Asas – asas Hukum Pengangkutan

perjanjian kerja yaitu perjanjian perburuhan, seperti yang diatur di dalam Pasal 1367 ayat 1 KUHPdt, yang berbunyi : “Seseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan perbuatanya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan perbuatan orang–orang yang menjadi tanggunganya atau disebabkan oleh barang–barang yang berada dibawah penguasaanya” Adapun maksud dari pasal 1367 ayat 1 KUHPdt tersebut adalah pengusaha yang dalam hal ini menjadi atasan atau majikan dari pengemudi tersebut yang lalai dan akhirnya mengakibatkan perbuatan–perbuatan melawan hukum, maka pengusaha tersebut bertanggung jawab atas tuntutan ganti kerugian yang diajukan oleh penumpang, pengirim barang maupun pihak ketiga yang mengalami kerugian.

B. Asas – asas Hukum Pengangkutan

Asas–asas hukum pengangkutan merupakan landasan filosofis yang diklarifikasikan menjadi 2 dua yaitu 6 : 1. Asas yang bersifat publik, merupakan landasan hukum pengangkutan yang berlaku dan berguna bagi semua pihak yaitu pihak–pihak dalam 6 Abdul kadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 1991., h. 17. pengangkutan , pihak ketiga yang berkepentingan dengan pengangkutan dan pihak pemerintah penguasa. 2. Asas–asas yang bersifat perdata, merupakan landasan hukum pengangkutan yang hanya berlaku berguna bagi kedua pihak dalam pengangkutan, yaitu pengangkutan dan penumpang atau pengirim barang. Adapun asas–asas yang bersifat publik antara lain : a. Asas manfaat Setiap pengangkutan harus dapat memberikan nilai guna yang sebesar- besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pengembangan peri kehidupan yang berkeseimbangan bagi warga Negara. b. Asas adil dan merata Penyelenggaraan pengangkutan harus dapat memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada segenap lapisan masyarakat, dengan biaya terjangkau oleh masyarakat. c. Asas keseimbangan Penyelenggaraan pengangkutan harus dengan keseimbangan asas kepentingan yang serasi antara sarana dan prasarana, antara kepentingan pengguna dan penyedia jasa, antara kepentinan idividu dan masyarakat, serta antara kepentingan nasional dan internasional. d. Asas kepentingan umum Penyelenggaraan pengangkutanharus lebih mengutamakan kepentingan pelayanan umum bagi masyarakat luas. e. Asas keterpaduan Pengangkutan harus merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, terpadu, saling menunjang, dan saling mengisi baik intra maupun antara modal pengangkutan. f. Asas kesadaran hukum Pemerintah wajib menegakkan dan menjamin kepastian hukum serta mewajibkan kepada setiap warga Negara Indonesia agar selalu sadar dan taat kepada hukum dalam penyelenggaraan pengangkutan. g. Asas keselamatan penumpang Pengangkutan penumpang harus disertai dengan asuransi kecelakaan. Baik untuk pengangkutan maupun untuk pengguna jasa.

C. Subyek Hukum Pengangkutan

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Hukum Pihak Pengangkut Dalam Angkutan Barang Melalui Laut Dengan Menggunakan Container (Studi Pada PT. Sumatera Madya Jaya)

0 53 72

Tanggung Jawab Perusahaan Angkutan Barang Terhadap Barang Kiriman Menurut Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi Pada Perusahaan Angkutan CV. Sempurna)

0 39 85

PENYELESAIAN KETENTUAN PIDANA YANG TERDAPAT DALAM UU NO.14 TAHUN 1992 BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH HUKUM POLTABES PADANG.

0 0 11

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM TERHADAP PENUMPANG DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN BERDASARKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 0 16

ANALISIS BENTUK USAHA KOPERASI DALAM PENYEDIA JASA ANGKUTAN UMUM TERHADAP PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DAN UU NO 25 TAHUN 1992.

0 0 1

KESADARAN HUKUM MAHASISWA UPN" VETERAN" JATIM TERHADAP UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 0 7

IMPLEMENTASI UU NO. 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH HUKUM PANDEGLANG, BANTEN (STUDI TERHADAP UJI LAIK JALAN KENDARAAN ANGKUTAN UMUM).

1 26 161

Perbandingan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan dengan Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan | Yuniza | Mimbar Hukum 16268 30816 1 PB

0 0 22

Undang Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang : Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

0 0 52

TANGGUNGJAWAB BLU TRANSJAKARTA TERHADAP PIHAK KETIGA DALAM HAL TERJADI KECELAKAAN MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

0 0 14