harga. 7 Adapun ruang lingkup pengangkutan darat sama halnya seperti ruang lingkup Negara, sedangkan angkutan itu sendiri dapat dilakukan dengan jenis- jenis angkutan, antara lain dengan kendaraan bermotor di atas jalan raya dan dengan kereta api di atas rel, pengusahaanya dapat dilakukan oleh pemerintah swasta maupun perorangan. Dan yang dapat diangkut melalui angkutan darat itu adalah barang, hewan maupun barang. 8 Penggunaan jasa angkutan disamping kendaraan angkutan umum yang layak, jalan juga sangat erat kaitanya dengan keadaan jalan sebagai sarana pengangkutan. Salah satu dari pelaksanaan pembangunan nasional, selain 7 Siti Nurbaiti, Hukum Pengangkutan Darat Jakarta : Universitas Trisakti, 2007., h. 9. 8 Siti Nurbaiti, Hukum Pengangkutan Darat Jakarta : Universitas Trisakti, 2007., h. 10. pembangunan pada bidang perhubungan juga menyangkut pembangunan jalan yang mengutamakan jaringan jalan di pusat-pusat produksi serta jalan-jalan yang menghubungkan pusat produksi dengan daerah pemasaranya. Peningkatan dan pembangunan jalan didalam kota yang lalu lintasnya sudah sangat padat sehingga perlu di tingkatkan dan diperluas. Transportasi atau pengangkutan merupakan faktor penting dalam menaikkan roda pertumbuhan perekonomian di Indonesia karena dengan lancarnya transportasiberarti lancar pula arus ekonomi. Dengan semakin canggihnya transpotasi, maka mobilitaspun akan semakin cepat tanpa sistem transportasi yang memadai dan menunjang maka roda perekonomian pun akan terganggu. Pengangkutan mempunyai arti penting dalam kegiatan manusia. Hal ini didasarkan oleh berbagai faktor berikut ini 9 : 1. Keadaan Geografis Indonesia Keadaan geografis indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil serta sebagian besar lautan memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, laut, dan udara, sehingga setiap tempat dalam wilayah Negara yang dijangkau. Adanya tiga jalur pengangkutan ini mandorong penggunaan modern yang digerakkan secara mekanik. 9 Af, Hasanuddin. Fiqh Sunnah. Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1998., h. 727. 2. Menunjang Pembangunan Berbagai Sektor Kemajuan di bidang pengangkutan terutama yang di gerakkan secara mekanik akan menunjang pembangunan di berbagai sektor perhubungan, pengangkut memperlancar arus manusia, barang, jasa, dan informasi keseluruh penjuru tanah air. 3. Mendekatkan Jalan antara Desa dan Kota Lahirnya pengangkutan berarti mendekatkan jarak antara kota dan desa dan ini akan memberi dampak pada pembangunan pedesaaan berupa keselarasan antara kehidupan kota dan desa. Keselarasan tersebut dapat terjadi karena arus informasi timbal balik antara kota dan desa sehingga perkembangan tingkat berfikir dan kemauan meningkatkan keahlian dan keterampilan warga desa dapat tumbuh lebih cepat. Kemajuan dibidang pengangkutan memungkinkan penyediaan lapangan kerja berkembang dari kota ke desa karena untuk mencari kerja warga desa tidak harus pindah ke kota. 4. Perkembangan Ilmu dan Teknologi Kemajuan bidang pengangkutan mendorong pengembngan ilmu baik perundang-undangan maupun kebiasaan pengangkutan. Sesuai tidaknya undang-undang pengangkutan yang berlaku sekarang dengan kebutuhan masyarakat tergantung dari penyelenggaraan pengangkutan. Demikian juga perkembangan hukum kebiasaan, seberapa banyak perilaku yang diciptakan sebagai kebiasaan dalam pengangkutan tergantung dalam penyelenggaraan pengangkutan. Pengembangan teknologi pengangkutan tergantung juga dari kemajuan bidang pengangkutan yang digerakkan secara mekanik. Proses penyelenggaraan pengangkutan meliputi empat tahap, yaitu 10 : 1. Tahap persiapan, meliputi pengangkutan, penyediaan alat pengangkutan dan penyerahan barang atau penumpang untuk diangkut. 2. Tahap penyelengaraan pengngkutan, meliputi kegiatan pemindahan barang atau penumpang dengan alat pengangkutan dari tempat pemberangkatan sampai ditempat tujuan yang disepakati. 3. Thap penyerahan barang atau penumpang kepada penerima, turunya penumpang, dan pembayaran biaya pengangkutan, dalam hal tidak terjadi peristiwa selama pengangkutan. 4. Tahap pemberesan penyelesaian persoalan yang timbul atau terjadi selama pengangkutan atau sebagai akibat pengangkutan. Transportasi adalah alat angkut atau pengangkutan oleh berbagai jenis kendaraan. Kendaraan terbagi menjadi dua jenis yaitu kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor, kendaraan bermotor juga terbagi atas dua jenis berdasarkan kepemilikanya, yakni kendraan milik pribadi dan kendaraan yang dipergunakan untuk memenuhi kepentingan umum, atau lebih sederhana disebut 10 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Darat, Laut, dan Udara Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 1994., h. 14. kendaraan umum. Salah satu contoh kendaraan umum yang akan dibahas oleh penulis adalah kopaja. Didalam pengorperasianya, angkutan umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Angkutan orang dalam trayek tetap dan teratur. 2. Angkutan orang tidak dalam trayek. Tidak dapat dipungkiri dalam bisnis pengangkutan adalah bisnis yang lahanya menjanjikan keuntungan. Usaha dibidang pengangkutan tidak hanya didominasi dari kalangan atas saja namun juga dari kalangan menengah bahkan kalangan bawahpun tidak mau kalah bersaing didalam bisnis ini. Semua orang berlomba-lomba menciptakan kreasi alat angkut agar dapat memudahkan orang- orang yang membutuhkanya. Sehingga perlu dilakukan pengawasan yang ketat oleh Dinas Perhubungan Darat agar tercipta suatu iklim yang kondusif dalam persaingan tersebut. Pada masa sekarang ini perkembangan di bidang pengangkutan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini mudah dipahami karena penduduk paling banyak berkegiatan didaratan dengan menggunakan angkutan jalan dan tingkatan ekomoni sosial budaya pengguna jalan sangat beragam dari tingkat yang terendah sampai yang tertinggi 11 . untuk menunjang mobilitas msyarakat, dapat pula ditawarkan pilihan modal, namun yang harus diperhatikan 11 Suwrdjoko P. Warpami, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung : 2002 ., h. 5. adalah karakteristik masing-masing modal yang harus dipertemukan dengan tuntutan kebutuhan msyarakat 12 . Akan tetapi pesatnya perkembangan disektor angkutan darat ini ternyata tidak diikuti dengan semakin meningkatnya kinerja atau system pelayanan yang ada diangkutan umum seperti bus kota, angkot, koasi dan sebagainya. Kendaraan umum menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 pasal 1 butir 9 adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk di pergunakan oleh umum. Angkutan umum yang ada di DKI Jakarta terbagi atas : 1. Bus Besar bus Kota. 2. Bus Sedang Bus Mikro. 3. Bus Antar Kota. 4. Ren Car Gharter. 5. Mobil Penumpang Umum Taxi dan Kajen IV . 6. Mobil Angkutan Barang. 7. Mikrolet. 8. Bajaj. Kopaja adalah salah satu alat angkut bus mikro yang sedang dijadikan penelitian penulis. Kopaja atau nama lengkapnya Koperasi Angkutan Jakarta, adalah nama perusahaan yang menyediakan jsa angkutan umum berupa bus mini 12 Suwrdjoko P. Warpami, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung : 2002 ., h. 2. di Jakarta dengan rute yang sudah ditentukan. Tidak seperti bus trans Jakarta yang mempunyai halte tempat pemberentian yang sudah ditentukan, kopaja dapat berhenti untuk menaikan atau menurunkan penumpang dimana saja. Bus Kopaja biasanya diberi warna hijau dan putih. Penumpang yang menaikan kopaja dikenakan tarif yang dibebankan kepada penumpang bervariasi tergantung jauhnya jarak yang ditempuh. Umumnya sebuah Kopaja diisi oleh 20 sampai 30 orang penumpang tetapi tidak jaranng penumpangnya lebih dari 30 orang sampai- sampai bus menjadi miring karena kebanyakan penumpang. Jalur operasi suatu kopaja dapat diketahui melalui kode berupa huruf atau angka yang ada di kopaja. Kode tersebut adalah 13 : 1. P untuk Jakarta Pusat. 2. U untuk Jakarta Utara. 3. S untuk Jakarta Selatan. 4. T untuk Jakarta Timur. 5. B untuk Jakarta barat. Kopaja banyak sekali mempunyai kekurangan misalnya dari sisi keselamatan, kendaraan ini sangat jauh dari aman, dimana segi fisik kendaraan ini sangat sudah tidak memadai untuk berjalan. Sebagai contoh adalah tidak berfungsinya alat pengukur kecepatan dan alat pengemudi yang hanya seadanya. Jika dipandang dari sisi pengemudi, sering kali tampak ugal-ugalan di jalan dan 13 Sejarah Kopaja. On-Line , tersedia di : http:www.geoogle.comSejarah Kopaja.htm 5 Agustus 2008 . tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dijalan, sehingga sering kali membahayakan pengguna jalan yang lain, sedangkan dilihat dari sisi ramah lingkungan, kendaraan ini juga sebagai penghasil polusi yang cukup besar yang diakibatkan oleh mesin yang tidak bekerja secara sempurna, sehingga menghasilkan pembuangan karbon yang cukup berbahaya dari pembakaran yang tidak sempurna. Lalu lintas dan angkutan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, karena lalu lintas juga dapat mengakibatkan adanya kegiatan pengangkutan, menelaah pengangkutan tidak mungkin dilakukan dengan mengabaikan perlalu lintasan, begitu pula sebaliknya. Sehubungan hal-hal tersebut dan fakta-fakta yang ada di masyarakat, hal ini mengakibatkan angkutan umum yang semakin meningkat membuat lalu lintas tidak teratur sehingga menimbulkan kemacetan. Di Indonesia masalah pengangkutan berada di bawah pengawasan Depertemen Perhubungan atau Dishub. Baik itu masalah pengangkutan darat, laut maupun udara. Kopaja sebagai salah satu alat angkut yang sangat penting di Indonesia khususnya di Jakarta, karena sebagian besarangkutan kopaja selain efisien juga tarifnya terjangkau oleh masyarakat. Namun disamping itu, sering kali di jumpai pengemudi kopaja yang menjalankan kendaraanya secara ugal-ugalan serta tidak menghormati hak pengguna jalan lainya, pihak ketiga seringkali dianggap sebagai salah satu faktor terbesar yang menyebabkan kecelakaan di jalan raya yang merugikan pihak ketiga sebagai pengguna jalan. Salah satu contoh kasus yang akan dibahas oleh penulis adalah kasus kecelakaan kopaja P16 jurusan tanah abang-ciledug. Pengaturan lalu lintas dan angkutan jalan sendiri telah diatur di dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan Umum, sekalipun Undang-undang Lalu Lintas yang terbaru adalah Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tersebut tidak mengatur mengenai kecelakaan, oleh sebab itu di sini tidak di cantumkan, maka Undang-undang nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilakukan untuk sebagai acuan dalam penulisan skripsi ini. Dalam berbagai kasus kecelakaan kopaja yang terjadi, khususnya di Jakarta dan daerah penyangganya, pihak pengangkut pada dasarnya ada kecendrungan untuk melepaskan diri dari tanggung jawabnya dalam arti tidak memberikan ganti kerugian yang layak pada penumpang, sedangkan tanggung jawab adalah suatu keharusan bagi seseorang untuk melaksanakan dengan sebaik- baiknya apa yang telah diwajibkan kepadanya 14 . Di lain pihak beberapa kasus kecelakaan kopaja ada juga yang memberikan perhatian kepada pihak ketiga yang mengalami kecelakaan, karena pada umumnya lebih banyak kecendrungan pengangkut terhadap pihak ketiga melepaskan diri dari tanggung jawabnya, maka dari itu penulis ingin mengetahui bagaimana sebenarnya pengaturan tanggung 14 Andi Hamzah, Kamus Hukum, jakarta : Balai Aksara , 1998 ., h. 570. jawab pengangkut yang diatur dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan dalam skripsi yang berjudul : “TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG – UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENGENAI TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN SEBAGAI PENGANGKUT KEPADA PIHAK KETIGA”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Hukum Pihak Pengangkut Dalam Angkutan Barang Melalui Laut Dengan Menggunakan Container (Studi Pada PT. Sumatera Madya Jaya)

0 53 72

Tanggung Jawab Perusahaan Angkutan Barang Terhadap Barang Kiriman Menurut Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi Pada Perusahaan Angkutan CV. Sempurna)

0 39 85

PENYELESAIAN KETENTUAN PIDANA YANG TERDAPAT DALAM UU NO.14 TAHUN 1992 BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH HUKUM POLTABES PADANG.

0 0 11

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM TERHADAP PENUMPANG DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN BERDASARKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 0 16

ANALISIS BENTUK USAHA KOPERASI DALAM PENYEDIA JASA ANGKUTAN UMUM TERHADAP PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DAN UU NO 25 TAHUN 1992.

0 0 1

KESADARAN HUKUM MAHASISWA UPN" VETERAN" JATIM TERHADAP UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 0 7

IMPLEMENTASI UU NO. 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH HUKUM PANDEGLANG, BANTEN (STUDI TERHADAP UJI LAIK JALAN KENDARAAN ANGKUTAN UMUM).

1 26 161

Perbandingan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan dengan Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan | Yuniza | Mimbar Hukum 16268 30816 1 PB

0 0 22

Undang Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang : Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

0 0 52

TANGGUNGJAWAB BLU TRANSJAKARTA TERHADAP PIHAK KETIGA DALAM HAL TERJADI KECELAKAAN MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

0 0 14